novaarlisantyAvatar border
TS
novaarlisanty
[Cerita Misteri] Teman Tidur Meira

sumber: pxhere.com



Judul: Teman Tidur


Aku terhenyak melihat sesosok bayangan hitam tengah berada di sudut kamarku. Sekali lagi, mata kupejamkan, berharap ini hanya bunga tidur semata. Perlahan, kedua kelopak mata kembali terbuka. Aku lega, ternyata bayangan hitam itu telah hilang.

Tubuhku kembali bergetar hebat, saat tiba-tiba sebuah kilatan pisau sedang mengarah ke tubuhku. Aku melompat dari atas ranjang ke lantai, terdengar suara selimut sobek, ketika pisau itu menembus dan mencabiknya.

*-*-*-*-*-*-*-*-*

"Nina bobok, oo, nina bobok, kalau tidak bobok digigit nyamuk ...."

"Ingat Meira, setelah ini kamu harus langsung tidur ya. Kamu gak mau kan monster nyamuk datang menghisap darahmu sampai habis?" tanya Mama padaku.

Aku hanya mengangguk pelan, tanpa berani membuka mata. Dan seperti biasa, aku langsung menuju ke alam mimpi.

Setiap malam, Mama selalu menyanyikan lagu penghantar tidur yang sama. Memaksa kedua mataku agar tertutup sempurna, lalu mengancam akan ada monster yang datang, jika aku tidak segera tidur.

Umurku sekarang sepuluh tahun, tapi Mama selalu setia menyanyikan lagu penghantar tidur. Mataku telah terpejam rapat. Namun, setelah Mama beranjak dari kamar, aku mencoba membuka mata.

Jujur, aku tidak ingin ada monster nyamuk datang menghisap darahku. Tapi yakinlah, malam ini aku belum merasakan kantuk seperti biasa.

*-*-*-*-*-*-*

Mataku membulat. Aku kembali melihat sosok hitam itu. Dia bukan seorang pria bukan juga wanita. Dia seperti ... monster nyamuk dengan sungutnya yang tajam. Mungkinkah sesuatu yang kuanggap pisau tadi adalah sungut monster itu?

Aku berlari keluar kamar. Menuju ke lantai bawah. Berteriak sekuat tenaga memanggil Mama.

"Mama! Mama!"

"Ada apa, Sayang?" Mama keluar dari kamar sambil mengucek kedua matanya.

"Ma, monster itu ...." Aku terisak. Buliran bening mengalir di sudut netra.

"Monster?"

"Aku gak bisa tidur setelah Mama nyanyikan lagu nina bobok." Keringat mengucur deras di pelipisku.

Raut wajah Mama terlihat merasa bersalah, lalu memeluk erat tubuhku.

"Maaf, Sayang, Mama sering pulang larut malam, hingga mengabaikanmu selama ini," sesalnya.

"Saat Mama sampai di rumah, kamu malah udah tidur. Maafin Mama ya, gak pernah masuk ke kamar kamu, meskipun untuk sekedar mencium keningmu." Mama menangkupkan kedua tangannya di wajahku.
tata604
NadarNadz
nona212
nona212 dan 28 lainnya memberi reputasi
29
3.9K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan