Uni Eropa telah memblokir komoditas Sawit / Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia dan Malaysia sejak awal 2019. Komisi Uni Eropa menyimpulkan budidaya kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia sebagai penyebab pembukaan hutan / deforestasi yang berlebihan, sehingga menyebabkan kebakaran hutan yang kabut asapnya mengganggu negara-negara tetangga, hingga penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi angkut sawit.

Perancis adalah salah satu negara yang terdepan mendorong Uni Eropa memblokir CPO dari Indonesia dan Malaysia. Alasan itu yang mendasar Wakil Presiden Jusuf Kalla mengancam akan menyetop pembelian pesawat Airbus yang dikelola oleh Perancis dan Inggris, melalui pabrik utamanya di Toulouse, Perancis.

Maskapai AirAsia milik Malaysia dan Citilink milik Garuda Indonesia adalah pengguna pesawat Airbus buatan Perancis. Konglomerat Chairul Tanjung adalah salah satu pemilik saham terbesar Garuda Indonesia, setelah Kementerian BUMN. Melalui gurita bisnisnya di Para Group (Trans Group), Chairul Tanjung mengelola brand Carrefour asal Perancis di Indonesia.

Carrefour Indonesia terdepan dalam komitmen hanya membeli CPO bersertifikat RSPO, sehingga dapat dikatakan Chairul Tanjung dan Carrefour Indonesia, memiliki kesamaan visi misi dengan Perancis melawan komoditas CPO tidak ramah lingkungan dari Indonesia dan Malaysia.

Sikap Wapres Jusuf Kalla mengancam blokir pembelian Airbus dari Perancis, sepertinya tidak membuat Perancis dan Uni Eropa mengubah sikapnya soal pemblokiran CPO asal Indonesia. Konglomerat Chairul Tanjung juga tidak merespon ancaman pemerintah tersebut.



Belakangan ramai diperbincangkan soal rencana Indonesia memborong 48 pesawat tempur, 4 kapal selam, dan 2 kapal perang buatan Perancis. Tentu nilai transaksi ini tidak kecil, malah tergolong sangat besar.

Namun pada Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan 2020 yang digelar kemarin, Kamis, 23 January 2020, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan belum memutuskan kepastian transaksi raksasa pembelian kapal perang Perancis tersebut.



Presiden Joko Widodo mengatakan, keputusan akan diberikan setelah melangsungkan rapat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Surabaya, pekan depan.

Kami dari kalangan pemerhati lingkungan hidup jadi bertanya, apakah tujuan Indonesia memborong kapal perang dari Perancis, demi mendesak Perancis dan Uni Eropa membuka kembali blokir terhadap CPO asal Indonesia?

Jika ini terjadi, maka amat sangat disayangkan, karena Indonesia memilih menukar guling kesepakatan militer demi melegalkan produk CPO asal Indonesia yang memang kebanyakan diproduksi dengan cara yang merusak lingkungan.


Acuan

Balas Larangan Impor CPO, JK Ancam Setop Beli Airbus

Chairul Tanjung dan Wamenhub Ikut Sambut Pesawat Baru Citilink dari Prancis

Jokowi Putuskan Rencana Pembelian Alutsista dari Prancis Pekan Depan