Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Aisyah

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Aisyah

abbecede

27-01-2020 04:00

Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Aisyah

Mungkin selama ini, ketika kita mendengar cerita romantis, di top of mind kita adalah Romeo dan Juliet. Atau di Indonesia, ada Bapak Habibie dan Ibu Ainun. Nah, ane ingin ngasih cerita romantis yang pernah dilakukan oleh Rasulullah dengan istrinya.

Sebagai seorang Rasul, Nabi Muhammad S.A.W, selalu memberikan contoh teladan dalam kehidupan beliau. Kepada musuh-musuh islam di medan jihad, beliau adalah sosok yang tegas, dan panglima perang yang pemberani. Namun sementara, jika berada di dalam rumah, beliau adalah sosok suami yang romantis dan lemah lembut kepada istrinya.

Istri Rasulullah, Aisyah, pernah bercerita. Jika di rumah, Rasulullah selalu menyempatkan diri untuk membantu istrinya. Dan jika tiba waktu shalat, maka ia pun pergi menunaikannya. Rasul juga tidak pernah menyakiti hati istrinya, meskipun istrinya tidak memasak, atau memasak makanan yang kurang enak. Rasul juga selalu memanggil istrinya dengan panggilan-panggilan yang sangat indah.

Kisah ini adalah kisah yang romantis antara Rasul kita, Muhammad S.A.W, dengan sang istri Aisyah. Cerita ini terjadi di suatu malam yang sunyi, di sebuah rumah sederhana yang tidak begitu luas, milik mereka berdua.

Seperti biasanya, sebagai seorang istri yang sholehah, Aisyah selalu setia menunggu suaminya pulang ke rumah. Tapi ternyata, hari ini, yang ditunggu-tunggu tidak pulang juga hingga larut malam. Hal ini membuat Aisyah bingung dan gelisah. Dirinya takut, terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri Rasulullah.

Malam semakin larut. Aisyah mulai merasa kelelahan dan mengantuk. Namun tidak terlintas sedikitpun dalam pikirannya, untuk segera tidur dan terlelap di tempat tidur suaminya. Dengan setia, ia ingin tetap menunggu, sampai Rasulullah pulang ke rumah. Dan tak lama kemudian, Rasulullah pun tiba di depan rumahnya. Rasa lelah dan penat ditubuhnya, begitu terlihat jelas nampak di wajahnya.

Saat hendak mengetuk pintu rumah, Rasulullah tiba-tiba berkata dalam hati, “pasti istriku sudah terlelap tidur. Jika aku mengetuk pintu rumah, pasti dia akan terbangun. Aku tidak tega untuk membangunkannya.” Begitu pikir Rasulullah.

Tanpa pikir panjang, Rasulullah menggelar sorbannya di depan pintu, dan berbaring di atasnya. Malam itu...., udara sangat dingin menggigit tulang. Beliau merasa kedinginan, tapi beliau tetap tidak ingin membangunkan istri tercintanya.

Namun apa yang terjadi? Di dalam rumah, persis dibalik pintu, sang istri masih menunggu, hingga ia terlelap, dan bersandar di balik pintu. Aisyah menunggu di balik pintu, karena khawatir tak mendengar ketukan pintu, ketika suaminya pulang. Subhanallah....

Malam itu…, tanpa saling mengetahui, sepasang suami istri tersebut, tertidur berdampingan, di kedua sisi pintu rumah mereka yang sederhana. Hal ini mereka lakukan, karena kasih dan rasa hormat terhadap pasangannya.

Sang istri rela mengorbankan diri terlelap di pintu, demi kesetiaan serta hormat pada sang suami. Dan sang suami, mengorbankan diri tidur di depan rumah serta kedinginan, demi rasa kasih dan kelembutan pada sang istri.

Dan nun jauh di langit, ratusan ribu malaikat pun bertasbih, menyaksikan kedua pasangan tersebut. Betapa suci dan mulia rasa cinta kasih yang mereka bina, terlukis indah dalam ukiran akhlak yang begitu mempesona. Subhanallah....

“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya.”

(HR. Tirmidzi)

Note : Cerita Ini Ditulis Ulang oleh TS agar lebih mudah dimengerti. Jika ada yang kurang atau berlebihan, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.