- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Jam Ting Tong


TS
mambaulathiyah
Jam Ting Tong
Jam Ting Tong
Hari itu, dua anak perempuan seumuran putriku terlibat sebuah pembicaraan. Usia mereka kira-kira sembilan tahun.
"Ndelok nggonmu." Gadis kecil berkerudung pramuka itu menarik tangan temannya yang sengaja disembunyikan di belakang tubuhnya.
"Emoh. Nggonmu disik," kata yang satu lagi sambil tetap kekeh menyimpan tangannya.
Lalu sambil memberengut kesal, dia menyerah.
"Nyoh. Nggonku," ucapnya sambil menyingkap baju seragam lengan panjangnya. Tara ... Wajah temannya bercahaya, matanya bersinar. Jam Ting Tong-begitu aku menyebutnya-berwarna pink cerah itu sungguh manis di pergelangan tangannya yang mungil. Lalu temannya memegang jam itu.
"Wah, apik nggonmu. Punyaku kok begini," katanya satunya lagi dengan wajah berkerut, bibir manyun ke depan.
"Yah, gak asli soale," kata si gadis berkerudung coklat yang manis itu.
"Kalau asli ada ininya, itunya, nana-na-nya," terang gadis cilik yang mengklaim jam Ting Tong miliknya asli itu.
Kemudian sudah bisa ditebak. Gadis satunya lagi akan merajuk kepada orang tuanya berharap sebuah penjelasan. Meskipun tak jarang juga berharap dibelikan lagi.
Well, skip mengenai apa yang diperdebatkan mereka di rumahnya. Tapi, penting kita mengambil hikmah di sini, bahwa jangan selalu kenalkan anak-anak dengan trending style yang sedang hangat dibicarakan di dunia mereka. Memang, mereka akan tahu dengan sendirinya sedang getol apa anak-anak seusianya, tapi ... jangan sampai perkenalan itu terjadi lewat penuturan kita sebagai orang tua.
Hal ini berdasarkan petuah Habib Abdullah bin Alawi Al-Attas yang mengatakan bahwa, salah satu cara agar anak kita menjadi sholeh adalah dengan tidak mengagungkan perkara dunia di depan anak kita, dan menganggap bahwa yang berbau duniawi adalah sebuah kenikmatan.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita bisa mengambil manfaat dari hal-hal yang demikian. Amin.
#parenting
#alahabaib
#mambaulathiyah

Hari itu, dua anak perempuan seumuran putriku terlibat sebuah pembicaraan. Usia mereka kira-kira sembilan tahun.
"Ndelok nggonmu." Gadis kecil berkerudung pramuka itu menarik tangan temannya yang sengaja disembunyikan di belakang tubuhnya.
"Emoh. Nggonmu disik," kata yang satu lagi sambil tetap kekeh menyimpan tangannya.
Lalu sambil memberengut kesal, dia menyerah.
"Nyoh. Nggonku," ucapnya sambil menyingkap baju seragam lengan panjangnya. Tara ... Wajah temannya bercahaya, matanya bersinar. Jam Ting Tong-begitu aku menyebutnya-berwarna pink cerah itu sungguh manis di pergelangan tangannya yang mungil. Lalu temannya memegang jam itu.
"Wah, apik nggonmu. Punyaku kok begini," katanya satunya lagi dengan wajah berkerut, bibir manyun ke depan.
"Yah, gak asli soale," kata si gadis berkerudung coklat yang manis itu.
"Kalau asli ada ininya, itunya, nana-na-nya," terang gadis cilik yang mengklaim jam Ting Tong miliknya asli itu.
Kemudian sudah bisa ditebak. Gadis satunya lagi akan merajuk kepada orang tuanya berharap sebuah penjelasan. Meskipun tak jarang juga berharap dibelikan lagi.
Well, skip mengenai apa yang diperdebatkan mereka di rumahnya. Tapi, penting kita mengambil hikmah di sini, bahwa jangan selalu kenalkan anak-anak dengan trending style yang sedang hangat dibicarakan di dunia mereka. Memang, mereka akan tahu dengan sendirinya sedang getol apa anak-anak seusianya, tapi ... jangan sampai perkenalan itu terjadi lewat penuturan kita sebagai orang tua.
Hal ini berdasarkan petuah Habib Abdullah bin Alawi Al-Attas yang mengatakan bahwa, salah satu cara agar anak kita menjadi sholeh adalah dengan tidak mengagungkan perkara dunia di depan anak kita, dan menganggap bahwa yang berbau duniawi adalah sebuah kenikmatan.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita bisa mengambil manfaat dari hal-hal yang demikian. Amin.
#parenting
#alahabaib
#mambaulathiyah







nona212 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
797
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan