- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dewan Thailand Ingin Legalkan Pornografi dan Mainan Seks Untuk Kurangi rudapaksaan!


TS
iselfiawrds
Dewan Thailand Ingin Legalkan Pornografi dan Mainan Seks Untuk Kurangi rudapaksaan!
Spoiler for Mainan Seks:
Seorang anggota parlemen Thailand telah mengusulkan untuk melegalkan mainan seks dan pornografi. Agar bisa memangkas kasus rudapaksaan dan kekerasan seksual lainnya.
-- Kutipan Berita.Berita ini dilansir dari RAKYATKU.COMdan telah mengalami penambahan informasi sebagai pembuka dan opini TS tanpa mengurangi dan menambahi isi berita.
Bisa lihat berita versi aslinya di sini.
Di Indonesia, pornografi sendiri biasa/bisa diartikan sebagai menggambarkan tubuh manusia maupun perilaku seksual manusia secara eksplisit yang bertujuan membangkitkan gairah seksual itu sendiri.
Selama ini kita mengenal dan mengetahui bahwa dampak pornografi sendiri adalah berbahaya bagi masyarakat, terlebih bagi generasi muda. Sebab itulah, semua pihak harus kompak dan serius dalam menangani masalah yang bisa menghancurkan moral bangsa ini.
Namun nyatanya, berbanding terbalik dengan juru bicara komite yang bertugas memberantas pemerkosaan di Thailand, Treerat Sirichantaropas yang percaya melegalkan pornografi dan mainan seks akan membantu mengurangi jumlah kasus kekerasan seksual yang dilaporkan di negara tersebut, seperti dikutip dari Asia One, Kamis (23/1/2020).
Ia mengimbuhkan, sekitar 30.000 kasus pemerkosaan dilaporkan setiap tahun. Sebagian besar dari mereka diajukan oleh korban berusia antara 15 dan 19 tahun.
Pornografi dan mainan seks adalah hal yang tabu dalam masyarakat Thailand yang konservatif dan hierarkis. Dan penyebaran materi pornografi melalui internet adalah pelanggaran pidana yang dapat dihukum.
Meskipun beberapa pornografi disaring melalui internet, pemerintah melakukan yang terbaik untuk memblokir situs web yang menyinggung.
Treerat berpendapat bahwa melegalkan mainan seks dan pornografi akan menjadi salah satu cara untuk mengurangi pemerkosaan karena dapat membebaskan pelaku dari dorongan seksual.
Dia mengatakan para pemerkosa yang dihukum biasanya tidak menerima hukuman penjara yang memadai, yang berarti mereka kemungkinan akan mengulangi kejahatan begitu mereka dibebaskan dari penjara.
"Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah hukuman pidana kita cukup keras dan dapat mengatasi masalahnya," kata Treerat. "Sebuah hukuman penjara tidak mengurangi statistik pemerkosaan."
Namun, Direktur Foundation for Women Programs Usa Lerdsrisuntad mengatakan proposal Treerat untuk melegalkan pornografi adalah "tidak relevan".
Sekali lagi, itu baru pendapat dari Treerat ya, Gaes. Lagi pula, motif kejahatan rudapaksaan pun berbeda-beda. Dan dengan melihat pornografi adalah salah satu penyebabnya. Karena dengan konten yang dipaparkan tersebut, gairah seseorang akan tersulut. Biasanya, motifnya ya karena nafsu yang tidak lagi terbendung, ditambah ada kesempatan menikam mangsa yang makin mendorongnya untuk melakukan tindakan kriminal tersebut. Tapi di kasus lain, bisa juga karena latar belakang dendam bahkan mabuk.
Akan lebih baik jika pornografi tetap ditekan, diiringi dengan pendidikan seks dan penambahan ilmu agama. Memikirkan langkah saat keluar rumah juga jadi pertimbangan penting. Yaitu mencari tempat yang ramai, usahakan tidak pergi sendirian dan lebih baik lagi jika belajar ilmu bela diri. Jangan lupa, senantiasa berdoa dan waspada.
Bisa lihat berita versi aslinya di sini.
Di Indonesia, pornografi sendiri biasa/bisa diartikan sebagai menggambarkan tubuh manusia maupun perilaku seksual manusia secara eksplisit yang bertujuan membangkitkan gairah seksual itu sendiri.
Selama ini kita mengenal dan mengetahui bahwa dampak pornografi sendiri adalah berbahaya bagi masyarakat, terlebih bagi generasi muda. Sebab itulah, semua pihak harus kompak dan serius dalam menangani masalah yang bisa menghancurkan moral bangsa ini.
Namun nyatanya, berbanding terbalik dengan juru bicara komite yang bertugas memberantas pemerkosaan di Thailand, Treerat Sirichantaropas yang percaya melegalkan pornografi dan mainan seks akan membantu mengurangi jumlah kasus kekerasan seksual yang dilaporkan di negara tersebut, seperti dikutip dari Asia One, Kamis (23/1/2020).
Ia mengimbuhkan, sekitar 30.000 kasus pemerkosaan dilaporkan setiap tahun. Sebagian besar dari mereka diajukan oleh korban berusia antara 15 dan 19 tahun.
Pornografi dan mainan seks adalah hal yang tabu dalam masyarakat Thailand yang konservatif dan hierarkis. Dan penyebaran materi pornografi melalui internet adalah pelanggaran pidana yang dapat dihukum.
Meskipun beberapa pornografi disaring melalui internet, pemerintah melakukan yang terbaik untuk memblokir situs web yang menyinggung.
Treerat berpendapat bahwa melegalkan mainan seks dan pornografi akan menjadi salah satu cara untuk mengurangi pemerkosaan karena dapat membebaskan pelaku dari dorongan seksual.
Dia mengatakan para pemerkosa yang dihukum biasanya tidak menerima hukuman penjara yang memadai, yang berarti mereka kemungkinan akan mengulangi kejahatan begitu mereka dibebaskan dari penjara.
"Kita perlu mempertimbangkan kembali apakah hukuman pidana kita cukup keras dan dapat mengatasi masalahnya," kata Treerat. "Sebuah hukuman penjara tidak mengurangi statistik pemerkosaan."
Namun, Direktur Foundation for Women Programs Usa Lerdsrisuntad mengatakan proposal Treerat untuk melegalkan pornografi adalah "tidak relevan".
Sekali lagi, itu baru pendapat dari Treerat ya, Gaes. Lagi pula, motif kejahatan rudapaksaan pun berbeda-beda. Dan dengan melihat pornografi adalah salah satu penyebabnya. Karena dengan konten yang dipaparkan tersebut, gairah seseorang akan tersulut. Biasanya, motifnya ya karena nafsu yang tidak lagi terbendung, ditambah ada kesempatan menikam mangsa yang makin mendorongnya untuk melakukan tindakan kriminal tersebut. Tapi di kasus lain, bisa juga karena latar belakang dendam bahkan mabuk.
Akan lebih baik jika pornografi tetap ditekan, diiringi dengan pendidikan seks dan penambahan ilmu agama. Memikirkan langkah saat keluar rumah juga jadi pertimbangan penting. Yaitu mencari tempat yang ramai, usahakan tidak pergi sendirian dan lebih baik lagi jika belajar ilmu bela diri. Jangan lupa, senantiasa berdoa dan waspada.
Diubah oleh iselfiawrds 24-01-2020 14:15






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.4K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan