- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kata Indosat Soal Rekening Bank Ilham Bintang Dibobol Via HP
TS
.r4hma.
Kata Indosat Soal Rekening Bank Ilham Bintang Dibobol Via HP
Quote:
Isi Berita
Jakarta, CNBC Indonesia - Musibah pencurian yang dialami wartawan senior, Ilham Bintang, menjadi sorotan publik saat ini. Sebab, modus pencuriannya tergolong unik karena rekening banknya dibobol lewat nomor ponsel.
Ini berawal ketika ia sedang pergi ke luar negeri, lalu ada oknum yang mengaku sebagai dirinya dan mendatangi provider, dalam hal ini Indosat, untuk mengganti sim card.
Lewat postingan Facebooknya, Ilham menyayangkan karena Indosat tidak memiliki proses verifikasi dan validasi untuk mengganti sim card dengan ketat dan terbilang lemah.
Alhasil, oknum pencuri tersebut berhasil menguras saldo rekening bank miliknya lewat nomor ponsel, karena nomor ponsel sendiri memiliki peran penting sebagai alat konfirmasi saat masuk ke platform Mobile Banking atau Mobile Payment.
Seperti yang telah diketahui, dalam transaksi lewat internet banking dan mobile banking. Perbankan biasanya mengirimkan password khusus ke nomor ponsel yang dimiliki nasabah atau yang disebut OTP (One Time Password).
Saat dikonfirmasi, Turina Farouk, SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu dan akan siap bekerja sama dengan Ilham untuk menuntaskan masalah yang menimpanya.
"Kami menyesalkan adanya kejadian dalam proses penggantian kartu atas nama Bapak Ilham Bintang. Kami telah bertemu dengan beliau dan menjelaskan tentang apa yang terjadi. Kami akan bekerja sama, termasuk jika ada proses yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini dan menjaga kenyamanan pelanggan kami," kata Turina kepada wartawan CNBC, (20/1/2020).
Pengamat IT, Heru Sutadi, pun berkomentar mengenai hal tersebut. Ia menuturkan kalau pihak operator seharusnya menerapkan beberapa mekanisme yang lebih ketat untuk melindungi privasi penggunanya.
"Operator harus menjalankan prosedur penggantian SIM Card secara lebih teliti dan double confirmation. Tidak hanya ktp tapi harus tahu nomor yang bisa dihubungi, 3 nomor terakhir yang dihubungi misalnya," ujar Heru kepada CNBC Indonesia, (20/1/2020).
"Dengan adanya kasus seperti ini harusnya BRTI dan Kementerian Kominfo melakukan rapat darurat dengan seluruh penyelenggara telekomunikasi agar ada solusi dan perlindungan yang memadai terhadap data pengguna," tambahnya.
sumber berita
Opini TS
Semakin maraknya teknologi maka akan semakin pintar juga maling untuk mencuri, berbagai cara akan mereka lakukan demi yang namanya uang.
Melihat cara pembobolan maling yang melakukan pemindahan nomor ponsel, namun kali ini terjadi pada Indosat. Maka sudah seharusnya ada regulasi keamanan yang ketat bila ingin mengubah nomor kartu apalagi zaman sekarang mobile banking di gunakan siapa saja.
Kejahatan teknologi seperti ini memang bukan hanya ini saja, tapi untuk mengelabui petugas kartu seluler dengan mudah baru terjadi kali ini. Jadi ketika teknologi semakin canggih harusnya regulasi untuk ganti kartu pun di perketat. Setidaknya polisi cyber di masa depan akan banyak menghadapi tantangan, karena di pihak penjahat mereka akan lebih pintar untuk menjadi maling.
Penjahat teknologi nampaknya bukan ada di film layar lebar saja, namun sudah hadir di dunia nyata. Apakah kode otp sudah tidak aman? Bisa mereka tembus, mungkin ke depannya face unlock untuk otp bisa lebih memberikan rasa aman.
Bukan rahasia lagi smartphone sekarang canggih-canggih, bahkan dari data penting hingga transaksi keuangan pun lebih mudah di hadirkan dengan teknologi AI. Kehidupan sekarang tanpa adanya smartphone terasa ada yang kurang, banyak orang menghabiskan waktunya berada di layar ponsel dibandingkan harus berinteraksi secara nyata.
Begitu juga maling mereka akan punya seribu cara untuk mengakali orang yang menggunakan smartphone dalam bertransaksi, bahkan aplikasi gojek saja bisa di hack korbannya untung selebritis yaitu bunda Maya kalau tidak mungkin penyelesaiannya bisa saja berbeda.
Maka dari itu kita sebagai user harus hati-hati, jangan sampai mau terjebak dalam permainan para penipu. Walau sebenarnya maling yang korupsi uang negara lebih gila lagi, tapi kalau maling uang pribadi rasanya bikin kita jadi keki. Apakah dana yang di maling bisa balik lagi?
Hingga saat ini maling yang beroperasi di ATM tak pernah mengembalikan dana yang sudah ia curi, lalu bagaimana nasib orang yang dicuri? Nelangsa dan disebut sebagai takdir.
Hmmm kalau hukuman untuk pencuri potong tangan sepertinya akan lebih relevan di zaman sekarang, apa sebaliknya teriak2 HAM
Diubah oleh .r4hma. 20-01-2020 12:50
nona212 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.5K
33
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan