Presiden Jokowi telah resmi menunjuk tiga tokoh internasional untuk jadi dewan pengarah pembangunan ibu kota baru. Tidak hanya mantan PM Inggris yang akan menjadi dewan pengarah pembangunan ibu kota baru negara kita tercinta ini. Dua tokoh Internasional lainnya adalah Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) dan CEO Softbank Masayoshi Son. 


Jadi apa aja sebenarnya yang mereka kerjakan?
Sebagai tokoh-tokoh Internasional yang cukup dikenal dunia ini, mereka mempunyai banyak andil dalam pembangunan ibu kota baru ini. Mulai dari memberi masukan dan nasehat kepada pemerintah dalam proses pembangunan, dan ikut serta dalam mempromosikan investasi di ibu kota baru ke khalayak dunia. Paling penting dan memang peran terbesar mereka adalah membangun kepercayaan dari investor global agar banyak yang mau invest di Indonesia. 

Kenapa harus mereka?
Terdapat beberapa alasan yang membuat Pak Presiden Jokowi memilih mereka. Mulai dari Putra Mahkota bin Zayed, hal ini karena beliau sudah terbukti berhasil merombak total kota Abu Dhabi jadi maju seperti sekarang. Masayoshi Son merupakan tokoh penting yang memimpin perusahaan telekomunikasi, media, dan keuangan di Jepang, jadi kebolehannya sudah nggak diragukan lagi. Sedangkan untuk mantan PM Inggris Tony Blair, Pak Jokowi bilang bahwa beliau punya track record bagus di bidang pemerintahan.



Setelah melihat tugas-tugas mereka, berapa gajinya?
Kata Pak Jokowi sih kita tidak kuat untuk memberi upah atau gaji para tokoh internasional ini, makanya, mereka nggak digaji. Walaupun begitu, Pak Jokowi bilang bahwa pemerintah bakal memberi tawaran investasi kepada tokoh-tokoh tersebut.

Kata Pak Jokowi, untuk membangun kepercayaan dunia atas rencana pembangunan ibu kota baru ini. Ia menyatakan, pemerintah juga membutuhkan kalangan internasional untuk ikut invest di Indonesia, khususnya di proyek ibu kota baru. Selain itu dengan melihat track record mereka yang cukup gemilang itu mampu memberi pengaruh besar.
Jadi dalam kunjungannya ke Abu Dhabi untuk menghadiri Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) minggu lalu, Pak Jokowi mengajak masyarakat internasional untuk melakukan investasi di ibu kota Indonesia yang bakal terletak di Kalimantan Timur ini. Kata beliau, pembangunan ibu kota baru ini ok banget karena kotanya bakal berpopulasi sekitar 6 juta sampai 7 juta orang.  Angka ini berasal dari perkiraan jumlah PNS dan keluarganya yang bakal mereka bawa.


Jika kita lihat pernyataan Pak Jokowi ini, sudah dipastikan banyak PNS Jakarta yang akan ditunjuk untuk pindah tugas di ibu kota baru ini.
Ya saran saya dipersiapkan saja sebelum tiba-tiba ditunjuk buat pindah tapi malah pengin nolak gara-gara gak siap apa2.

Sumber 2 , Sumber 3