- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Si Cantik & Seksi Violette Szabo, Agen Rahasia Inggris yang Tewas di Usia Muda


TS
rahmat1501
Si Cantik & Seksi Violette Szabo, Agen Rahasia Inggris yang Tewas di Usia Muda
Quote:
Cantik, Seksi, Cerdas, Pemberani dan Mematikan...
Mungkin jaman sekarang kata-kata tersebut lebih banyak orang khususnya para movie geek akan menyematkannya ke salah satu karakter film Marvel yaitu Black Widow. Memang hal itu sangat cocok disematkan pada karakter Black Widow yang beberapa tahun ini sedang booming di gandrungi oleh banyak orang. Tapi ingat !!! karakter tersebut hanyalah karangan semata alias Fiksi

Quote:
Tapi tunggu dulu, di dunia nyata ternyata memang ada wanita yang juga pantas disematkan kata-kata di atas tersebut. Bahkan yang lebih hebatnya lagi sosok tersebut juga dikenang sebagai pahlawan perang dunia II oleh negara Inggris dan Prancis sehingga dianugerahi penghargaan yang cukup tinggi oleh kerajaan Inggris dan Pemerintah Prancis. Dia adalah Violette Szabo seorang agen rahasia Inggris keturunan Prancis yang terjun dalam operasi melawan tentara Nazi Jerman hingga ia harus tewas di usianya yang terbilang masih sangat muda yaitu 23 tahun.

Dan berikut perjalanan hidupnya...

Masa Kecilnya sempat berpisah dengan keluarganya

Quote:
Terlahir dengan nama lengkap Violette Reine Elizabeth Bushell pada tanggal 26 Juni 1921 di Paris, Prancis. Violette merupakan anak kedua dan satu-satunya anak perempuan dari 5 bersaudara dari seorang ayah asal Inggris yang bernama Charles George Bushell dan seorang ibu asal Prancis yang bernama Reine Blanche Leroy. Ayahnya adalah seorang penjaga toko dan ibunya seorang penjahit dan kedua orang tuanya bertemu di Prancis pada saat seusai masa Perang Dunia I, dimana ayahnya dulu seorang supir pasukan tentara Inggris pada saat menikahi ibunya hingga kemudian kedua orang tuanya pindah ke London, Inggris. 

Saat masih kecil, Violette dan adiknya harus pindah tinggal bersama bibinya di daerah Picardy, Prancis Utara, mereka terpaksa harus berpisah dengan kakak-kakak dan orang tuanya sebab pada saat itu sedang terjadi Era Depresi Besar (Malaise). Dan pada saat Violette berusia 11 tahun, ia dan adiknya kembali pulang ke Stockwell South, London, dan akhirnya mereka dapat berkumpul kembali bersama keluarganya.
Si Anak Tomboy yang populer di sekolahnya

Violette bersama salah satu kakaknya
Quote:
Tidak seperti kebanyakan anak perempuan pada umumnya, Violette pada masa kecilnya dulu terbilang sebagai seorang anak yang Tomboy. Sebab masa kecilnya dulu ia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama kakak-kakak dan adik serta sepupunya yang mana mereka semua anak laki-laki. Sehingga tak heran jika Violette tumbuh sebagai seorang gadis yang aktif dan terampil dalam berbagai bidang olahraga seperti Gymnastics, bersepeda jarak jauh, skating es dan atletik. Bahkan sejak kecil, Violette sudah dilatih menjadi seorang penembak yang ahli oleh ayahnya hingga ayahnya bahkan mengatakan bahwa Violette yang berbadan kecil jauh lebih pemberani dan jago menembak senjata api dibandingkan kakak laki-lakinya.

Violette kemudian bersekolah di Brixton, dan dengan cepat dapat kembali menguasai bahasa inggris dengan fluent yang mana ia sempat lupa berbicara bahasa inggris karena dulu tinggal sangat lama di Prancis dengan Bibinya. Di sekolah, ia seorang murid yang populer dan “eksotik” dikarenakan tak hanya berparas cantik tapi juga ia satu-satunya murid yang juga lancar berbahasa Prancis. Di usianya yang ke 14 tahun, Violette berhenti sekolah dan bekerja sebagai pengrajin korset di Kensington hingga kemudian pindah ke toko Woolworths di Oxford Street.

Perang Dunia II dan Bertemu dengan Suaminya

Quote:
Di awal tahun 1940, Violette bekerja sebagai penjual parfum di sebuah departmen store di Brixton bergabung dengan Women's Land Army (organisasi sipil Inggris yang dibentuk selama Perang Dunia II). Disana ia bekerja sebagai pemetik buah stroberi di pedesaan tapi kemudian ia kembali dipindahkan ke London untuk dipekerjakan di pabrik senjata. Dan disanalah ia bertemu dengan suaminya, Étienne Szabo, seorang perwira Prancis yang sedang ditugaskan di Inggris. Sama halnya seperti Violette nanti, Étienne juga seorang pahlawan perang yang dianugerahi banyak medali tinggi dari negara Prancis. Mereka berdua bertemu pada saat makan malam dirumah Violette usai parade Bastille Day di London, yang ternyata mereka kemudian dijodohkan oleh ibunda Violette.
Mereka menikah pada 21 Agustus 1940 di Hampshire dengan rentang usia yang terbilang cukup jauh yakni Violette berusia 19 tahun dan Étienne berusia 31 tahun. Setelah menikah, Violette ditugaskan sebagai operator telepon di General Post Office. Bosan dengan pekerjaanya, ia memutuskan untuk mendaftar di kesatuan ATS (Auxiliary Territorial Service /cabang prajurit wanita dari Kesatuan Inggris selama Perang Dunia Kedua) pada 11 September 1941 dan ditempatkan di Leicester untuk mengikuti pelatihan. Pada saat mengikuti serangkaian pelatihan yang dijalaninya, Violetta ternyata sedang hamil sehingga ia terpaksa dikembalikan ke London pada saat melahirkan anak perempuannya yang bernama Tania Damaris Desiree Szabo pada tanggal 8 Juni 1942.



Wafatnya Sang Suami
Quote:
Seminggu setelah pernikahannya, Violette dan suami, Étienne Szabo, terpaksa harus berpisah karena sang suami dikirim untuk ikut pertempuran di Afrika. Di Afrika, Étienne ditempatkan ke berbagai negara mulai dari Senegal, Eritrea, hingga ke Libya. Pada saat di Libya tepatnya di gurun Bir Hakeim, pos penjagaannya di serang dan terlibat pertarungan sengit melawan pasukan Jerman .
Dan pada 24 Oktober 1942, tiga bulan setelah Violette melahirkan anaknya, Violette yang saat itu ditugaskan di pabrik pesawat mendapatkan kabar buruk bahwa suaminya, Étienne Szabo gugur di medan pertempuran. Hingga akhir hayatnya, suami Violette belum pernah melihat anak yang dilahirkan Violette.
Tania Szabo
Bergabung ke SOE & menjadi agen rahasia karena dendam atas kematian suaminya

Quote:
Atas tragedi kematian suaminya, Violette mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan SOE (Special Operations Executive/ Pemimpin Operasi Spesial) Inggris. Violette yang saat itu merasa hancur dan sedih karena suaminya tewas di tangan tentara Nazi Jerman saat di medan perang, lantas membuatnya terdorong ingin membalaskan dendam atas kematian suaminya sehingga ia pun menerima tawaran tersebut.
Di SOE, Violette dilatih & ditugaskan sebagai agen lapangangan dan pembawa pesan. Sebenarnya, hingga saat ini masih belum ada alasan yang jelas mengapa SOE memilih untuk merekrut Violette Szabo, sebab jika melihat dari berkas dokumen resminya, sangat lah sedikit dokumen SOE milik Violette. Tapi yang pasti kemungkinan Violette direkrut sebab kemahirannya berkomunikasi dalam bahasa inggris dan Prancis yang mana sangat berguna bagi SOE ditambah pengalamannya pernah bergabung ke satuan ATS.
Untuk mengasah keterampilannya, Violette pun dilatih dengan keras di daerah Beaulieu, Skotlandia serta beberapa kamp pelatihan lainnya. Disana ia belajar kriptografi, komunikasi, persenjataan, taktik melarikan diri, terjun payung dan berbagai keterampilan lain layaknya militer.
Misi Pertama

Quote:
Selama masa pelatihan, kemampuan Violette telah membuat dirinya sangat dikagumi SOE sehingga ia layak untuk diterjunkan kedalam operasi. Misi pertamanya ia diterjunkan di Normandy sebagai “kurir” untuk komandan SOE di Prancis, Phillipe Liewer. Misinya tersebut dibilang cukup berbahaya. Violette seorang diri menyisiri kota Rouen dengan identitas palsunya, sebab disana ia berperan untuk mengintai & menyelidiki berbagai penangkapan anggota SOE yg dilakukan oleh tentara Jerman.

Phillipe Liewer
Adapun misi pertamanya berhasil dilaksanakan Violette dengan membuat laporan bahwa seorang rekan anggota SOE dan hampir seratus anggota pemberontak Perancis telah ditangkap oleh Gestapo (polisi rahasia Nazi).
Misi Kedua yang mematikan

Quote:
Pada misi keduanya, Violette bersama ketiga rekannya (Phillipe Liewer Komandan SOE, Jean-Claude Guiet agen rahasia Amerika dan Bob Maloubier agen rahasia Prancis) ditugaskan dalam misi yang sangat berbahaya. Mereka diterjunkan di Limoges, Prancis, pada tanggal 8 Juni 1944 sehari setelah serangan D-Day. Adapun misi yang mereka jalankan adalah membantu para pasukan pemberontak Prancis yang ada di Limoges. Dalam menjalani misinya, Violette menggunakan identitas palsu sebagai Mme Villeret, seorang janda muda asal Nantes yang menjual barang antik. Kemudian ia dan rekannya berkoordinasi dengan para pasukan pemberontak Prancis untuk menyabotase jalur komunikasi tentara Jerman. Setelah berhasil melaksanakan misinya tersebut, Violette dan komandannya, Philippe Liewer, tiba di daerah Limousin. Disana mereka juga memiliki misi untuk melatih para Maquis (gerilyawan desa) yang belum terlatih sama sekali dalam pertempuran.

Agar dapat terkoordinir dengan baik, Liewer terlebih dahulu mengkoordinasikannya kepada menemui pemimpin pasukan pemberontak Prancis selatan,Jacques Poirier dengan mengirim Violette sebagai petugas penghubung. Pada tanggal 10 Juni 1944, Violette diantar menemui Jacques Poirier oleh pemimpin muda Maquis Limousin, Jacques 'Anastasie' Dufour, dengan mengendarai mobil. Padahal saat itu Liewer menyarankan untuk berpergian dengan sepeda sebab tentara Jerman telah melarang adanya kendaraan warga yang melintas. Tapi Anastasie memaksa sebab jaraknya yang sangat jauh, dan untuk berjaga-jaga Violette juga dibekali senapan Sten Gun.

Tertangkapnya Violette

Quote:
Karena keteledoran Anastasie yang keluar dari jalur perjalanan yang sudah direncakan sebab ia ingin menjemput terlebih dahulu kawannya yaitu Jean Bariaud seorang anggota pemberontak Prancis. Mobil yang ditumpangi Violette pun secara kebetulan berpapasan dengan pasukan Jerman yang kebetulan saat itu sedang memblokade jalan untuk mencari komandan Divisi Panzer SS Jerman, Helmut Kämpfe, yang diculik oleh pasukan pemberontak Prancis .
Sontak Jean Bariaud yang juga seorang pasukan pemberontak Prancis langsung keluar dari mobil dan kabur menghindari tentara Jerman. Begitupun juga dengan Violette dan Anastasie yang langsung lari bersembunyi dibalik pohon dan mengeluarkan senjata mereka sehingga adu tembak dengan tentara Jerman pun tidak terelakkan. Violette yang ahli menembak berhasil membunuh beberapa tentara Jerman dengan telak, tetapi tentara Jerman kemudian mendapatkan bala bantuan dari pasukan kendaraan Leichter Panzerspähwagen ditambah persediaan peluru yang dibawanya juga mulai menipis.
Lantas hal tersebut membuat Violette dan Anastasie kabur dari pertempuran dengan berlari ke dalam perkebunan. Hanya saja Violette kemudian terjatuh mengalami cedera engkel dan tidak kuat lagi untuk berlari. Anastasie yang saat itu ingin membopongnya, justru ditolak oleh Violette. Violette tahu bahwa hal itu akan sia-sia sehingga ia menyuruh Anastasie meninggalkannya dan ia juga akan mengalihkan perhatian tentara Jerman yang mengejar mereka.

jacques 'anastasie' dufour
Sambil terpincang-pincang, Violette mulai menembaki para tentara Jerman yang mengejarnya bahkan berhasil melumpuhkan lagi beberapa tentara Jerman sampai akhirnya ia tertangkap karena kehabisan peluru.
Ditahan, di Interogasi, di Siksa hingga Wafatnya Violette

Quote:
Setelah tertangkap kemudian Violette diringkus ke penjara Limoges hingga kemudian ia dipindahkan ke penjara di Paris. Selama dalam perjalananya, Violette kerap mendapatkan siksaan dari tentara Jerman mulai dari dipukuli, diseret bahkan mulutnya penuh disumpali dengan sebungkus rokok meskipun Violette kemudian meludahkannya kembali ke wajah tentara Jerman tersebut.
Selama masa tahanannya, Violette tidak pernah sedikitpun mengakui dan membocorkan rahasia identitasnya yang seorang agen lapangan SEO Inggris dan misi yang diembannya. Bahkan ketika di interogasi oleh Gestapo, ia selalu mengaku bernama Vicky Taylor. Hingga akhirnya Gestapo yang membawanya ke Kamp Konsentrasi Ravensbrück di di perbatasan Jerman, mengetahui identitas aslinya sebagai agen SEO.
Sesampainya Violette di Kamp Konsentrasi Ravensbrück yang merupakan sebuah kamp Jerman yang telah mengubur 92.000 wanita selama perang. Di kamp tersebut, ia dan para tahanan dipekerjakan paksa dan dimasukkan ke sel isolasi. Selama di dalam sel isolasi, Vioeltte menjalani berbagai siksaan secara brutal. Hingga akhirnya pada 5 Februari 1945 di usianya yang ke 23 tahun, Violette Szabo dieksekusi dengan cara disuruh berlutut dan kemudian kepalanya ditembak dari belakang dengan jarak dekat.
Penghargaan

Quote:
Atas keberanian, loyalitas dan jasanya sebagai agen hingga ia mati inilah yang membuat Violette dianugerahi banyak penghargaan baik dari pemerintah Inggris dan Prancis.
Pada 17 Desember 1946 Violette mendapatkan anugerah anumerta tertinggi yaitu The George Cross, atas keberaniannya yang mana penganugerahan diserahkan ke anak Violette,Tania Szabo, yang saat itu baru berusia 5 tahun.
Tak ketinggalan, Pemerintah Prancis juga memberikan penghargaan kepada wanita pemberani tersebut yaitu penghargaan Croix de Guerre pada tahun 1947 dan La Medaille de la Resistance pada tahun 1973 atas jasanya dalam membantu membebaskan Prancis dari jajahan Jerman.
Pada 17 Desember 1946 Violette mendapatkan anugerah anumerta tertinggi yaitu The George Cross, atas keberaniannya yang mana penganugerahan diserahkan ke anak Violette,Tania Szabo, yang saat itu baru berusia 5 tahun.

Museum dan Memorial

Quote:
Karena jasad Violette tidak dikebumikan, demi mengenang jasanya pemerintah Inggris membangun The Violette Szabo GC Museum yang berlokasi di Wormelow Tump, Herefordshire pada tahun 2000. Dan juga patung kepalanya di bangun di depan pintu masuk balai kota Lambeth, inggris.

Diadaptasi ke dalam Game

Quote:
Karena perjalanan hidupnya yang tidak biasa, maka tak heran jika kehidupan Violette Szabo menarik perhatian banyak orang. Seperti halnya yang dilakukan oleh developer game asal Jerman, Replay Studios, yang mengadaptasi kisah hidup dan petualangan Violette ke dalam game yang berjudul Velvet Assassin. Game bergenre stealth game yang bertemakan perang dunia II ini dirilis pada tahun 2009 untuk konsol Xbox360 dan PC Windows meskipun nama tokoh utama dalam game tersebut dirubah menjadi Violette Summer.

Sekian & Terima Kasih
Diubah oleh rahmat1501 31-01-2020 02:55






Ariea dan 34 lainnya memberi reputasi
33
15.4K
Kutip
166
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan