gabener.edanAvatar border
TS
gabener.edan
Gerindra DKI Soal Formula E: Jangan Berpikir Untung, Bukan Jualan Gado-gado


Suara.com - Partai Gerindra DKI Jakarta membantah perhelatan ajang balap mobil listrik Formula E tak memberikan keuntungan. Parpol pengusung Gubernur Jakarta Anies Baswedan itu meminta publik tak menyamakan acara yang akan berlangsung Juni 2020 ini dengan berjualan gado-gado.

Hal ini dikatakan oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik. Menurutnya menilai acara skala internasional tidak boleh hanya dari keuntungan semata. Di perhelatan pertama, Formula E disebutnya tak langsung memberikan keuntungan.

“Ya jangan berpikir untungnya, begitu ada event langsung untung. Enggak dong. Bukan kayak jualan, dagang gado-gado. Begitu buka terus pengen dapet untung. Bukan begitu cara menilai kegiatan internasional,” ujar Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, (11/2/2020).

Menurutnya keuntungan yang diterima secara tidak langsung adalah Jakarta bisa menjadi tuan rumah acara skala internasional. Hal ini, kata Taufik, bisa membuat investor berdatangan dan menggelar acara yang lebih besar lagi.

“Persepsi aman di dunia terhadap Jakarta. Kemudian persepsi aman itu muncul dari berbagai belahan dunia terhadap Jakarta, maka otomatis investor akan masuk. Jadi untungnya disitu,” jelasnya.

Selain itu, dalam persiapan perhelatan acara, Taufik menyebut anggaran tidak bisa langsung ditetapkan jumlah pastinya. Pasalnya, ada sejumlah kebutuhan yang mendadak dan anggaran nantinya akan menyesuaikan.

Ungkapan ini menjawab soal adanya kenaikan dua kali lipat jumlah anggaran Formula E di Jakarta dibandingkan di Hong Kong.

“Soal anggaran, tergantung kebutuhan ya saya kira. Sulit untuk membandingkan apple to apple ya. Karena, pertama kita baru. Jadi saya kira di situ posisinya,” pungkasnya.

Namun kritik datang dari sejumlah fraksi di DPRD Jakarta, diantaranya dari fraksi PSI dan PDI Perjuangan.

Anggota fraksi PDI-P Gilbert Simanjuntak mengatakan Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) selaku pencetus Formula E telah menggelar balapan di sejumlah negara. Salah satunya di Hong Kong, hanya memakan biaya sekitar HKD 250-300 juta, atau setara dengan Rp 540 Miliar.

Sementara, kata Gilbert, di Jakarta besaran anggarannya mencapai Rp 1,161 triliun. Jumlah ini mengundang pertanyaan baginya karena anggarannya mencapai dua kali lipat.

"Apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta dua kali lipat biaya di Hongkong, sementara bahan untuk membangun ada di Indonesia," ujar Gilbert kepada wartawan, Selasa (11/2/2020).

Soal anggaran itu ia juga mempertanyakan kontribusi dari acara ini bagi daerah penyelenggara. Padahal, kegiatan ini sejak 2014 masih mengalami defisit.

"Sudah dicoba mencari data, hingga saat ini tidak diketahui apa saja yang menjadi tanggung jawab DKI dan Formula E Holding," jelasnya.

https://www.suara.com/news/2020/02/1...alan-gado-gado

MACET.......

BANJIR....

Adalah masalah tahunan....

Warga jakarta sudah kenyang dengan hal2 tersebut dan biasa mengalaminya...

KECUALI...

Formula E....

Event yang belum pernah ada di Indonesia terutama Jakarta...

Dan hanya di era anies seluruh warga di jakarta di suguhi balapan formula.

Hanya di era anies warga jakarta terpuaskan tontonan balapan mobil sekaliber internasional.

SUNGGUH LUAR BIASA PRESTASI GUBENUR JAKARTA INI.

Andai ada banjir ....yaaa pindah aja kata cawagub asal PKS

Kalau macet yaaa ada trotoar yg sudah di lebarkan.

Bahagia kotanya maju warganyaemoticon-Leh Uga
sebelahblog
4iinch
xandernathaniel
xandernathaniel dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.2K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan