Pancasila adalah hasil Rumusan Para pendiri Negara dalam sidang BPUPKI, panitia sembilan, setelah Indonesia merdeka.

Dalam sejarah bangsa Indonesia di jelaskan bahwa "Rumusan Pancasila". Membutuhkan proses yang panjang, dan melibatkan semua bangsa Indonesia.
Proses perumusan Pancasila terbagi menjadi dua, yaitu proses secara langsung dan proses secara tidak langsung. Adapun proses secara langsung adalah sebagai berikut:

1. Kausa Materialis yaitu asal bahan Pancasila diambil dari nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia.

2. Kausa Formalis yaitu proses pembentukan Rumusan Pancasila yang di laksanakan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta. Serta Anggota BPUPKI.

3. Kausa effisien yaitu proses menjadikan Pancasila dari calon dasar menjadi Dasar Negara yang sah.

4. Kausa finalis yaitu pembahasan tujuan dan perumusan Pancasila untuk dijadikan sebagai dasar Negara.

Sedangkan proses perumusan yang tidak langsung adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan Nilai-Nilai yang ada pada bangsa Indonesia yang di jadikan sebagai unsur-unsur Pancasila sebelum di Rumuskan.

2. Pengamatan pedoman dan fungsi Nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia

3. Menjadikan bangsa indonesia sebagai Kausa matrealis ( sebagai bahan penetapan Nilai-nilai pancasila.

Dari penjelasan diatas dapat penulis simpulkan bahwa Pancasila bukan hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau satu kelompok dan bukan karena pengaruh paham-paham besar dunia.Melainkan suatu hasil ikhtiyar bangsa indonesia yang di wakili oleh BPUPKI dalam merumuskan.

Merujuk keterangan di atas penulis mengajak kepada para pembaca mari kita jadikan Pancasila sebagai dasar kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. Karena nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah nilai yang sudah melekat didalam pribadi bangsa indonesia semenjak dahulu sebelum indonesia merdeka. Selain itu nilai-nilai pancasila tidak bertentangan dengan agama.

Jika artikel diatas salah, silahkan dibenarkan. Akan tetapi insyaalloh tidak salah. Indonesia bisa maju, jika warga negara Indonesia mau. Dan sebaliknya Indonesia tidak akan pernah maju, jika warga negaranya tidak pernah mau tauh.


Negara adalah tempat tinggal, suatu bangsa. Jika ada manusia menempati suatu tempat tapi tidak mau mengetahui tempat yang ditinggalinya maka manusia itu tidak akan pernah bisa memetik manfaat dari tempat itu. Tapi jika ia mau mengetahuinya, niscahya banyak manfaat yang bisa ia dapatkan dari tempat yang ditinggalinya. Demikian juga Negara. Negara akan memberi manfaat jika diketahui dan di kelola dengan baik dan bijak, tapi jika Negara itu diabaikan, bahkan mungkin tidak diketahui. Sulit untuk diambil manfaatnya.

Terimakasih........!!!!