TS
Khadafi05
[LOVE LETTER 4] Pesan Cinta Untuk Ayah
Cinta berbalut rindu kepada Ayah
Quote:
Ayah, lama sudah dirimu tak kunjung.
Tahukah dirimu aku rindu?
Rindu tempo dulu waktu bersamamu.
Kau peluk aku dengan seluruh sayangmu, kau tatap aku penuh dengan kecintaan, sampai kautentukan bahwa aku penyemangatmu.
kau begitu hebat bagiku.
Sampai aku tak tahu kapan kaulelah, hanya senyum bahagia yang kautampakkan untukku, tidak ada letih yang terlihat.
Aku benar-benar ingat tentangmu, tentang cinta tulus yang kauberi untukku.
Di sini, Ayah. Di tempat ini, tampat di mana aku pernah tertawa ceria saat kaupulang dengan segenggam mainan yang kauhadiahkan untukku.
Pada akhirnya aku tahu, di saat kau terlihat benar-benar lelah. Berbaring lemah tanpa daya, dengan pelan kaupanggil aku untuk menyampaikan satu kata nasihat yang tidak pernah aku lupa 'yang sabar ya, nak.'
Jiwa kecil menjadi kacau setelah kausampaikan pesan itu, kau benar-benar pergi dan tak kembali lagi.
Ayah, kini anakmu sudah tumbuh, terlihat gagah persis sepertimu. Coba memejamkan mata dengan harapan agar berjumpa denganmu, namun dirimu tak datang. Apakah dirimu tidak memiliki rindu untukku?
Kerinduan menumpahkan air mata, sadar atas takdir yang sudah memisahkan. Sempat tidak menerima apa yang sudah terputus, tapi aku tidak menemukan cara menembus alam yang berbeda.
Ayah, aku sangat rindu, aku sangat mencintai mu.
Dalam sujud tak jenuh aku meminta kebahagian atasmu di sana. Karena aku tahu, bahwa doaku tidak akan tertunda untukmu.
Ayah, aku menitipkan pesan di sudut senja untukmu.
Terimalah, baca dengan pelan dan pahami, kalau aku sedang rindu.
Aku belum kemana-mana, masih di tempat yang sama.
Temuilah aku dalam mimpi, kita akan tertawa lagi seperti dulu, kita akan berlari bersama-sama, sampai fajar memisahkan lagi.
04.02.2020
M.Y.Khadafi.H (Anak pertamamu)
Tahukah dirimu aku rindu?
Rindu tempo dulu waktu bersamamu.
Kau peluk aku dengan seluruh sayangmu, kau tatap aku penuh dengan kecintaan, sampai kautentukan bahwa aku penyemangatmu.
kau begitu hebat bagiku.
Sampai aku tak tahu kapan kaulelah, hanya senyum bahagia yang kautampakkan untukku, tidak ada letih yang terlihat.
Aku benar-benar ingat tentangmu, tentang cinta tulus yang kauberi untukku.
Di sini, Ayah. Di tempat ini, tampat di mana aku pernah tertawa ceria saat kaupulang dengan segenggam mainan yang kauhadiahkan untukku.
Pada akhirnya aku tahu, di saat kau terlihat benar-benar lelah. Berbaring lemah tanpa daya, dengan pelan kaupanggil aku untuk menyampaikan satu kata nasihat yang tidak pernah aku lupa 'yang sabar ya, nak.'
Jiwa kecil menjadi kacau setelah kausampaikan pesan itu, kau benar-benar pergi dan tak kembali lagi.
Ayah, kini anakmu sudah tumbuh, terlihat gagah persis sepertimu. Coba memejamkan mata dengan harapan agar berjumpa denganmu, namun dirimu tak datang. Apakah dirimu tidak memiliki rindu untukku?
Kerinduan menumpahkan air mata, sadar atas takdir yang sudah memisahkan. Sempat tidak menerima apa yang sudah terputus, tapi aku tidak menemukan cara menembus alam yang berbeda.
Ayah, aku sangat rindu, aku sangat mencintai mu.
Dalam sujud tak jenuh aku meminta kebahagian atasmu di sana. Karena aku tahu, bahwa doaku tidak akan tertunda untukmu.
Quote:
Ayah
Yakinku kepada Sang Ilahi
Akan bahagiamu di sana
Hidup bersama sejuta cinta
Yakinku kepada Sang Ilahi
Akan bahagiamu di sana
Hidup bersama sejuta cinta
Sampai waktu terhenti
Aku tak akan letih
Terus di sini
Menanti mu dalam mimpi
Aku tak akan letih
Terus di sini
Menanti mu dalam mimpi
Ayah, aku menitipkan pesan di sudut senja untukmu.
Terimalah, baca dengan pelan dan pahami, kalau aku sedang rindu.
Aku belum kemana-mana, masih di tempat yang sama.
Temuilah aku dalam mimpi, kita akan tertawa lagi seperti dulu, kita akan berlari bersama-sama, sampai fajar memisahkan lagi.
***
Untuk Ayah
04.02.2020
M.Y.Khadafi.H (Anak pertamamu)
Diubah oleh Khadafi05 17-02-2020 21:24
prawotojoko7931 dan 34 lainnya memberi reputasi
33
2.8K
Kutip
80
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan