Tulisan ini akan dibuka oleh surat cinta untuk seseorang yang mungkin kekurangan cinta dan kebahagiaan dalam hidupnya, hingga dengan sengaja ataupun tanpa sengaja ia menjatuhkan hati kepada seseorang yang sudah mempunyai pasangan.

Bahayanya orang ketiga memang tidak ada duanya. Dan untuk kamu yang sekarang sedang mengejar seseorang yang sudah mempunyai pasangan atau bahkan seseorang yang sudah berkeluarga, ingat baik-baik hal ini: harga diri seseorang bisa dilihat dan ditentukan dari bagaimana cara ia berpikir, lalu jika pikiranmu ingin merebut seseorang yang sudah mempunyai pasangan, harus kami hargai seperti apa lagi manusia sepertimu?

Bukan maksud melarang ataupun merasa lebih memiliki pasangan, tetapi coba bayangkan jika kamu berada di posisi seperti ini. Menjadi seorang istri atau seorang perempuan yang belum sah menjadi istrinya lalu dengan terang-terangan ada seseorang yang akan merebut pasangan kami, tentu saja kami tidak akan diam. Dan jika kami diam bukan berarti kami tidak bertindak, tetapi hanya ingin tahu saja sejauh apa kamu melangkah.

Sebagai seseorang yang ditakdirkan dengan watak setia, kami sangat mengutuk orang ketiga dalam sebuah hubungan. Jadi maaf-maaf, bukan kami tidak ingin berbagi, tetapi bukankah di luar sana masih banyak orang lain yang masih bisa kamu cintai? Jika kamu tidak tahu, haruskah kami carikan orang itu untukmu?

Tulisan ini benar-benar sepenuhnya mengandung cinta untukmu yang sedang kekurangan cinta. Jika setelah ini masih tidak bisa diingatkan, kami tidak suka loh cara-cara memperlakukan seseorang dengan buruk. Misal, mendatangimu untuk membicarakan semuanya baik-baik—kami tahu jika seandainya kamu kami datangi, maka kamu pasti akan merasa malu. Jadi, cukuplah dengan surat ini yang semoga akan menyadarkanmu.

Dan untuk manusia-manusia lainnya yang sedang berjuang mempertahankan pasangannya, tolong dijaga baik-baik—diperhatikan baik-baik—kalau bisa dimanjakan dengan sangat baik. Ingat, adanya orang ketiga bukan sepenuhnya karena kesalahannya tetapi juga karena adanya kesempatan dan kelengahan kita dalam menjaga pasangan.

Sekali lagi, jika dalam hatimu masih ada niat untuk merebut pasangan orang lain atau bahkan suami orang lain, kami dengan penuh lapang dada dan suka rela akan menghormatimu jika kamu menghilangkan niat burukmu itu. Jika kamu berhasil merebut kekasih orang, kamu hanya melukai satu orang: seseorang yang sebelumnya menjadi kekasihnya. Jika kamu berhasil merebut suami orang, kamu tidak hanya melukai istrinya, tetapi kamu juga melukai keluarganya. Dan bayangkan jika kamu berada di posisi seseorang yang direbut pasangannya.

Kami tidak ingin kamu merasakannya juga, karena itu pasti sangat menyakitkan bagimu. Tetapi kami juga tidak ingin kami merasakannya, karena sudah terbayang akan seperti apa kepedihannya. Jadi, tolong mengertilah.