delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
[Latter 4] Kepada Serangga-serangga Di permukaan Bumi
Spoiler for screenshot google:



Bumi, apakah harus kau menjadi sebuah ajang infeksi hati bagian pencemaran kepala? Ini seperti peningkatan kekuatan pada sebuah aspek yang menguntungkan pemikiran di sebagaian orang, yang mana hasilnya dapat membuat tubuh semesta tidak baik-baik saja.

Uang dan kekuasaan adalah keganjilan otak perusak hati. Haruskan bumiku menjadi korbannya?



Quote:


Kepada Para Pahlawan Kesiangan





Dear untukmu semesta,

aku terkadang tidak habis pikir mengapa begitu banyak koloni-koloni yang mengatakan dirinya begitu genius. Bahkan ketika sumber daya alam mengatakan itu bukanlah sebuah solusi kehidupan, terutama bagi semesta.

Mendeskripsikan pengertian tentang raut bumi menjadi begitu mencolok, ketika semua mata berkutat pada tingkat keuntungan yang akan dihasilkan kemudian. Polusi udara menjadi momok hiasan para manusia terutama yang menyebutkan dirinya orang hebat.

Dan kepada keuntungan besar yang seharusnya tidak menjadi kendala, untuk lebih bernapas lebih mewah. Aku melucuti pakaian kebesaran mereka dan berkata bahwa kalian tak lebih baik daripada para belatung-belatung yang mencoba menguraikan aneka sampah yang menumpuk di punggung bumi.

Pada dasarnya aku ingin menikmati masa-masa indah, seperti pada zaman nenek moyangku dahulu, yang mana saat jantung kita mengenal kata cinta kepada semesta tidak begitu terlampau khawatir. Bahkan udaranya menjadi obat dari berbagai macam penyakit buana. Yang mana pada saat itu, pernapasan kita tidak pernah salah bernapas dan membebankan paru-paru kehidupan.

Bagaimana ini, bapak kepala lingkungan hidup seluruh dunia? Apakah serum kehidupan sudah ditemukan pada saat ini?


Quote:


Dear para pengguna bumi,

aku sebenarnya tidak terlampau khawatir, ketika kerikil-kerikil tajam membuat tubuhku berdarah-darah. Namun ketika paru-paru dunia sudah tidak lagi sehat dan hanya sebagai ajang pelestarian kekayaan, ambisi dan kekuasaan. Mengapa tiba-tiba aku terluka parah pada bagian pemikiran. Tentunya aku bukanlah siapapun, hanya sehamburan debu bagi mereka, para borjois. Sebab apalah dayaku ini? Bukan seorang diplomat, pejabat atau aparat kesehatan yang mampu membuat tubuh bumi kembali ke asalnya.

Namun kita yang sudah terlanjur jatuh cinta kepada semesta, sudah seharusnya mempertaruhkan hasrat puisi untuk kembali hidup dan memenuhi panggilan alam dan mekar bersama-sama.

Ini memang konyol, tetapi jika rindu hanya sebatas sebuah kata-kata saja, bagiku ini sudah sungguh-sungguh keterlaluan. Tidakkah ada beberapa hasrat cinta, untuk membuat kulit bumi kembali hidup?

Dear semua penghuni alam, bisakah kalian rasakan bahwa cuaca sudah tidak lagi memiliki tingkat kebaikan untuk tubuh kita?


Quote:


Ya mungkin aku salah mendeskripsikan tentang bumiku, kepada pencinta semesta yang kekurangan akal sehatnya. Aku salah membagi-bagikan bahasa cinta ini untuk sebuah pembaharuan lokalisasi dalam bentuk yang sama sekali tidak kupahami apalagi memiliki pengetahuan lebih kepadanya.

Namun surat ini hanyalah sekilas bahasa hatiku saja, kepada alam yang sudah terlampau sakit. Sebab aku mulai merindukan kalimat-kalimat sajak semesta yang tak berpolusi.

Bisakah keinginan ini tidak hanya sebuah keinginan saja?

Duhai para pencinta semesta, aku menantikan aroma pagi dengan embun-embun bening penuh harapan.



Salam terkasihku



Suara alam
(Rin)
aldysadi
swiitdebby
tien212700
tien212700 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
2.3K
36
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan