- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Ciamis Protes Ucapan Ridwan Saidi di Youtube yang Sebut Galuh Brutal


TS
extreme78
Warga Ciamis Protes Ucapan Ridwan Saidi di Youtube yang Sebut Galuh Brutal

"Saya mohon maaf dengan saudara dari Ciamis. Di Ciamis itu nggak ada kerajaan, karena indikator eksistensi kerajaan itu adalah indikator ekonomi, Ciamis penghasilannya apa? Pelabuhannya kan di selatan bukan pelabuhan niaga, sama dengan pelabuhan kita di teluk bayur, bagaimana membiayai kerajaan. Lalu diceritakanlah ada kerajaan Sunda Galuh. Sunda galuh saya kira agak keliru penamaan itu, karena galuh artinya brutal, saya yakin tidak ada peristiwa Diah Pitaloka, wanita Sunda Galuh itu dipanggul-panggul dibawa ke Hayam Wuruk untuk dikimpoiin. Itu yang dikatakan perang bubat, sedangkan bubat itu artinya lapang olahraga bukan nama tempat. Jadi di bubat mana dia perang. Juga di indonesia tidak ada adat perempuan mau kimpoi dijungjung-jungjung dianterin ke rumah lelaki itu kagak ada, itu tidak Indonesia," kata Babe Saidi dalam channel Youtube Macan Idealis yang diunggah pada 12 Februari 2020 itu
Pernyataan tersebut membuat sejumlah kalangan di Ciamis geram, dari Budayawan, akademisi hingga para pemuda turut bereaksi. Tak terima dengan Galuh diartikan Brutal. Sejumlah postingan status di media sosial facebook di Ciamis juga ramai membicarakan hal itu.
Seperti Budayawan Ciamis, Aip Saripudin mengaku kaget dengan pernyataan Babe Saidi. Menurutnya, sejarah Galuh memiliki data yang valid. Salah satu bukti adanya Situs Ciung Wanara Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing yang merupakan bekas Kerajaan Galuh. Juga Situs Astana Gede Kawali tempat beberapa prasasti ditemukan.
"Bukti-bukti yang ada di Ciamis sudah diakui oleh para peneliti, karena itu pendapat beliau ini sangat tidak patut untuk disampaikan," kata Aip, saat dihbungi Kamis (13/2/2020).
Rektor Universitas Galuh yang juga Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis Yat Rospia Brata bahkan menantang Ridwan Saidi untuk datang ke Kabupaten Ciamis membuktikan sejarah. Dia sangat menyayangkan pernyataan Ridwan Saidi yang mengartikan Galuh adalah brutal dan menyatakan tidak ada kerajaan di Ciamis.
"Kalau mau bikin halusinasi jangan di rekam. Ngobrolnya berdua saja sama hostnya itu. kasian nantinya akan bahaya untuk bapak sendiri. Saya tunggu di Ciamis kami akan datangkan para kabuyutan untuk memperlihatkan bukti bukti sejarah," kata Yat.
Reaksi keberatan juga datang dari para pemuda Ciamis yang juga suporter sepakbola PSGC Ciamis, Sekjen Balad Galuh Triana Megandara mengatakan pernyataan Ridwan Saidi menyebut Galuh artinya brutal tak berdasar. Ia mempertanyakan kamus yang digunakan dalam mengartikan kata galuh itu.
Triana sebagai anak muda Ciamis mengaku bangga menyandang nama Galuh. Sehingga wajar saja banyak kalangan yang emosi ketika kata Galuh diartikan brutal. Ia menilai pernyataan Ridwan Saidi sangat menyakitkan.
"Nama Galuh yang identik dengan Kabupaten Ciamis tidak serta merta ada begitu saja. Tapi berdasarkan sejarah yang sudah diteliti oleh berbagai pihak. Jika dianggap palsu, maka Saidi sudah menyepelekan sejarawan dan ilmu pengetahuan," jelas dia.
Bukti-bukti peninggalan galuh ada dan bisa dilihat jejak-jejaknya. Ia meminta Ridwan Saidi harus datang ke Ciamis dan melihat sendiri peninggalan kerajaan Galuh di Ciamis.
https://m.detik.com/news/berita-jawa...from=wpm_nhl_5
Setelah kerajaan sriwijaya sekarang kerajaan galuh di bilang tidak ada..

Alasan ente kagak masuk akal kong...
Kerajaan kutai malah jauh dari laut namun dekat dengan sungai tapi itupun bukan di jadikan pelabuhan besar..

Ente cuman budayawan bukan arkeolog kong...
Jangan berdasarkan narasi dan cocokmologi di otak ente doang...

Kita tunggu lagi kerajaan mana lagi di indonesia yg bakal di basmi oleh engkong super tau berdasarkan cocotnya :nulisah
Diubah oleh extreme78 13-02-2020 05:08






4iinch dan 18 lainnya memberi reputasi
19
4.8K
91


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan