Hai gansist jumpa lagi dengan ane ninaahmad. Salam literasi dan salam sehat. Pernah nggak sih kalian melangkahkan kaki ke dalam Pasar Tradisional. Tentunya bagi masyarakat pedesaan tentu sangat akrab dengan yang namanya Pasar Tradisional. Entah sebagai pembeli atau sebagai penjual. Nah kali ini akan mengulas fakta unik dibalik aktifitas di Pasar Tradisional

Pasar tardisonal adalah tempat terjadinya pertemuan antara penjual dan pembeli dimana terjadi transaksi jual beli dengan sistem tawar menawar harga. Umumnya ketika kita berbicara tentang pasar tradisinal yang terbayang adalah keriuhan suasana dalam pasar, becek, kotor dan berdesak-desakan. Tapi eitz tunggu dulu, saat ini Pasar Tradisioanal mengalami pembenahan sehingga pembeli sudah merasa nyaman melakukan transaksi jual beli. Meski tidak senyaman dengan Pasar Modern namun Pasar Tradisional juga memiliki sisi kelebihan, salah satunya adalah harga jual yang relatif lebih murah karena pajak yang dipungut oleh pemerintah setempat relatif lebih murah dibanding pasar modern.

Penjual Jamu dalam bahasa Bugis disebut Pabbalu' Jamu. Pada pasar tradisional yang termasuk menjadi buruan para pengunjung adalah minum jamu. Karena penjual jamu di Pasar Tradisinal sangat terbatas hanya 1 atau 2 orang saja maka dipastikan orang akan antri untuk menikmati suguhan jamu oleh penjual. Dan penjual jamu di Pasar Tradisional identik dengan wanita berparas ayu.

Penjual ikan atau dalam bahasa Bugis dikenal dengan sebutan Pabbalu Bale. Penjual Ikan memiliki los tersendiri dipasar tradisional. Alasan utama para ibu ibu rumah tangga adalah ketempat penjual ikan. Suasana pasar tradisional akan sangat berdesak-desakan dibagian penjual ikan. Mengingat jangka waktu pasar tradisional sangat singkat dipedesaan. Berbeda dengan pasar tradisional di kota kota kecil biasanya terbuka sampai sore. Sementara pasar tradisional dipedesaan biasanya hanya berlangsung 1 - 3 jam saja

Jajanan Kue Tradisional atau jajanan pasar atau dikenal dalam bahasa Bugis Beppa. Aneka macam jajanan pasar tersedia di Pasar Tradisional dengan harga yang sangat murah meriah. Tempat penjual jajanan termasuk area yang sangat diburu oleh pengunjung pasar. Aneka jajanan yang sering kita temui seperti jalangkote, lemmang, Bakwan, apem, baroncong dan lain lain.

Penjual jajanan tradisional ada yang berpindah-pindah tempat tergantung strategis tidaknya tempat penjualannya. Alat alat yang digunakan pun sangat sederhana

Penjual sayur atau istilah bugis Pabbalu Ikkaju dan Penjual Buah biasanya tidak terpisah. Meskipun ada penjual terkadang lebih memilih menjual aneka jenis buah atau sayuran saja tapi hanya sebagian kecil saja. Aneka sayuran dan buah yang dijual pun sangat segar. Penjual sayur juga biasanya menyediakan aneka rempah-rempah dapur

Tak lengkap rasanya jika pasar tradisional tidak dilengkapi dengan adanya pemangkas rambut atau dalam bahasa Bugis dikenal dengan nama Paccukkuru Hilua. Biasanya terletak paling belakang pasar, dan menjadi incaran Bapak-bapak dan para ibu ibu untuk mengantarkan anaknya memotong rambut. Namanya saja Pasar Tradisional peralatan yang digunakan pun masih sangat sederhana dan harganya sangat terjangkau.

Khusus untuk Bapak-bapak, tempat yang satu ini rasanya tidak lengkap jika tak mencoba suguhan kopi. Pada kedai kopi dilengkapi dengan suguhan aneka gorengan. Kedai kopi hanya akan ramai dikunjungi oleh bapak-bapak saja, sangat jarang kita jumpai wanita mungkin karena pada kedai kopi di pasar tradisional umumnya asap rokok akan mengepul disertai dengan gelak tawa yang bising. Ditempat ini pada umumnya terletak disudut pasar dan hanya menyediakan minuman kopi hitam, teh dan kopi susu.