Kaskus

News

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Kritisi Kunker ke LN, Mardani Minta Prabowo Lihat Informasi dari Ponsel
Kritisi Kunker ke LN, Mardani Minta Prabowo Lihat Informasi dari Ponsel
Kritisi Kunker ke LN, Mardani Minta Prabowo Lihat Informasi dari Ponsel

Kritisi Kunker ke LN, Mardani Minta Prabowo Lihat Informasi dari Ponsel

Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi kegiatan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang dalam beberapa waktu belakangan dinilai sering melaksanakan kunjungan kerja ke luar negeri.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan, agar kegiatan lebih efektif kunjungan kerja hingga ke luar negeri tidak perlu dilakukan. Merujuk pada pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi), Mardani mengatakan ada baiknya Prabowo mencari informasi melalui layar ponsel pintar atau smartphone ketimbang terus berpergian ke luar negeri.

"Pertama, Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu sudah mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif, beliau menunjukkan via HP-nya kunjungan LN bisa melalui HP. Dunia sudah terkoneksi," kata Mardani kepada wartawan pada Jumat (17/1/2020).

Kritisi Kunker ke LN, Mardani Minta Prabowo Lihat Informasi dari Ponsel

Sebenarnya, Mardani menilai tidak ada yang salah dengan kunjungan ke luar negeri. Hanya saja, menurut dia, kunjungan kerja tersebut harus diiringi dengan laporan yang transparan serta hasil dan bukti.

"Kedua, kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik. Dan semua perlu disampaikan pada publik secara transparan. Ketiga, semua pejabat publik mesti siap untuk mendapat pengawasan dari publik karena dana yang digunakan memang dana masyarakat," katanya.

Diketahui, termutakhir Menhan Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke luar negeri untuk agenda pertemuan bilateral dengan Menhan Prancis Florence Parly di Kantor Kemenhan Prancis di Paris pada Senin (13/1/2020).

Didampingi Dubes RI, Asisten Khusus Menhan, Ketua KKIP, Asops KASAU dan Danseskoal TNI, Prabowo disambut hangat oleh Menhan Prancis dan pejabat Kemenhan Prancis.

Mengawali rangkaian pertemuan bilateral, Menhan Prabowo pun menerima Upacara Penghormatan Militer di halaman kantor Kementerian Pertahanan Prancis. Selanjutnya di dalam pertemuan, kedua Menhan pun membahas langkah untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara, termasuk upaya memajukan industri pertahanan Indonesia.

"Saya mencatat bahwa sebagai dua mitra strategis, Indonesia-Prancis selama ini memiliki kerja sama pertahanan yang baik. Indonesia ingin terus meningkatkan kerja sama pertahanan, khususnya di bidang yang dapat memperkuat alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan Indonesia," ungkap Prabowo dalam pertemuan itu.
sumber

☆☆☆☆☆

Padahal 2019 belum lama berlalu. Jejak digital masih mudah dicari. Bahkan pamflet, stiker, dan pernak-pernik sisa kampanye Pilpres masih banyak bertebaran dimana-mana. Tapi Mardani nampaknya sudah gatal ingin menyerang Prabowo. Entah karena kesal dengan masalah jatah wakil gubernur DKI Jakarta yang dianggap PKS berbeda dengan hasil kesepakatan dahulu dengan Gerindra, atau ada hal lain.

Yang jelas, Mardani seolah memandang urusan bilateral antar menteri pertahanan bisa dilakukan via sosial media macam twitter atau instagram. Dianggapnya penjajakan kerjasama dibidang militer itu sama dengan LDR.

Atau misalnya ingin belanja alutsista, maka kita tinggal buka olshop, pilih-pilih, lalu masuk keranjang, pilih kurir, bayar.

Eh, Mardance.
Bedain sedikitlah antara kunker DPR dengan Menteri, apalagi Menteri Pertahanan. Yang dijajaki Prabowo itu banyak. Soal imbal beli, soal tukar informasi, soal kerjasama proyek alutsista, soal pembelian alutsista, banyak.

Lagipula Menteri itu bawahannya langsung Presiden. Bertanggungjawab kepada Presiden. Lapor kepada Presiden. Mendapat tugas dari Presiden. Kenapa ente minta buka-bukaan?

Ini alutsista Mar. Bukan lagi jual beli sapi. Atau lagi nyomblangin ukhti. Lagipula dananya pakai dana APBN. Bukan dana masyarakat seperti ente bilang. Ente pikir ini MLM Kurma? Hadeeeh....

Heran. Bicara soal alutsista, nampaknya PKS selalu nyinyir. Seolah PKS ini gak mau Indonesia kuat. Masalah revisi UU Terorisme, dulu PKS yang paling getol menolak tahun 2016.

Sulit memang kalau partai tak punya tokoh panutan dalam negeri, pahlawan dari bangsa sendiri. Ketika partai lain membanggakan partai tua masa lalu, mereka membanggakan IM, membanggakan Hassan Al-Banna, membanggakan Mesir.

Urusan lain silakan saja serang Prabowo. Serang dalam urusan wakil gubernur DKI Jakarta keq. Dalam urusan kepartaian keq. Dalam urusan anak buahnya di Gerindra keq. Bebas. Tapi jangan tugas yang diemban Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Urusannya beda.

Dan bicara alutsista gak semua harus terbuka. Jual beli apem berbulu aja selalu umpet-umpetan, apalagi alutsista.

Ngerti ora Mar?
Diubah oleh i.am.legend. 20-01-2020 21:45
adityar21Avatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.3K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan