Quote:
Keji! Wanita Muda AS Cekik Mati 3 Anaknya, Termasuk 2 Bayi
Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 23 Jan 2020 18:25 WIB

Rachel Henry (Maricopa County Sheriff's Office via AP)
Phoenix - Sungguh keji! Seorang wanita di Phoenix, Amerika Serikat (AS), ditangkap polisi karena membunuh tiga anaknya sendiri. Wanita muda berusia 22 tahun ini mencekik mati ketiga anaknya yang masih kecil, bahkan dua di antaranya masih bayi.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (23/1/2020), wanita bernama Rachel Henry (22) ini telah mengakui kepada penyidik setempat bahwa dirinya mencekik mati satu anak laki-laki dan dua anak perempuannya dengan tangannya sendiri.
Disebutkan dalam dokumen pengadilan bahwa Henry menggagalkan upaya putranya yang baru berusia 3 tahun untuk melindungi adik perempuannya yang berusia 1 tahun. Bocah laki-laki itu menendang dan memukul Henry dan berteriak memintanya untuk berhenti saat ibundanya menyerang adiknya yang masih bayi itu. Henry pun mengejar anak laki-lakinya itu lalu membunuhnya.
Jaksa setempat menyatakan bahwa Henry memiliki riwayat sebagai pecandu methamphetamine. Anak-anak Henry sebelumnya pernah diambil oleh otoritas kesejahteraan anak di Oklahoma karena masalah yang dimilikinya terkait narkoba itu. Namun keluarga Henry kemudian pindah ke Phoenix pada Juni tahun lalu.
Henry kini dipenjara atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama, dengan uang jaminan untuknya ditetapkan sebesar US$ 3 juta.
Para penyidik mengungkapkan bahwa bayi perempuan Henry yang bernama Miraya dan berusia 1 tahun adalah yang dibunuh pertama kali, kemudian anak laki-lakinya yang bernama Zane dan berusia 3 tahun, lalu bayi perempuannya yang bernama Catalaya dan baru berusia 7 bulan.
"Rachel meletakkan anak-anaknya dalam posisi di sofa ruang keluarga seolah-olah mereka sedang tidur," tulis polisi dalam dokumen tersebut.
Motif di balik aksi kejam Henry ini belum diketahui pasti. Dokumen pengadilan menyebutkan Henry tidak sedang berada di bawah pengaruh narkoba atau alkohol saat membunuh ketiga anaknya.
Saat dihadirkan dalam persidangan pada Selasa (21/1) waktu setempat, Henry berbicara dengan nada berbisik saat bertanya soal uang jaminan untuknya. "Saya tidak tahu bagaimana saya bisa mendapatkan uang," ucapnya sembari menyatakan dirinya tidak punya pekerjaan.
Tindak pembunuhan keji ini terungkap pada Senin (20/1) malam saat salah satu kerabat Henry yang tinggal di rumah yang sama, melapor ke polisi setempat. Menurut dokumen pengadilan, ada orang lain yang tinggal di rumah tersebut, namun polisi tidak menjelaskan lebih lanjut apakah orang-orang itu ada di lokasi saat Henry mencekik mati anak-anaknya. Sejauh ini belum ada orang lain yang didakwa terkait kasus yang sama.
https://m.detik.com/news/internasion...rmasuk-2-bayi
Biasanya berita seperti ini di tampilkan di kaskus oleh drunktot dan semua klonengannya.
Selanjutnya klonengannya akan saling meng-quote untuk memperkuat narasi bahwa bule itu paok.
Selanjutnya membuat narasi bahwa di mengleng hal seperti ini tidak terjadi karena mengleng sudah menjadi negara super power yang bisa mengalahkan negara-negara bule paok.
Kemudian beberapa klonengannya melakukan narasi bahwa bule paok tidak bisa berdemokrasi, sementara mengleng paok lebih demokratis daripada mengleng paok.
Begitulah dulu drunktot and his klonengan beberapa tahun terakhir. Ketika saya baca-baca di BPLN (ketika saya belum aktif nulis), drunktot sudah melakukan hal yg sama.
Begitulah dulu, tapi sekarang admin-admin kaskus lumayan tegas, kemarin beberapa akun klonengan drunktot langsung didelete post-nya
Begitulah kira-kira.