TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat mengkonfirmasi kasus Korona pertama yang terjadi di wilayahnya.

Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mengatakan, virus terdiagnosis pada seorang warga AS yang tiba di Seattle dari China.

Seperti dilansir BBC pada Rabu (22/1/2020), dilaporkan virus korona jenis baru, meluas di Wuhan China, di mana ada sekitar 300 orang terinfeksi dan enam diantaranya meninggal dunia.

Pria AS yang terdiagnosa tersebut berusia 30 tahun.

Ia baru saja kembali dari Wuhan pada 15 Januari lalu, seperti dilaporkan CDC.

"Pasien mencari mencari perawatan di fasilitas medis di Washington. Berdasarkan riwayat dan gejala perjalanan pasien, petugas medis mencurigai penyakit ini adalah virus korona baru," demikian disampaikan CDC.

Baca: Cegah Tertular Virus Corona dari Penumpang, Pramugari Cathay Tuntut Kenakan Masker

Virus Korona telah menyebar sampai ke Amerika Serikat, ahli kesehatan peringatkan wabah Wuhan selama Imlek
Virus Korona telah menyebar sampai ke Amerika Serikat, ahli kesehatan peringatkan wabah Wuhan selama Imlek (Kolase Foto (Wikimedia dan ABC))
CDC mengatakan, hasil pengujian di laboratorium terhadap spesimen klinis, pada 20 Januari mengonfirmasi pria itu memang terjangkit virus korona baru dari China.

Pada Senin lalu, para pejabat China mengonfirmasi virus dapat menular dari orang ke orang.

Disampaikan pertama kali teridentifikasi pada akhir tahun lalu, di pasar makanan laut yang juga menjual hewan hidup.

Sejumlah negara seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, AS, dan Jepang, telah meningkatkan pemeriksaan penumpang pesawat yang tiba di bandara dari China, terutama Wuhan.

Bahkan Korea Utara memberlakukan larangan bagi turis asing dari China untuk berkunjung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau, orang-orang untuk menghindari kontak "tanpa perlindungan" dengan hewan hidup, memasak daging dan telur hingga matang, serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun dengan gejala pilek atau seperti flu.

Tanda-tanda infeksi virus korona termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.

Sumber : https://www.tribunnews.com/internasi...ng-jadi-korban