- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Junaedi, Anggota Banser yang Bakal Nikahi Warga Jepang


TS
mrokeoceh
Junaedi, Anggota Banser yang Bakal Nikahi Warga Jepang
Quote:
Jakarta, NU Online Cinta memang buta, tidak mengenal batas ruang, waktu dan jarak. Peribahasa ini nampaknya cocok disematkan kepada seorang anggota Banser NU Kota Bekasi Muhamad Junaedi (26). Pria bertubuh kekar ini telah menemukan dambaan hatinya, dia adalah seorang mualaf asal Kawasaki, Kagawa, Jepang, Yoko Onoue (33).
Keduanya akan melangsungkan pernikahan pada Maret 2020 mendatang, setelah beberapa tahun menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih. Yoko Onue sendiri adalah warga berkebangsaan Jepang yang datang ke Indonesia untuk bekerja di salah satu perusahaan di Indonesia 2007 silam.
Pada kunjungannya ke Kantor Redaksi NU Online, Jumat (7/2) sore dengan wajah semringah Junaedi menceritakan bagaimana awal mula mengenal Yoko Onue dan berhasil mencuri hatinya. Junaedi adalah seorang anggota Banser yang kerap ditugaskan di beberapa tempat ketika ada acara keagamaan atau acara umum lainnya. Karena itu pula, Junaedi sering bertemu dan mengenal orang-orang baru baik dari internal NU maupun luar NU. “Saya mengenal Yoko Onue dua tahun yang lalu, saat dia ada tugas di SMK Negeri 3 Kota Bekasi. Disitu kami mulai berkenalan dan banyak ngobrol,” ungkap Junaedi sambil tersenyum bahagia. Junaedi menambahkan, intensitas komunikasi ternyata membuat dia dan Yoko memiliki rasa yang sama terutama dalam menatap masa depan. Dengan sikap acuh terhadap berbagai kekhawatiran, akhirnya Junaidi mengutarakan isi hatinya. “Dan Alhamdulillah bersyukur, diterima,” ujarnya. Setelah dua tahun berpacaran keduanya kemudian memutuskan untuk masuk ke jenjang hubungan serius yakni pernikahan. Sebagai warga Jepang, Yoko-pun sudah menerima semua yang ada pada diri Junaidi.
“Iya saya akan menikah dan saya bahagia, saya juga sudah sampaikan ke keluarga di Jepang,” kata Yoko yang sudah berganti nama menjadi Aisyah ini. Junaedi meminta doa agar pernikahan yang akan dilangsungkan di Pengasingan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat itu berjalan sukses. Dan Yoko Aisyah menjadi istri dia yang shalehah sebagaimana amanat Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siroj. “Minta doanya agar berjalan lancar, kelaurga kami menjadi sakinah mawadah warahmah,” tuturnya. Pewarta: Abdul Rahman Ahdori Editor: Fathoni Ahmad
Sumber: nu.or.id
Banser punya sanad ilmu dan gerakan manhaj harokah yg bersambung sampai Nabi SAW.


Quote:
Habib Ali Al Jufri memuji Banser karena telah berkonribusi mengamankan bangsa dan negara.
Habib Ali berkata :
Terima kasih yang menjaga keamanan, yang berdiri di sini (maksudnya Banser). Ini bukan cuma basa-basi saja. Apa yang niatnya jujur dari hati, yang kalian niatkan di dalam hati kalian, dan Allah mengetahui apa yang di hati. Di dalam pekerjaan yang kalian lagi lakukan sekarang ini, (yaitu) mengamankan manusia, menjaga bangsa dan negara, mencari ridhonya Allah, maka kalau niat seperti itu kamu sekarang berjihad di jalan Allah.
Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam bersabda : Mata-mata yang nanti tidak menangis di hari kiamat adalah mata yang tidak tidur karena menjaga keamanan.
Sumber Tribunsantri.com
Habib Ali tidak setuju anti pemimpin non muslim
Tonton videonya

Pasukan khusus Banser

Sanad ilmu NU dan Banser bersambung sampai Nabi SAW sampai Kiamat
Quote:
Inilah Sanad Ilmu Fikih Nahdlatul Ulama Sampai Kepada Rasulullah SAW
Kalam Ulama – Inilah Sanad Ilmu Fikih Nahdlatul Ulama Sampai Kepada Rasulullah SAW
Sanad Imam Syafi’i (w. 204 H) kepada Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallam memiliki 2 Jalur, Jalur Imam Malik dan Jalur Imam Abu Hanifah.
1. Jalur Imam Malik
Imam Malik bin Anas (w. 179 H, Pendiri Madzhab Malikiyah) berguru kepada ① Ibnu Syihab al-Zuhri (w. 124 H), ② Nafi’ Maula Abdillah bin Umar (w. 117 H), ③ Abu Zunad (w. 136 H), ④ Rabiah al-Ra’y (w. 136H), dan ⑤ Yahya bin Said (w. 143 H)Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud (w. 94 H), ② Urwah bin Zubair (w. 94 H), ③ al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar(w. 106 H), ④ Said bin Musayyab (w. 94 H), ⑤ Sulaiman bin Yasar (w. 107 H), ⑥ Kharihaj bin Zaid bin Tsabit (w.100 H), ⑦dan Salim bin Abdullah bin Umar (w.106H).Kesemuanya berguru kepada ① Umar bin Khattab (w. 22 H), ② Utsman bin Affan (w. 35 H),③ Abdullah bin Umar (w.73 H), ④ Abdullah bin Abbas (w. 68 H), dan ⑤ Zaid bin Tsabit (w. 45 H).Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama
2. Jalur Imam Abu Hanifah
Imam Syafii berguru kepada Muhammad bin al-Hasan (w. 189 H), berguru kepada Abu Hanifah (w. 150 H, Pendiri Madzhab Hanafiyah), berguru kepada Hammad bin Abi Sulaiman (w. 120 H).Berguru kepada ① Ibrahim bin Yazid al-Nakhai (w. 95 H), ② al-Hasan al-Basri (w. 110 H), dan ③ Amir bin Syarahbil (w. 104 H).Kesemuanya berguru kepada ① Syuraihbin al-Haris al-Kindi (w. 78 H), ② Alqamah bin Qais al-Nakhai (w. 62 H), ③Masruq bin al-Ajda’ al-Hamdani (w. 62 H), ④ al-Aswad bin Yazid bin Qais al-Nakhai (w. 95 H).Kesemuanya berguru kepada ① Abdullah bin Mas’ud (w. 32 H) dan ② Ali bin Abi Thalib (w. 40 H)Kesemua Sahabat dari Rasulullah Shalla Allahu Alaihi wa Sallama
Madzhab Syafiiyah terdiri dari beberapa generasi (Thabqah).
Thabqah I Murid-Murid Imam Syafi’iAbdullah bin Zubair Abu Bakar al-Humaidi (w. 219 H), Abu Ya’qub Yusuf bin Yahya al-Buwaithi (w. 231 H), Ishaq bin Rahuwaih (w. 238 H), Abu Utsman al-Qadhi Muhammad bin Syafi’i (w. 240 H), Ahmad bin Hanbal (w. 241 H, Pendiri Madzhab Hanbali), Harmalah bin Yahya bin Abdullah al-Tajibi (w. 243 H), Abu Ali al-Husain bin Ali bin Yazid al-Karabisi (w.245 H), Abu Tsaur al-Kulabi al-Baghdadi (w. 246 H), Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman al-Tajibi (w. 250 H), al-Bukhari (w. 256 H), al-Hasan bin Muhammad bin al-Shabbah al-Za’farani (w. 260 H).
Thabqah II
Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (w. 264 H), Ahmad bin al-Sayyar (w. 268 H), al-Rabi’ bin Sulaiman (w. 270 H), Abu Dawud (w. 275 H), Abu Hatim (w. 277 H),al-Darimi (w. 280 H), Ibnu Abi al-Dunya (w. 281 H), Abu Abdillah al-Marwazi (w. 294 H), Abu Ja’far al-Tirmidzi (w. 295 H), Al-Junaid al-Baghdadi (w. 298 H).
Thabqah III
al-Nasai (w. 303 H), Ibnu Suraij (w. 306 H), Ibnu al-Mundzir (w. 318 H), Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H, Imam Ahlissunah Dalam Aqidah), Ibnu al-Qash(w. 335 H), Abu Ishaq al-Marwazi (w. 340H), al-Mas’udi (w. 346 H), Abu Ali al-Thabari (w. 350 H), al-Qaffal al-Kabir al-Syasyi (w. 366 H), Ibnu Abi Hatim (w. 381 H), Al-Daruquthni (w. 385 H).
Thabqah IV
al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillani (w. 403 H), Ibnu al-Mahamili (w. 415 H), Mahmud bin Sabaktakin (w. 422 H), Abu Muhammad al-Juwaini (w. 438 H), al-Mawardi (w. 458 H), Ahmad bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H), al-Qadhi al-Marwazi (w. 462 H), Abu al-Qasim al-Qusyairi (w. 465 H), Abu Ishaq al-Syairazi (w. 476 H), Imam al-Haramain (w. 478 H), Al-Karmani (w. 500 H).
Sumber sanad ilmu NU dan Banser
gambaran Sanad ilmu NU dan Banser tak terputus sampai Kiamat

Banser the Movie the movie
Film bioskop tanda tanya ttgbanser syahid di gereja
Banser syahid menjaga keamanan di gereja
Quote:
H-10 menuju HAUL RIYANTO Ke-XIX.
Riyanto merupakan Anggota banser kota mojokerto yg mendedikasikan jiwa raganya bahkan nyawanya untuk menyelamatkan manusia (saat perayaan malam Misa Natal di Gereja EbenNeazher,tahun 2000 silam), yg merupakan saudaranya dlm kemanusiaan.
Maka saya menyakini bahwa perilaku riyanto tersebut merupakan contoh yg meski kita teladani dlm memanusiakan manusia, sebagaimana para pejuang bangsa ini.
Oleh sebab itu kami yang masih hidup ini semoga dapat meneladani dan menyemai bagaimana menghormati dan menghargai sesama umat muslim, terutama sesama manusia, khususnya masyarakat indonesia.
Dengan begitu mari kita berlomba-lomba dlm berbuat baik serta menyemai kebaikan kpd sesama umat manusia. Karna dengan kita memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, begitu sebaliknya.
#ansor
#banser
#bulankemanusiaan
#HAULRIYANTOXIX
#riyantopahlawankemanusiaan
#mojokertoRaya

Putra Habib Luthfi, Banser

Quote:
HABIB HUSEIN BIN HABIB LUTHFI BIN YAHYA, IKUT DIKLATSAR BANSER
Bermula dari acara Maulid di Ponpes Fatahillah Mustika Jaya kota Bekasi, asuhan Kyai muda menjelang tua Iftah sidiq ( Iftah Deh ) bulan lalu, Bib Husain bin Luthfi bin Yahya yang sa'at itu memberikan mauidzoh Hasanah dalam acara, selepas itu beliu dawuh ;
"Kapan ada Diklatsar kang...?"
"Tahun depan bib, di bulan Januari"
"Di bulan Desember kosong nggih kang?"
"Nggih Bib, lha pripun bib...?"
"Kalo ada Diklatsar saya mau ikut"
"Nganu bib, Saestu nderek? Diklat Banser itu berat bib, ada kegiatan baris berbaris, berendam lumpur, materinya juga banyak dan menjenuhkan lho bib, dan juga panjenengan sudah menjadi warga kehormatan Banser bib"
"Nggak..!! Aku tetep ikut Diklatsar, aku juga ingin ngabdi Di NU lewat Banser, pengin ikut ngepam juga bila ada acara-acara NU"
"Nggih siapp, sendiko dawuh bib"
Kurang lebihnya begitu, yang akhirnya di tetapkanlah tanggal 13 - 15 Desember Diklatsar diadakan di Ponpes Fatahillah Mustika Jaya kota Bekasi.
Bener kamu nggak ingin ikut Diklatsar ?
Putra Bib Luthfi aja ikut Diklat lho.....
.
Salam takdim
Jalur lain adalah Kokam
Quote:

komandan Kokam Muhammadiyah, Dahnil Anzar samadg Din S

Ustadz Muhammadiyah

Pasukan Kokam Muhammadiyah

ABG penerus MD
Lihat juga Sumbangsih Muhammadiyah dalam keamanan negeri kita
benar2 Kokam .. bukanlah Kontrol Kampret
Diubah oleh mrokeoceh 08-02-2020 12:03






4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
5
2.9K
Kutip
18
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan