Waktu mendengar Prabowo akan beli 48 Jet Tempur Dassault Rafale, 4 Kapal Selam Scorpene, dan 2 Kapal Perang Korvet Go Wind, kemudian dalam Rapim Kemhan 2020 beliau mengatakan akan menghidupkan kembali Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), pertanyaan saya cuma satu, Sishankamrata Indonesia atau Perancis? Kok semuanya dari Perancis? Lantas Prabowo akan tinggalkan Rusia dan batalkan pembelian Sukhoi?



Sebenarnya itu 3 pertanyaan, bukan 1 pertanyaan.

Rencana pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 sudah berlangsung sejak era Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan, langsung terjadi gejolak.

Akhir November 2019, Menhan Prabowo langsung umumkan pengkajian ulang Pengadaan Sukhoi dengan alasan membutuhkan jenis pesawat tempur yang lebih efisien.

Dari segi harga, 1 unit Su-35 dibanderol USD 65 juta (Rp 855 miliar), sedangkan 1 unit Dassault Rafale dibanderol USD 115 juta (Rp 1,5 triliun). Sederhananya, 1 unit Dassault Rafale bisa mendapatkan 2 unit Su-35.



Keduanya pun tergolong jenis jet tempur generasi 4,5 yang berarti ada di kelas yang sama. Jadi kalau dari segi Harga yang Lebih Efisien, tentu saja Su-35 lebih efisien dari Dassault Rafale.



Lantas apa faktor yang menyebabkan Indonesia harus mengesampingkan Sukhoi?

Merespon pengkajian ulang Pengadaan Sukhoi, Wakil Duta Besar Rusia Oleg V Kopylov di Jakarta pada 18 Desember 2019 mengatakan ada yang mengancam Indonesia agar tak lanjutkan pembelian 11 unit Su-35.

"Indonesia tetap berkeinginan untuk melanjutkan kontrak pembelian Sukhoi meski beberapa negara mencoba mengancam Indonesia. Tapi Indonesia tak merasa terancam, ini sangat bagus," kata Kopylov dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (18/12).



Namun, Kopylov enggan menjabarkan negara-negara yang mengancam Indonesia itu. Meski begitu, ia menyatakan kontrak pembelian jet tempur senilai Rp16,75 triliun itu masih terus berlanjut. Kopylov juga mengatakan Moskow siap mengirimkan pesawat-pesawat itu ke Indonesia.

Menyisakan pertanyaan, siapa ancam Indonesia beli Su-35?

Seketika sengketa Natuna meletus di akhir Desember 2019 hingga pertengahan January 2020, pertanyaan pun mulai terjawab.

Gaung pembelian 48 Jet Tempur Dassault Rafale, 4 Kapal Selam Scorpene, dan 2 Kapal Perang Korvet Go Wind terdengar di seluruh dunia. Menjawab siapa mengancam Indonesia gagalkan Su-35.

Jawabannya terletak pada Perang Indonesia vs Uni Eropa soal Pembokiran Sawit, yang sempat dibalas Wapres JK dengan Ancaman Stop Beli Airbus dari Perancis.

Siapa mereka?

Tidak lain, tidak bukan. Perancis yang ancam Indonesia agar tidak beli Su-35 dari Rusia.


Sumber : 

https://news.detik.com/berita/d-4794...utuh-efisiensi

https://www.cnnindonesia.com/interna...beli-jet-su-35

https://www.cnnindonesia.com/teknolo...i-sukhoi-rusia

https://katadata.co.id/berita/2020/0...is-pekan-depan