- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
The White Lady
TS
TEAnimation
The White Lady
Hello Agan!
Hmm ini thread ke-2 ane, dan ane ingin berbagi "cerita" yang ane buat berdasarkan Game ya, hmm mungkin jatuhnya seperti Fanfic.Tapi karena ga tahu harus taro dimana, dan apakah boleh untuk Post cerita ini. Jadi mohon sarannya yaa.
Cerita ini diambil dari salah satu 'Side Quest' Game kesayangan ane, alur cerita nya pun sama. Hanya sedikit diubah menjadi sebuah dialog agar kalian bisa dapet gambarannya Hehe. Hmm ane bukan Maestro dalam mengarang sih, jadi mungkin ada beberapa kata/kalimat yang berantakan atau typo. Mohon dimaklumi, dan selamat menikmati ya gan
The Witcher Contract - The White Lady
Terima Kasih agan - agan yang telah membaca.
Hmm ini thread ke-2 ane, dan ane ingin berbagi "cerita" yang ane buat berdasarkan Game ya, hmm mungkin jatuhnya seperti Fanfic.Tapi karena ga tahu harus taro dimana, dan apakah boleh untuk Post cerita ini. Jadi mohon sarannya yaa.
Cerita ini diambil dari salah satu 'Side Quest' Game kesayangan ane, alur cerita nya pun sama. Hanya sedikit diubah menjadi sebuah dialog agar kalian bisa dapet gambarannya Hehe. Hmm ane bukan Maestro dalam mengarang sih, jadi mungkin ada beberapa kata/kalimat yang berantakan atau typo. Mohon dimaklumi, dan selamat menikmati ya gan
The Witcher Contract - The White Lady
Spoiler for The White Lady:
Tuk... Tuk... Tuk...
Langit Senja kala itu begitu kemerahan, terlihat seorang wanita renta yang sedang mengetukkan sesuatu di sebuah papan di aula Farcorners, pemukiman kecil di luar dinding Novigrad. Wajahnya tampak ketakutan dan cemas, ada pesan penting dalam surat yang ia sebarkan. Tak lama, wanita itu telah menyelesaikan hajatnya, ia berlari kecil kembali ke rumahnya, dengan harapan agar seseorang membaca pesan itu... dan bahkan membantunya.
Langit merah yang sama telah berkali - kali menyapa desa tersebut, wanita itu masih terus menunggu, bertahan dengan makanan yang tersisa dirumahnya. Ia sudah hampir menyerah dalam penantian, dan tampaknya sudah tak peduli untuk menerima fakta, bahwa kini ia harus meninggalkan ladangnya. Tapi ia tidak tahu satu hal... malam itu akan jadi awal yang berbeda...
Malam itu di Farcorners ,Seorang laki - laki menatap serius ke arah papan itu, matanya tertuju pada kertas permintaan dari seorang wanita bernama Helma, tentang suatu penampakan wanita di ladang miliknya, tentang monster yang membunuh warganya, dan terutama... tentang koin yang dijanjikannya. Lelaki itu adalah Geralt ia adalah Witcher Profesi yang diperlukan untuk memburu monster, sekaligus dibenci banyak warga karena satu dan lain hal.
Geralt tampak cukup membacanya, Ia kemudian mengambil kertas itu, menaiki kuda-nya, dan mencari tempat beristirahat yang layak untuk menuntaskan pekerjaan ini di esok pagi.
Paginya, Helma bergegas untuk mengecek ke aula, rutinitas yang kini selalu ia lakukan di pagi hari semenjak memasang pengumuman itu. Helma cukup terkejut, karena ia tak menampak kertas yang ia pasang disana, sesaat dia berusaha mencari - cari, bila mungkin kertas itu jatuh dan terbawa angin, tapi nihil. Helma kembali kerumahnya dengan gontai, sepertinya ia harus membuat pengumuman baru dengan hadiah yang lebih besar.
Helma kembali di depan mejanya, mencoba menuliskan surat ke dua. Namun, Sebelum ia memulai kata pertamanya, pintu rumahnya di ketuk seseorang. Ia cukup bingung, karena saat membukanya, ia bahkan tak pernah melihat sosok tersebut.
"Namaku Geralt" ucap sosok itu membuka pembicaraan.
"Aku adalah Witcher" lanjut sosok itu.
Helma tampak sumringah, ia paham arti kedatangan pria ini.
"Kau datang karena...?" tanya Helma menggantung.
"Papan pengumumannya." jawab Geralt datar.
"Sebaiknya kau menjelaskan situasinya" Lanjut Geralt.
Helma kemudian menarik nafas, dan mencoba menguatkan diri.
"Aku memiliki ladang tak jauh dari sini... malam terakhir aku kesana, terdapat 4 pria yang sedang mabuk berkemah disana, paginya kulihat mereka semua mati mengenaskan. Aku cukup terkejut karena di sekitar mayat mereka, ada sesosok makhluk berkeliaran, ia terlihat seperti wanita yang mengenakan gaun putih. Jadi aku dan beberapa orangku langsung kembali karena takutnya." Helma menjelaskan panjang lebar.
"Hmm... Jadi kalian belum menyentuh mayat itu...Sampai sekarang?" Tanya Geralt.
"Belum... kami terlalu takut untuk mendekatinya lagi." ucap Helma.
"Hmm baiklah, itu cukup menjelaskan. Tapi sebelum itu... aku ingin membicarakan berapa banyak yang kudapat." ucap Geralt.
"Hmm... kurasa 250 keping emas apakah cukup ?" ujar wanita renta itu.
Geralt tampak berfikir sesaat... dan setelah itu ia merespon dengan anggukan.
"Aku akan kembali kesini bila tugasku selesai, atau aku butuh lebih banyak informasi" Geralt menaiki kudanya seraya berucap.
Helma menganggukan tanda mengerti, ia kembali masuk ke rumahnya dan berharap semua berakhir menyenangkan.
Geralt memacu kudanya menuju ladang tersebut, matahari hampir menyentuh kepala saat itu. Ladang tersebut tampak gersang karena memang musim kering, belum ditambah fakta bahwa kini ladang tersebut ditinggalkan. Tak butuh waktu lama untuk Roach membantu Geralt kesana, kuda kesayangannya ini memang pelari yang baik.
Hanya sebentar disana, Medali Witcher-nya bergetar, menandakan kekuatan magis di tempat itu. Geralt turun dari kudanya, menelusuri ladang yang kini tergeletak 3 mayat pria yang membusuk... Geralt tampak menganalisa setiap mayat disana.
"Tiga mayat,Hmmm... wanita itu bilang empat pria." Gumam Geralt.
"Darah mereka dihisap rupanya sampai sepucat ini, tapi ini bukan ulah Vampire." lanjut Geralt seraya mengecek leher salah satu mayat.
"Tumpahan darah, dan jejak kaki... seseorang pasti berhasil kabur dengan luka - luka yang parah."
"Jejak ini mengarah ke Kastil kecil disana." Geralt memalingkan matanya ke sebuah kastil, sambil mengikuti jejak yang ia temukan.
'Jejaknya berhenti disini, tapi darahnya terus mengarah ke Gudang bawah' Geralt berfikir sejenak, ia kemudian mengambil obor, dan menyalakannya. Geralt terus turun dalam gelapnya kastil yang telah terbengkalai, sampai ia berhenti di ruangan akhir...dan menemukan seonggok mayat yang telah di cabik - cabik.
"Hmm... Gigitan Ghoul, tapi bukan ia yang membunuhnya. Sepertinya Ghoul datang setelah pria ini mati di pintu kastil tadi." gumam Geralt.
"Grr... Grr... Grr..."
Geralt mendengar geraman di belakangnya, tak perlu menoleh ke belakang bagi Geralt untuk mengetahui suara apa itu, toh dia sudah biasa menghadapi makhluk menjijikan ini. Dalam sekejap terdengar suara lompatan di belakang Geralt, namun Geralt tak kalah cepat, ia mencabut Pedang Peraknya, dan menebas perut makhluk tersebut. Ghoul itu terpental terkena sabetan pedang yang cukup keras dari Geralt, namun sesaat ia mampu menstabilkan tubuh menjijikannya lagi. Geralt rupanya jauh lebih cepat, ia sudah masuk dalam kuda - kuda bertarungnya, Geralt kembali menerjang maju, kali ini mata dan dada Ghoul itulah targetnya. makhluk itu terdorong ke dinding ruangan yang kebetulan memang sempit, Geralt menguasai keadaan, ia kembali maju menerjang monster itu, Mutasi Witcher nampaknya membuat ia menjadi terlalu buas. Tak menunggu lama, dua tiga sabetan pedang Geralt telah bersarang pada makhluk malang itu, dan hanya menyisakan tubuh yang terpisah dari kepalanya.
Geralt menyaksikan tewasnya makhluk naas itu, tanpa ekspresi dia melihat kembali mayat pria tadi, dan tak perlu mengeceknya, karena ia yang telah kaya akan pengalaman, sudah paham betul sosok apa yang ada di ladang tersebut.
Waktu hampir senja saat Geralt keluar dari kastil itu, ia bergegas menaiki kudanya. Bukan, bukan ladang tujuan dia berikutnya. Dia bermaksud menemui Helma untuk mendapatkan Informasi, karena memang bila betul makhluk ini yang mengganggu ladang tersebut, dia memerlukan beberapa ritual.
Lepas senja, Geralt telah tiba di muka rumah Helma. Ia mengetuknya, tak berapa lama, Helma keluar.
"Kau Witcher ? ada kabar baik darimu?" Tanya Helma seketika.
"Aku mengetahui beberapa informasi, Sosok yang kau lihat adalah Noonwraith, mereka akan selalu bergentayangan di tengah hari." jawab Geralt
"Mereka adalah arwah yang terikat dengan tempat, karena suatu dendam. Dan untuk itu, aku datang meminta informasi darimu, apa baru - baru ini ada yang mati secara tak wajar di ladang tersebut ?" lanjutnya.
Helma tampak terkejut, kedua tangannya reflek menutup mulutnya, dan matanya berkaca - kaca, ada sedih di raut mukanya,
"Kau tahu sesuatu?"sergap Geralt.
Helma mengangguk... "Itu pasti Luzi, ia bunuh diri beberapa pekan lalu, tepat dihari pernikahannya. Luzi yang malang... ia dipaksa menikah oleh orang yang jauh-jauh sekali lebih tua dari orang tuanya, meski orang tuanya lah yang menunangkannya." ungkap Helma.
"Ia bunuh diri dengan menusukkan dirinya dengan sebuah belati, aku menemukan mayatnya bersama belati tersebut." lanjut Helma.
"Sepertinya Luzi menjadi Noonwraith karena bunuh diri, Belati itu... apa kau masih menyimpannya?"Tanya Geralt memotong.
"Ya aku masih menyimpannya, aku sudah memberikan ke Orang Tua Luzi sebenarnya, namun mereka menolak karena sedih mengingat kematian anaknya." jawab Helma.
"Belati itu kuperlukan untuk ritual ini, bisa kau ambilkan?" ucap Geralt.
"Tentu." Helma kembali masuk kerumah, dan kembali dengan belati perak ditangannya.
Helma memberikan benda itu ke Geralt seraya berkata "Semoga Luzi tidak menderita lagi."
Geralt menerimanya, ia mengangguk dan segera pergi.
Geralt kembali ke ladang, gelap telah menyelimuti langit kala itu.
"Secara alami, Noonwraith tak akan datang di malam hari, aku akan bermeditasi sebentar dan melakukan persiapan, sebelum aku memanggilnya" Pikir Geralt
Ia kemudian duduk bersila, ia menyipakan senjatanya, seraya membakar Belati yang tadi ia terima.
Geralt memejamkan mata sebentar, sampai sebuah lolongan keras membangunkannya.
GRAAAA!!! GRAAA!!!!
Ladang itu kini diselimuti kabut, udara dingin menyeruak ke rongga - rongga tulang Geralt, mata Geralt tampak waspada, mencari sosok yang mungkin saja bisa menyerang.
Dari dalam kabut, nampak bayangan sebuah gaun putih berjalan, terlihat sekilas kemudian menghilang. Geralt mempersiapkan dirinya, ia telah menggenggam Pedang Perak yang telah ia lumuri minyak tertentu. Sepasang tangan keluar dari balik kabut tersebut, menjalar keluar dan berusaha menghantam Geralt. Geralt telah menghindar sebelum tangan itu menjangkaunya.
"Yrden!" teriak Geralt.
Sebuah lingkaran berwarna ungu mengelilingi Geralt, Noonwraith tersebut telah terkunci didalam Sign Yrden, Sign khusus yang hanya dimiliki Witcher. Noonwraith itu melambat, dan sesaat... wujud mengerikannya terkuak akibat sihir Yrden milik Geralt.
Makhluk mengerikan itu memiliki tubuh layaknya manusia hanya saja lebih kering kerontang, kulitnya sangat - sangat keriput. Ia tak memiliki rahang, namun mempunyai lidah yang menjulur - julur. tangannya dihiasi kuku - kuku yang tajam, dan tentu saja yang sangat mencolok, adalah gaun putih khas pengantin yang usang dan penuh sobekan. Noonwraith melayang - layang dan menggapai - gapai Geralt, ia berusaha mencabik - cabik tubuhnya dengan amarah. Namun ia tak berkutik di dalam Sign Yrden. Geralt memanfaatkan momentum ini dengan baik, ia mengangkat kedua tangannya dan menebas - nebaskan pedangnya ke arah makhluk tersebut.
"GRAAAAAAAAAKKKHHHHH !!!!"
Noonwraith itu tampak kesakitan, dan terus berteriak - teriak. Namun Yrden, bukanlah sihir permanen, seiring melemahnya sihir Yrden, makhluk itu mampu melepaskan diri, wujudnya menghilang kembali bersamaan dengan serangan Geralt yang hanya menebas ruang hampa. Geralt bersiaga, memasang kuda - kuda dan menahan serangannya. Butuh waktu untuk menggunakan Yrden kembali.
Kabut kembali menebal, kini dari dalamnya muncul 2 pasang tangan berusaha menyerang. Geralt dengan sigap menghindarinya. Namun, di berlakangnya muncul lagi sepasang tangan yang siap menghantam. Naas, Geralt terlambat dan menerima luka di punggungnya. Tidak dalam, tapi itu akan membuat mati dirinya seandainya di tak pernah dimutasi menjadi seorang Witcher.
Gerlat lalu berguling, kembali mengoleskan sisa Spectre Oil pada 'Silver Sword'nya. Mata Witchernya yang telah terbiasa, kini di siagakan. Geralt bermaksud menyesuaikan momentum serang makhluk itu dengan Sign Yrden miliknya. Setelah berguling dan menghindar beberapa kali dari serangan yang nyaris kasat mata. Waktu yang ia tunggu tiba, energinya telah cukup untuk menggunakan Yrden kembali.
"Yrden!" kembali Geralt berteriak, namun kali ini bersamaan dengan lolongan Noonwraith yang kesakitan, makhluk itu paham, dengan terikatnya ia dengan Sign tersebut, maka binasalah ia.
Zrassshhh! Tebasan pertma pedang Silver menghancurkan tangannya.
"GRAAAAAA" Makhluk itu teriak kesakitan.
Jleb! Kali ini Geralt memutuskan menusuk wajah Noonwraith tersebut. Ia menusuk dan menembus tengkorak makhluk tersebut.
Srak! Crssshhh! Geralt menarik pedangnya ke kanan, membelah kepala makhluk malang tersebut. Bersamaan dengan hal tersebut, tubuh makhluk itu hancur dan menjadi abu. Saat itu juga kabut ikut menghilang dari ladang tersebut.
Geralt mengambil Abu tersebut, memasukkannya dalam sebuah kantung dan segera menguburnya.
"Semoga kau tenang disana, Luzi" gumam Geralt pelan.
Geralt bangkit, memanggil kudanya, dan bergegas kembali ke Forcorner untuk melaporkan tugasnya.
Fajar hampir menyapa desa tersebut saat rumah Helma kembali di ketuk oleh Geralt. Helma yang masih tampak mengantuk segera bergegas keluar.
"Aku kesini untuk janjimu." Ucap Geralt pada Helma yang baru saja membukakan pintunya.
"Kau telah..."
"Ya, tidak ada lagi gangguan Noonwraith, dan aku telah menguburkan abu Luzi. Ladangmu kini aman." potong Geralt.
Helma tersenyum riang, ia meminta Geralt untuk menunggu sesaat. Helma masuk ke kamarnya, dan memberikan beberapa keping Emas sesuai yang ia janjikan.
Helma tersenyum, "Terimakasih Witcher."
Geralt pergi sambil mengangguk, tak tampak senyum atau rasa lelah di wajahnya. Geralt kembali meneruskan kisahnya, kisah seorang Witcher.
"Come on, Roach!"
Witcher Contract - The White Lady
Langit Senja kala itu begitu kemerahan, terlihat seorang wanita renta yang sedang mengetukkan sesuatu di sebuah papan di aula Farcorners, pemukiman kecil di luar dinding Novigrad. Wajahnya tampak ketakutan dan cemas, ada pesan penting dalam surat yang ia sebarkan. Tak lama, wanita itu telah menyelesaikan hajatnya, ia berlari kecil kembali ke rumahnya, dengan harapan agar seseorang membaca pesan itu... dan bahkan membantunya.
Langit merah yang sama telah berkali - kali menyapa desa tersebut, wanita itu masih terus menunggu, bertahan dengan makanan yang tersisa dirumahnya. Ia sudah hampir menyerah dalam penantian, dan tampaknya sudah tak peduli untuk menerima fakta, bahwa kini ia harus meninggalkan ladangnya. Tapi ia tidak tahu satu hal... malam itu akan jadi awal yang berbeda...
Malam itu di Farcorners ,Seorang laki - laki menatap serius ke arah papan itu, matanya tertuju pada kertas permintaan dari seorang wanita bernama Helma, tentang suatu penampakan wanita di ladang miliknya, tentang monster yang membunuh warganya, dan terutama... tentang koin yang dijanjikannya. Lelaki itu adalah Geralt ia adalah Witcher Profesi yang diperlukan untuk memburu monster, sekaligus dibenci banyak warga karena satu dan lain hal.
Geralt tampak cukup membacanya, Ia kemudian mengambil kertas itu, menaiki kuda-nya, dan mencari tempat beristirahat yang layak untuk menuntaskan pekerjaan ini di esok pagi.
Paginya, Helma bergegas untuk mengecek ke aula, rutinitas yang kini selalu ia lakukan di pagi hari semenjak memasang pengumuman itu. Helma cukup terkejut, karena ia tak menampak kertas yang ia pasang disana, sesaat dia berusaha mencari - cari, bila mungkin kertas itu jatuh dan terbawa angin, tapi nihil. Helma kembali kerumahnya dengan gontai, sepertinya ia harus membuat pengumuman baru dengan hadiah yang lebih besar.
Helma kembali di depan mejanya, mencoba menuliskan surat ke dua. Namun, Sebelum ia memulai kata pertamanya, pintu rumahnya di ketuk seseorang. Ia cukup bingung, karena saat membukanya, ia bahkan tak pernah melihat sosok tersebut.
"Namaku Geralt" ucap sosok itu membuka pembicaraan.
"Aku adalah Witcher" lanjut sosok itu.
Helma tampak sumringah, ia paham arti kedatangan pria ini.
"Kau datang karena...?" tanya Helma menggantung.
"Papan pengumumannya." jawab Geralt datar.
"Sebaiknya kau menjelaskan situasinya" Lanjut Geralt.
Helma kemudian menarik nafas, dan mencoba menguatkan diri.
"Aku memiliki ladang tak jauh dari sini... malam terakhir aku kesana, terdapat 4 pria yang sedang mabuk berkemah disana, paginya kulihat mereka semua mati mengenaskan. Aku cukup terkejut karena di sekitar mayat mereka, ada sesosok makhluk berkeliaran, ia terlihat seperti wanita yang mengenakan gaun putih. Jadi aku dan beberapa orangku langsung kembali karena takutnya." Helma menjelaskan panjang lebar.
"Hmm... Jadi kalian belum menyentuh mayat itu...Sampai sekarang?" Tanya Geralt.
"Belum... kami terlalu takut untuk mendekatinya lagi." ucap Helma.
"Hmm baiklah, itu cukup menjelaskan. Tapi sebelum itu... aku ingin membicarakan berapa banyak yang kudapat." ucap Geralt.
"Hmm... kurasa 250 keping emas apakah cukup ?" ujar wanita renta itu.
Geralt tampak berfikir sesaat... dan setelah itu ia merespon dengan anggukan.
"Aku akan kembali kesini bila tugasku selesai, atau aku butuh lebih banyak informasi" Geralt menaiki kudanya seraya berucap.
Helma menganggukan tanda mengerti, ia kembali masuk ke rumahnya dan berharap semua berakhir menyenangkan.
Geralt memacu kudanya menuju ladang tersebut, matahari hampir menyentuh kepala saat itu. Ladang tersebut tampak gersang karena memang musim kering, belum ditambah fakta bahwa kini ladang tersebut ditinggalkan. Tak butuh waktu lama untuk Roach membantu Geralt kesana, kuda kesayangannya ini memang pelari yang baik.
Hanya sebentar disana, Medali Witcher-nya bergetar, menandakan kekuatan magis di tempat itu. Geralt turun dari kudanya, menelusuri ladang yang kini tergeletak 3 mayat pria yang membusuk... Geralt tampak menganalisa setiap mayat disana.
"Tiga mayat,Hmmm... wanita itu bilang empat pria." Gumam Geralt.
"Darah mereka dihisap rupanya sampai sepucat ini, tapi ini bukan ulah Vampire." lanjut Geralt seraya mengecek leher salah satu mayat.
"Tumpahan darah, dan jejak kaki... seseorang pasti berhasil kabur dengan luka - luka yang parah."
"Jejak ini mengarah ke Kastil kecil disana." Geralt memalingkan matanya ke sebuah kastil, sambil mengikuti jejak yang ia temukan.
'Jejaknya berhenti disini, tapi darahnya terus mengarah ke Gudang bawah' Geralt berfikir sejenak, ia kemudian mengambil obor, dan menyalakannya. Geralt terus turun dalam gelapnya kastil yang telah terbengkalai, sampai ia berhenti di ruangan akhir...dan menemukan seonggok mayat yang telah di cabik - cabik.
"Hmm... Gigitan Ghoul, tapi bukan ia yang membunuhnya. Sepertinya Ghoul datang setelah pria ini mati di pintu kastil tadi." gumam Geralt.
"Grr... Grr... Grr..."
Geralt mendengar geraman di belakangnya, tak perlu menoleh ke belakang bagi Geralt untuk mengetahui suara apa itu, toh dia sudah biasa menghadapi makhluk menjijikan ini. Dalam sekejap terdengar suara lompatan di belakang Geralt, namun Geralt tak kalah cepat, ia mencabut Pedang Peraknya, dan menebas perut makhluk tersebut. Ghoul itu terpental terkena sabetan pedang yang cukup keras dari Geralt, namun sesaat ia mampu menstabilkan tubuh menjijikannya lagi. Geralt rupanya jauh lebih cepat, ia sudah masuk dalam kuda - kuda bertarungnya, Geralt kembali menerjang maju, kali ini mata dan dada Ghoul itulah targetnya. makhluk itu terdorong ke dinding ruangan yang kebetulan memang sempit, Geralt menguasai keadaan, ia kembali maju menerjang monster itu, Mutasi Witcher nampaknya membuat ia menjadi terlalu buas. Tak menunggu lama, dua tiga sabetan pedang Geralt telah bersarang pada makhluk malang itu, dan hanya menyisakan tubuh yang terpisah dari kepalanya.
Geralt menyaksikan tewasnya makhluk naas itu, tanpa ekspresi dia melihat kembali mayat pria tadi, dan tak perlu mengeceknya, karena ia yang telah kaya akan pengalaman, sudah paham betul sosok apa yang ada di ladang tersebut.
Waktu hampir senja saat Geralt keluar dari kastil itu, ia bergegas menaiki kudanya. Bukan, bukan ladang tujuan dia berikutnya. Dia bermaksud menemui Helma untuk mendapatkan Informasi, karena memang bila betul makhluk ini yang mengganggu ladang tersebut, dia memerlukan beberapa ritual.
Lepas senja, Geralt telah tiba di muka rumah Helma. Ia mengetuknya, tak berapa lama, Helma keluar.
"Kau Witcher ? ada kabar baik darimu?" Tanya Helma seketika.
"Aku mengetahui beberapa informasi, Sosok yang kau lihat adalah Noonwraith, mereka akan selalu bergentayangan di tengah hari." jawab Geralt
"Mereka adalah arwah yang terikat dengan tempat, karena suatu dendam. Dan untuk itu, aku datang meminta informasi darimu, apa baru - baru ini ada yang mati secara tak wajar di ladang tersebut ?" lanjutnya.
Helma tampak terkejut, kedua tangannya reflek menutup mulutnya, dan matanya berkaca - kaca, ada sedih di raut mukanya,
"Kau tahu sesuatu?"sergap Geralt.
Helma mengangguk... "Itu pasti Luzi, ia bunuh diri beberapa pekan lalu, tepat dihari pernikahannya. Luzi yang malang... ia dipaksa menikah oleh orang yang jauh-jauh sekali lebih tua dari orang tuanya, meski orang tuanya lah yang menunangkannya." ungkap Helma.
"Ia bunuh diri dengan menusukkan dirinya dengan sebuah belati, aku menemukan mayatnya bersama belati tersebut." lanjut Helma.
"Sepertinya Luzi menjadi Noonwraith karena bunuh diri, Belati itu... apa kau masih menyimpannya?"Tanya Geralt memotong.
"Ya aku masih menyimpannya, aku sudah memberikan ke Orang Tua Luzi sebenarnya, namun mereka menolak karena sedih mengingat kematian anaknya." jawab Helma.
"Belati itu kuperlukan untuk ritual ini, bisa kau ambilkan?" ucap Geralt.
"Tentu." Helma kembali masuk kerumah, dan kembali dengan belati perak ditangannya.
Helma memberikan benda itu ke Geralt seraya berkata "Semoga Luzi tidak menderita lagi."
Geralt menerimanya, ia mengangguk dan segera pergi.
Geralt kembali ke ladang, gelap telah menyelimuti langit kala itu.
"Secara alami, Noonwraith tak akan datang di malam hari, aku akan bermeditasi sebentar dan melakukan persiapan, sebelum aku memanggilnya" Pikir Geralt
Ia kemudian duduk bersila, ia menyipakan senjatanya, seraya membakar Belati yang tadi ia terima.
Geralt memejamkan mata sebentar, sampai sebuah lolongan keras membangunkannya.
GRAAAA!!! GRAAA!!!!
Ladang itu kini diselimuti kabut, udara dingin menyeruak ke rongga - rongga tulang Geralt, mata Geralt tampak waspada, mencari sosok yang mungkin saja bisa menyerang.
Dari dalam kabut, nampak bayangan sebuah gaun putih berjalan, terlihat sekilas kemudian menghilang. Geralt mempersiapkan dirinya, ia telah menggenggam Pedang Perak yang telah ia lumuri minyak tertentu. Sepasang tangan keluar dari balik kabut tersebut, menjalar keluar dan berusaha menghantam Geralt. Geralt telah menghindar sebelum tangan itu menjangkaunya.
"Yrden!" teriak Geralt.
Sebuah lingkaran berwarna ungu mengelilingi Geralt, Noonwraith tersebut telah terkunci didalam Sign Yrden, Sign khusus yang hanya dimiliki Witcher. Noonwraith itu melambat, dan sesaat... wujud mengerikannya terkuak akibat sihir Yrden milik Geralt.
Makhluk mengerikan itu memiliki tubuh layaknya manusia hanya saja lebih kering kerontang, kulitnya sangat - sangat keriput. Ia tak memiliki rahang, namun mempunyai lidah yang menjulur - julur. tangannya dihiasi kuku - kuku yang tajam, dan tentu saja yang sangat mencolok, adalah gaun putih khas pengantin yang usang dan penuh sobekan. Noonwraith melayang - layang dan menggapai - gapai Geralt, ia berusaha mencabik - cabik tubuhnya dengan amarah. Namun ia tak berkutik di dalam Sign Yrden. Geralt memanfaatkan momentum ini dengan baik, ia mengangkat kedua tangannya dan menebas - nebaskan pedangnya ke arah makhluk tersebut.
"GRAAAAAAAAAKKKHHHHH !!!!"
Noonwraith itu tampak kesakitan, dan terus berteriak - teriak. Namun Yrden, bukanlah sihir permanen, seiring melemahnya sihir Yrden, makhluk itu mampu melepaskan diri, wujudnya menghilang kembali bersamaan dengan serangan Geralt yang hanya menebas ruang hampa. Geralt bersiaga, memasang kuda - kuda dan menahan serangannya. Butuh waktu untuk menggunakan Yrden kembali.
Kabut kembali menebal, kini dari dalamnya muncul 2 pasang tangan berusaha menyerang. Geralt dengan sigap menghindarinya. Namun, di berlakangnya muncul lagi sepasang tangan yang siap menghantam. Naas, Geralt terlambat dan menerima luka di punggungnya. Tidak dalam, tapi itu akan membuat mati dirinya seandainya di tak pernah dimutasi menjadi seorang Witcher.
Gerlat lalu berguling, kembali mengoleskan sisa Spectre Oil pada 'Silver Sword'nya. Mata Witchernya yang telah terbiasa, kini di siagakan. Geralt bermaksud menyesuaikan momentum serang makhluk itu dengan Sign Yrden miliknya. Setelah berguling dan menghindar beberapa kali dari serangan yang nyaris kasat mata. Waktu yang ia tunggu tiba, energinya telah cukup untuk menggunakan Yrden kembali.
"Yrden!" kembali Geralt berteriak, namun kali ini bersamaan dengan lolongan Noonwraith yang kesakitan, makhluk itu paham, dengan terikatnya ia dengan Sign tersebut, maka binasalah ia.
Zrassshhh! Tebasan pertma pedang Silver menghancurkan tangannya.
"GRAAAAAA" Makhluk itu teriak kesakitan.
Jleb! Kali ini Geralt memutuskan menusuk wajah Noonwraith tersebut. Ia menusuk dan menembus tengkorak makhluk tersebut.
Srak! Crssshhh! Geralt menarik pedangnya ke kanan, membelah kepala makhluk malang tersebut. Bersamaan dengan hal tersebut, tubuh makhluk itu hancur dan menjadi abu. Saat itu juga kabut ikut menghilang dari ladang tersebut.
Geralt mengambil Abu tersebut, memasukkannya dalam sebuah kantung dan segera menguburnya.
"Semoga kau tenang disana, Luzi" gumam Geralt pelan.
Geralt bangkit, memanggil kudanya, dan bergegas kembali ke Forcorner untuk melaporkan tugasnya.
Fajar hampir menyapa desa tersebut saat rumah Helma kembali di ketuk oleh Geralt. Helma yang masih tampak mengantuk segera bergegas keluar.
"Aku kesini untuk janjimu." Ucap Geralt pada Helma yang baru saja membukakan pintunya.
"Kau telah..."
"Ya, tidak ada lagi gangguan Noonwraith, dan aku telah menguburkan abu Luzi. Ladangmu kini aman." potong Geralt.
Helma tersenyum riang, ia meminta Geralt untuk menunggu sesaat. Helma masuk ke kamarnya, dan memberikan beberapa keping Emas sesuai yang ia janjikan.
Helma tersenyum, "Terimakasih Witcher."
Geralt pergi sambil mengangguk, tak tampak senyum atau rasa lelah di wajahnya. Geralt kembali meneruskan kisahnya, kisah seorang Witcher.
"Come on, Roach!"
Witcher Contract - The White Lady
Terima Kasih agan - agan yang telah membaca.
Diubah oleh TEAnimation 03-02-2020 22:32
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
16
1.9K
Kutip
9
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan