Baru-baru ini tersebar isu bahwa Taman Nasional Komodo akan ditutup pada 2020 mendatang. Wah, ini ada apa sebenarnya? Apakah ada pihak-pihak tertentu yang berniat nggak baik, atau bagaimana? Namun, pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mematahkan berita kontroversi tersebut. Beliau mengatakan, bahwa Pulau Komodo nggak ditutup, melainkan hanya melakukan penataan bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak terkait.

Demi melindungi populasi komodo dan habitatnya, pemerintah daerah setempat berencana akan mengurangi jumlah wisatawan yang masuk. Tarif masuk yang awalnya untuk wisatawan lokal adalah lima puluh ribu rupiah dan untuk turis asing sebesar seratus lima puluh hingga dua ratus dua puluh lima ribu rupiah, rencana akan dinaikkan menjadi US $ 1.000 atau setara dengan14 juta per orang. Kebijakan baru pengaturan tiket masuk ini berbentuk kartu anggota dengan sistem tahunan yang bersifat premium. Waw! Itu adalah jumlah yang sangat fantastis, ya?


Sumber


Menurut ane, nih, Gan Sist, jumlah itu bagi sebagian kalangan--terutama menengah ke bawah--mungkin sangat memberatkan. Namun, harga tersebut tentulah seimbang dengan apa yang disuguhkan. Bayangkan saja, kadal terbesar di dunia ini hanya bisa ditemui di Indonesia, dan khusus untuk komodo spesies besar terbanyak, terdapat di Pulau Komodo. Mahalnya tiket ini nantinya juga digunakan untuk menunjang pembangunan sarana dan prasarana demi terciptanya wisata alam eksklusif berstandar internasional. Jadi, pengunjung Pulau Komodo nantinya, benar-benar orang berduit, Gan Sis. Keren, ya?

Namun, bagi kalangan menengah ke bawah, nggak perlu khawatir. Kita masih bisa melihat atau mendokumentasikan reptil purba ini di pulau lain seperti Pulau Rinca, Flores, Gili Motong, dan Gili Dasami, walaupun nggak sebanyak populasi di Pulau Komodo. Yang penting, kan spesiesnya sama. Iya, nggak, Gan Sis? Yang penasaran seperti apa wujud komodo itu bila dilihat secara langsung, bisa kumpulkan receh dari sekarang. Kira-kira Gan Sis ada yang berniat ke sana nggak, ya?


Sumber


Kesimpulannya, mahal atau tidaknya biaya masuk ke Pulau Komodo, itu merupakan sumber pendapatan demi kelestarian lingkungan dan komodo itu sendiri. Kebijakan pemerintah ini tentunya sudah dipertimbangkan berikut dampak yang akan ditimbulkan. Apa pun itu, kita hanya bisa berdo'a yang terbaik demi kemajuan Indonesia di bidang pariwisata.

Sekian trit ane kali ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.