Upacara Kebo Ketan di Ngawi Jawa Timur untuk Memperingati Maulid Nabi SAW

Sesuai spanduk yang bertebaran di area Ngawi dan sekitarnya, Upacara Kebo Ketan dilaksanakan pada tanggal 8-9 November 2019. M Menga Kebo Ketan Kraton Ngiyom ini telah dilakukan ke-IV kalinya di Ngawi. Upacara Kebo Ketan sendiri tak hanya diikuti oleh seniman dari dalam negeri saja, beberapa seniman dari luar negeri juga ikut meramaikan upacara ini. Dihelat di desa Sekaralas, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Upacara Kebo Ketan yang diprakasai oleh LSM Keraton Ngiyom dan didalangi oleh Mas Por Bramantyo Prijosusilo berlangsung secara khidmad. Para warga dan pengunjung tak lupa ikut meramaikan.

Foto : dokpri

Anak Ngawi patut berbangga karena adanya budaya Kebo Ketan untuk menyatukan tradisi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sebenarnya upacara Kebo Ketan sendiri dilakukan di bulan Mulud atas saran Habib Lutfi bin Yahya Pekalongan.






foto kredit by Nita Ojek Zaki

Dahulu desa Sekaralas belum menjadi seterkenal ini. Kejadian pernikahan Mbah Kodok dengan Peri Setyowati Winisuda yang merupakan peri penjaga sendang Margo dan sendang Ngiyom pada tahun 2014 yang telah diliput oleh Trans TV juga media berita lainnya. Penulis sendiri berdomisili dekat desa Sekaralas tersebut. Bagi kami orang desa merasa takjub dengan kejadian ini. Selanjutnya pada Upacara Kebo Ketan lakon Mbah Kodok tersebut diingat dalam bentuk drama Kethoprak.

Tahun lalu Kethoprak dilakukan oleh kelompok seni Puspo Budoyo yang sudah cukup dikenal di kalangan seniman Ngawi. Mereka mengambil kisah Setyowati yang meminta tolong kepada masyarakat Kraton Ngiyom untuk melindungi mata airnya (sendang) serta memulihkan fungsi hutan kembali.

 
Mengangkat tema "Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya" Upacara Kebo Ketan berlangsung khidmad. Kolaborasi seni antara Kraton Ngiyom dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi ini hakikatnya adalah suatu bentuk perayaan seni berdampak kerja rahmatal lil alamin karena turut merawat hutan dan mata air sendang Margo dan sendang Ngiyom di alas Begal Ngawi.
 
"Juga kerja membangkitkan kesenian rakyat, serta kerja merawat kebhinnekaan, yang diupayakan Kraton Ngiyom sepanjang tahun sebagai misi keberadaannya," kata Sari dalam siaran pers, Sabtu (5/10)./QUOTE]
 
Setelah berlangsung ke-IV kalinya akhirnya Upacara Kebo Ketan sendiri bak virus yang mampu menebarkan serbuk silang kreativitas, kemudian menghasilkan 2 kesenian baru loh.

Kesenian baru itu berupa musik Kronjal Kraton Ngiyom (Keroncong Jathilan) serta prosesi Reog Mahesa Nempuh.[/QUOTE]

Berikut adalah rangkaian Upacara Kebo Ketan ke-IV di desa Sekaralas, Ngawi, Jawa Timur :

1. Guyangan Sang Kebo Ketan di Rumah Tua Sekaralas pada pukul 16.00 (8 November 2019) dan disakralkan dengan tari Topeng Losari Cirebon oleh Nani Dewi Safitri.

2. Pementasan drama oleh Kethoprak Puspa Budaya dari Ngawi pada malam hari (8 November 2019) mengangkat tema sendang Margo dan sendang Ngiyom di lapangan desa Sekaralas.

3. Reog Ponorogo keliling desa dari pagi sampai sore hari pada 9 November 2019

4. Ritual Sriwijaya Kuna pada pukul 16.00 (9 November 2019) berupa pensakralan Sang Kebo Ketan oleh Galih Naga Seno, Rama Pandita Padma Wira Dharma (Pemuka agama Kasogatan Jawa), dan Dirajo Maharajo.

5. Prosesi arak-arakan Sang Kebo Ketan bakda Maghrib menuju lapangan desa Sekaralas.

6. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza oleh pasukan Semut.

7. Pidato kebudayaan.

8. Pentas seni oleh; Mike, Marjinal Band, Kronjal-Medley, Margaret Bradley- Ron Reeves (pemain instrumen tiup dan perkusi dari Australia).

9. Kolaborasi seni dari Reog Mahesa Nempuh dengan Jathilan Among Budaya Kleco (Kulonprogo), Raung Budaya (Ambarawa), Bantengan Akur Hakarya Budaya (Batu), Duta Seni Boyolali, Semoyo Edno Delanggu, dan Kalachakra Flow Art.

10. Puncak acara Upacara Kebo Ketan berupa pembakaran Mahesa Dahana.


[QUOTE] Berikut adalah sutradara Upacara Kebo Ketan ke-IV di desa Sekaralas, Ngawi, Jawa Timur : Bramantyo Prijosusilo, Godeliva D Sari, Denny Dumbo, Farid Yudha, Giyono DhatNyenk, dan Gimbal Thoyib Bukhoeri.
/QUOTE]

Upacara Kebo Ketan ke-IV berlangsung meriah dan juga dihadiri oleh para seniman dari nusantara loh. Mereka adalah pelukis Bayu Wardhana, Kelompok Tari dari Bali, Sanggar Seni Al-Farabi dari Bulukumba Sulawesi Selatan, Bonita beserta suami, Endah Laras, dan seniman dari mancanegara.

Sebelumnya ane sudah bikin thread tentang upacara kebo ketan di event festival Banyuwangi juga, akan tetapi karena menurut ane ini penting untuk dipublikasi lagi mengingat upacara ini merupakan kebudayaan untuk menyatukan Indonesia. Harap maklum ya GanSist, bagi kami warga kampung pelosok upacara kek gini adalah sesuatu. Siapa tahu kan GanSist berniat untuk mengunjungi Upacara Kebo Ketan tahun depan kan? Oh ya, boleh loh mampir atau menginap di rumah ane, cuma sekitar 2 km dari tempat dihelatnya Upacara Kebo Ketan ini. Monggo.

Selanjutnya gethuk pohong dimakan adik
Aku bohong kalau kamu ga tertarik!
Yess?

Sumber referensi di kebo ketan


Ngawi, 18 November 2019
Warna_Senja