Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Sejumlah Cara Dilakukan Anies untuk Kurangi Kemacetan di Jakarta, Faktanya?


Sejumlah Cara Dilakukan Anies untuk Kurangi Kemacetan di Jakarta, Faktanya?

Suara.com - Tingkat kemacetan di Jakarta tak berubah sejak tahun 2018 versi laman daring penyedia informasi kemacetan di kota-kota dunia, tomtom.com. Padahal, berbagai kebijakan yang dianggap efektif mengurangi kemacetan telah dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam survei terbarunya Tomtom menyebut Jakarta telah menempati peringkat 10 kota termacet di dunia dengan angka kemacetan 53 persen. Meski turun karena di 2018 menempati peringkat tujuh, tingkat kemacetannya masih sama, yakni 53 persen.

Beberapa kebijakan yang digalakkan salah satunya seperti integrasi Transportasi. Melalui program JakLingko, moda transportasi umum saling terhubung dan memudahkan pelanggan untuk berpindah angkutan.

Bahkan pelanggan angkutan umum disebut meningkat. Seperti TransJakarta yang diklaim sudah menyentuh angka 1 juta pelanggan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengaku belum mempelajari hasil survei tomtom itu. Namun ia menganggap berbagai kebijakan tadi seharusnya efektif mengurangi kemacetan.

"Iya mengurangi tingkat kemacetan," jelas Syafrin di Balai Kota, Kamis (30/1/2020).

Terkait kebijakan ganjil genap (gage) yang telah diperluas, Syafrin menyebut kemacetan telah berkurang. Bahkan volume kendaraan di jalanan juga disebutnya sudah menurun.

"Setelah ada perluasan gage itu terjadi peningkatan kinerja lalu lintas di 25 ruas jalan yang diterapkan gage. Jadi dari 25 km rata-rata naik jadi 33 km per jam. Kemudian terjadi pengurangan volume lalu lintas sebanyak 30 persen," tuturnya.



Kebijakan ini juga diiringi dengan revitalisasi trotoar di sejumlah lokasi. Pengguna kendaraan bermotor dianggap akan beralih jadi menaiki angkutan umum karena diberikan kenyamanan.

Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), halte, dan trotoar juga dibuat menarik dan instagrammable untuk mendorong warga Jakarta meninggalkan kendaraan pribadinya.

Di berbagai kesempatan, Anies memang menyebut pejalan kaki sebagai prioritas utama pembangunan transportasi di Jakarta. Sementara pengguna kendaraan bermotor dianaktirikan.

Anies sendiri pernah bangga mengakui survei tomtom ini ketika Jakarta yang berada di urutan empat dengan tingkat kemacetan 61 persen di tahun 2017 berhasil menempati urutan tujuh dengan angka 53 persen.

"Dalam satu tahun, (Jakarta) turun menjadi (kota termacet) nomor tujuh di dunia. Kita berencana keluar dari sepuluh besar. Jadi kita nanti turun dari itu semua (daftar kota termacet). Kita tidak lagi menjadi kota termacet," ujar Anies saat itu.

Dengan Jakarta berada di urutan 10 survei tomtom, nampaknya impian Anies hampir terwujud. Namun tidak dengan tingkat kemacetannya yang tidak ada perubahan.
sumber

☆☆☆☆☆

Dari sekian banyak Gubernur yang memerintah DKI Jakarta, mungkin Anies ini termasuk gubernur yang paling suka mengklaim dan paling banyak bernarasi meskipun isinya pepesan kosong.

Masih ingat ketika pembangunan underpass Mampang, begitu sok berpihaknya dia pada masyarakat seolah Pemprov DKI Jakarta saat itu sengaja menyiksa warganya untuk bermacet ria disana. Tapi ketika dia menjabat, langsung lebay dengan berboncengan motor kesana dengan Uno seolah dia yang punya kerjaan. Pas giliran peresmian, cengar-cengir seolah underpass Mampang adalah programnya. Padahal selama dia menjabat hingga kini, tak satupun underpass dia bangun.

Kalau Anies mengklaim dengan program ganjil genap yang diperluas bisa menekan kemacetan, mohon maaf, itu bukan program. Kalau mau, sejak dulu semua gubernur pasti menjalankan program tersebut. Bahkan kalau mau, bukan diperluas lagi, tapi seluruh wilayah DKI Jakarta. Selesai. Kemacetan tak akan terjadi. Gampang.

Anies menyebut prioritas utamanya adalah pejalan kaki, lalu pengguna kendaraan bermotor dianaktirikan? Pret!!! Buktinya program pembatasan motor Thamrin-Sudirman era Ahok dihapus dia dengan alasan keberpihakan. Jakarta untuk semua. Munafiklah. Padahal pembatasan motor disana agar masyarakat terbiasa dengan transportasi massal yang telah terintegrasi.

Halte dan JPO instagramable bisa mengatasi kemacetan? Pikiran bodoh! Apa hubungannya antara halte dan JPO instagramable dengan pengurai kemacetan?

Trotoar diperlebar membuat kemacetan hilang? Dimana logikanya antara pelebaran trotoar dengan hilangnya kemacetan? Apalagi dengan mengambil sebagian jalan untuk memperlebar trotoar.

Anies ini, entah siapa yang membisiki. Semua keputusannya selalu bertentangan satu sama lain. Kadang dia mencoba bermain kata dengan berpihak pada satu pihak, tapi pada akhirnya ditelan lagi ludahnya.

Kalau pertambahan jumlah penumpang Trans Jakarta dianggap sebagai keberhasilannya, nyatanya kemacetan tetap tak berubah. Artinya ada peningkatan jumlah penduduk di DKI Jakarta ini. Ada pertambahan jumlah kendaraan yang tidak terkendali di DKI Jakarta ini, sehingga Anies ibarat memasukan air dengan gayung ke sebuah ember, tapi embernya bocor. Begitu terus sampai dia turun jabatan.

Ngomong-ngomong, Jakarta gak turun-turun hujan ya Nies? Ucapkan terima kasih pada BPPT sana.
Diubah oleh i.am.legend. 31-01-2020 01:16
hikarizai
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 20 lainnya memberi reputasi
21
3.4K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan