Kaskus

News

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Menteri PUPR: Desain Revitalisasi Monas Dimodifikasi Pemprov DKI
Menteri PUPR: Desain Revitalisasi Monas Dimodifikasi Pemprov DKI
Monas yang lagi direvitalisasi (Put

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan hasil sayembara revitalisasi Monas telah dimodifikasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sayembara itu sebelumnya dimenangkan tiga peserta untuk kategori berbeda.

"Revitalisasi itu ada sayembara desainnya. Ternyata hasil sayembara itu dimodifikasi," ujar Basuki di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.

Basuki tidak menjelaskan lebih jauh soal upaya modifikasi tersebut. Namun, ia berharap, desain revitalisasi Monas yang dieksekusi semestinya membuat kawasan taman nasional menjadi lebih baik sesuai desain sayembara, bukan menebang pepohonan yang menihilkan konservasi.

Pada Januari tahun lalu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan tiga pemenang sayembara desain revitalisasi Monas. Sayembara untuk kategori desain kawasan tapak Medan Merdeka dimenangkan oleh tim Nelly Lolita, tim Achmad Tardiyana, dan tim Gregorius Supie Yalodi.

Kemudian, sayembara kategori desain interior Tugu Nasional dimenangkan oleh tim Mei Mumpuni, tim Marya Resantina, dan tim Yudhistira. Pemenang itu telah diberi waktu untuk menyesuaikan desain dengan Kerangka Acuan Kerja atau KAK dari kawasan Monas.

Upaya revitalisasi kawasan Monas menjadi ramai setelah Pemerintah Provinsi menebangi sedikitnya 190 pohon. Sejumlah pihak mengkritik langkah Pemprov DKI lantaran ditengarai merusak lingkungan.

Terkini, pemerintah pusat menyatakan revitalisasi juga belum mengantongi izin Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. Dampaknya, Pemprov DKI mesti menangguhkan proyek revitalisasi untuk sementara waktu.

https://www.google.com/amp/s/bisnis....si-pemprov-dki


Baca Juga : Kejanggalan-kejanggalan Proyek Revitalisasi Monas

Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, pelaksanaan proyek terbilang terburu-buru.

"Karena ini kontraknya pakai anggaran 2019. Ternyata, perusahaan [kontraktor] tidak bisa menyelesaikan karena alasan hujan dan sebagainya. Padahal, hukum tidak mengenal itu," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Rabu (29/1/2019).

Baca Juga : 3 Orang Dicurigai Tertular Virus Corona di Jakarta

Selain itu, Ida menyayangkan pihak Pemprov DKI yang selalu berubah-ubah ketika menjelaskan desain makro proyek ini. Misalnya, terkait upaya menjaga Monas sebagai cagar budaya.

"Ruang terbuka kita pikir conblock. Tapi tidak, ternyata bawahnya justru dibeton, kan tidak bisa menyerap air sama sekali kalau begitu," ujarnya.

"Soal pohon juga. Saya pertegas kemarin di rapat komisi, dipindah atau ditebang kemudian tanaman baru? Ternyata tanaman baru, cuma disiapkan tempatnya. Inilah yang kita sesalkan, karena [pohon] tidak diangkat sama akarnya. Yang menjadi penyesalan, usia pohonnya sudah 50 tahun, kalian belum lahir mungkin pohonnya sudah ada, tapi sekarang ditebang," tambahnya.

Anggota tim pemenang sayembara Revitalisasi Monas atau penataan Taman Medan Merdeka dari PT Labo Indonesia (LABO.) Deddy Wahjudi mengungkapkan hal serupa.

Deddy mengungkap bahwa desainnya bersama tim atas nama Nelly Lolita yang mengusung tema Monas sebagai 'Labuan Nusantara' dengan jargon Monumentalitas Baru, Spirit Konservasi, dan Kesederhanaan Desain merespon Alam, seharusnya dieksekusi dengan konservasi juga.

Salah satunya, Pemprov DKI perlu menerapkan prosedur pengembangan desain yang beradaptasi pada kondisi eksisting posisi pohon.

"Termasuk memetakan titik pohon, pelibatan berbagai disiplin ilmu, dan waktu yang cukup, serta pilihan spek material hijau dan proses konstruksi yang ramah alam adalah aspek-aspek yang penting dilakukan," ujar arsitek jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini ketika dikonfirmasi Bisnis, Rabu (29/1/2019).

Deddy menjelaskan bahwa Plaza Selatan yang tengah dikerjakan, tampak terdapat pelebaran dimensi. Padahal, ini merupakan satu elemen penting dari proposal desain yang menguatkan poros utara-selatan dari Taman Medan Merdeka.

Deddy pun menyarankan agar eksekusi kepastian masterplan kawasan harus dirancang secara makro dan menyeluruh terlebih dahulu.

"Eksekusi pengembangan desainnya tidak bisa parsial. Jadi harus keseluruhan dulu disiapkan, baru pekerjaan [teknisnya] secara parsial."

Deddy berharap konsep penataan Taman Medan Merdeka di masa depan sesuai dengan desain besutannya, yang masih akan mempertahankan fungsi ruang terbuka hijau, dengan drainase dan serapan aliran air yang bertambah.

Terlebih, Taman Medan Merdeka telah disiapkan sebagai salah satu ruang integrasi transportasi untuk penumpang berjalan kaki dari Stasiun Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) baru di bagian barat Medan Merdeka menuju Stasiun Gambir.

m.bisnis.com/jakarta/read/20200129/77/1195062/selain-cacat-administrasi-revitalisasi-monas-nihil-upaya-konservasi
Diubah oleh User telah dihapus 29-01-2020 19:39
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.7K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan