- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ricuh Penertiban Warung Tuak di Perumnas Mandala, Kepala Warga Bocor


TS
belita.luko
Ricuh Penertiban Warung Tuak di Perumnas Mandala, Kepala Warga Bocor

MEDAN - Puluhan petugas Satpol PP Kota Medan bersama gabungan Polri-TNI melakukan penertiban warung tuak di Jalan Elang Ujung, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Medan Denai, Jumat (24/1/2020).
Terjadi Kericuhan antara petugas Satpol PP dengan warga pemilik warung yang ditertibkan.
Bahkan seorang warga Jefri Wandi Siburian mengalami luka.
Pelipisnya bocor terkena benturan kepala seorang petugas Satpol PP.
Darah segar mengalir dari wajahnya hingga ke dagu.
Saat diwawancarai Tribun, Jefri menyebutkan berniat untuk menahan pembongkaran titi rumah karena tidak ada izin. Namun, petugas mengantukkan kepalanya.
"Pertama saya coba mengindahkan karena itu yang diangkat titinya, bukan warungnya. Saya bilang sudah cukup, jangan dibongkar waktu melerai, tapi mereka main hajar langsung. Kepala saya diantukkan hingga berdarah, tangan juga saya dipukul," tuturnya yang masih berlumuran darah.
Jefri menyebutkan dirinya akan langsung membuat laporan ke Mapolda Sumut terkait pemukulan yang dilakukan petugas Satpol PP.
"Ini kami mau langsung ke Polda rame-rame mau buat laporan," cetusnya.

Puluhan petugas Satpol PP Kota Medan bersama gabungan Polri-TNI melakukan penertiban warung tuak di Jalan Elang Ujung, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Medan Denai, Jumat (24/1/2020). (Tribun-Medan.com/Victory Hutauruk)
Sementara, pemilik warung tuak yang akrab Boru Pasaribu yang akrab disapa Mamak Gepri menyebutkan bahwa penggusaran tersebut sangat tidak manusiawi dan tidak ada surat izin resmi.
"Awalnya tadi dibilang kedai mau ditutup apa alasannya, katanya di sini buat ribut-ribut. Tapi waktu ditanya surat penertiban enggak ada. Saya bilang mana buktinya, gak pernah kami buat ribut-ribut dan kerusuhan. Cuma main gitarnya, ini karena ada orang-orang yang tidak suka mau memprovokasi," tuturnya.
Pasaribu menerangkan dirinya kecewa karena warungnya saja yang ditertibkan. Sementara banyak warung tuak di daerah Mandala yang masih berkeliaran.
"Kenapa kedai kecil begini harus diamankan, sementara kenapa di daerah Perumnas Mandala ini tidak ditutup seluruhnya, kenapa hanya kedaiku saja. Padahal di sana ada sarang narkoba, tidak ditertibkan," tuturnya dengan nada tinggi.
Ia menyebutkan barang-barangnya yang sudah diamanka ada steling, meja, kursi, gelas-gelas, piring.
"Sampai titi papan rumah juga mau diangkat, jadi apalah jalan ke rumahku ini. Itulah tadi makanya jadi marah warga, kenapa sudah diambil semua, titinya juga mau dibongkar. Padahal surat tidak pernah saya terima," pungkasnya.
https://medan.tribunnews.com/2020/01...bocor?page=all
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah reportase kemeriahan hari imlek di medan, dimana diwarnai aksi intoleransi berupa penggusuran tempat ibadah tradisionil mukakpetak

Sudah datang ke kampung orang, bangun bangunan tanpa IMB di atas tanah negara, jualan tuak pula, benar2 ciri khas mukakpetak
Modus penyebaran mukakpetak ke pemukiman warga2 baik, terutama chinese baik di medan maupun di jakarta barat (meruya ilir, tanjung duren, kebon jeruk)

STAGE I :
Datang ke pemukiman warga dengan beking ormas abang aku dan jenderal klan aku buat malak parkir, spsi, dll
STAGE II:
Malak warga pemukiman, mintak duit rokok, mintak duit keamanan, mintak ini itu, pokoke selalu MINTAK, dengan alasan pertemanan, kalau nolak di bilang sombong, terus rumah/vihara/mesjid dilemparin oleh bocah2 mereka yang masih kecil2 umur 7 -8 tahunan
STAGE III:
Bangun warung tuak di pemukiman warga, kalau tidak diatas tanah negara, berupa badan jalan/pinggir rel, maka di depan rumah warga (di medan paling sering tu fuckter dadakan jam 12 an hingga pagi berdiri depan ruko2 chinese dan menutup penuh satu jalan)
STAGE IV:
Digerebek aparat, mamak2 petak langsung tereak "KAMI KAN TIDAK MENGGANGGU SESIAPAPUN"

Ingat anak2, kata "gangguan" adalah nama tengah mukakpetak

Sudah qodrat Ilahi, kalau mukakpetak adalah gangguan, baik itu gangguan keamanan, gangguan ketertiban, gangguan sanitasi, gangguan setan,dll
Wilayah yang ramai mukakpetak sumut, pasti rawan
Negara yang ramai jenderal mukakpetak, pasti ramai preman
Bahkan 1 ekor mukakpetak, cukup untuk menggemparkan dunia seperti reynhard sinaga

Fefek makpetak sumut adalah penghasil pemuda taik dan jenderal taik, yang mana harum taiknya mencapai seluruh asia tenggara hingga ke Negara Inggris sono

PetakVirus lebih bahaya dari CoronaVirus






4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan