Jakarta - Revitalisasi monas yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta telah membawa arus pro dan kontra politik. Sejalan dengan itu, meski Pemprov menegaskan bahwa Revitalisasi Monas tidak akan berdampak kegersangan dan menimbulkan tandus yang menyebabkan banjir, namun alasan tersebut menjadi bantahan sebagian publik.

Pernyataan-pernyataan miring terhadap kebijakan Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta semakin liar. Untuk menepis ketidakharmonisan dan menjaga kondisi politik yang kian tak menentu arahnya, Pemprov DKI kembali menanam 190 pohon besar secara bertahap di area lahan revitalisasi Monas dan lapangan IRTI. Hal itu dikatakan penggerak pariwisata dan kebudayaan Sanny Irsan di Jakarta, Senin (3/2/2020) siang.

Sanny menjelaskan dirinya mendukung kebijakan Gubernur DKI dalam revitalisasi Monas, ia melihat tidak ada ruang buruk dalam kebijakan dan niat Anies dalam menata Monas.

"Kita mendukung kok soal kebijakan pak Gubernur merevitalisasi Monas, kan kita juga sudah faham akan design, tujuan serta manfaat akhir nantinya, tapi karena tersebar isu yang tidak baik, dan mungkin adanya persaingan politik, maka dihembuskan hal negatif. "Ucap Sanny

Sebagai penggerak pariwisata DKI Jakarta, Sanny tak pernah surut memberikan motivasi dan kinerjanya dalam membangun Jakarta bersama Pemprov DKI. "Semalam sudah ditanami beberapa pohon besar diarea revitalisasi monas, dan tadi pagi juga baru ditambah lagi 10 pohon besar, semua penanamannya secara bertahap. "Ulasnya.

Muatan adanya penanaman 190 pohon besar secara bertahap diarea lahan revitalisasi monas, Sanny memberikan apresiasi tinggi untuk Anies Baswedan, setidaknya langkah tersebut sudah menjawab keraguan dan keingintahuan warga DKI dan masyarakat Indonesia.

"Anies seorang figur yang memiliki kharismatik, tidak memikirkan ego, dan bahkan selalu tersenyum ketika dihina dan dilecehkan, Anies memang pantas dijuluki sebagai Gubernurnya Indonesia. "Pungkas Sanny[Man /Op]