- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sirine Banjir di Bidara Cina Tak Berfungsi


TS
mrokeoceh
Sirine Banjir di Bidara Cina Tak Berfungsi

Quote:
Sirine Banjir di Bidara Cina Tak Berfungsi
Metro Hari Ini
17 Januari 2020 16:54:08
Pengeras suara atau toa peringatan banjir yang dipasang Pemprov DKI Jakarta, ternyata tidak berfungsi saat banjir. Kondisi tersebut memprihatinkan mengingat total anggaran yang digunakan sebesar Rp 4 Miliar.
Jakarta Diguyur Hujan Deras Pagi Ini, Sejumlah Titik Tergenang Banjir
Jakarta Diguyur Hujan Deras Pagi Ini, Sejumlah Titik Tergenang Banjir
Farih Maulana Sidik - detikNews
Sabtu, 18 Jan 2020 06:53 WIB
Banjir di Jakarta Barat (Foto: detikcom)
Jakarta - Jakarta diguyur hujan deras pagi ini. Akibatnya, sejumlah titik di Jakarta tergenang banjir.
baikk pertama yakni di Simpang Slipi arah Slipi Jaya, Jakarta Barat setinggi 20 Cm. Namun, masih bisa dilalui kendaraan.
"Untuk informasi memang benar ada genangan air setinggi kurang lebih 20 Cm," ujar Petugas NTMC Polri, Wiwi, saat dihubungi, Sabtu (18/1/2020).
Selain itu, ada juga di depan Universitas Atmajaya yang mengarah ke Semanggi dan di depan ITC Cipulir, Jakarta Selatan. Kendaraan diimbau untuk menghindari titik tersebut tersebut.
"Ada juga genangan air di depan Universitas Atmajaya arah Semanggi, lalu genangan air di sekitar Cipulir, Jakarta Selatan. Untuk kendaraan disarankan untuk tidak menerobos, karena kemungkinan tinggi genangan akan terus bertambah selama hujan belum reda," katanya.
Banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Jatipulo, Jakarta Barat. Ketinggian air setinggi dengkul orang dewasa.
Air mulai merendam kawasan tersebut sejak Subuh tadi. Warga memindahkan motor ke tempat yang lebih aman.
Sumber Metrotvnews
detikcom


TOA libur

Perlu operator handal untuk mengoperasikan TOA system 4M
Quote:
INDAHNYA GUBERNUR SEIMAN
Kebetulan saya lagi jalan-jalan ke ChristCurch, Selandia baru.
Udaranya segar banget. Di musim yang mereka sebut panas, suhunya berkisar 17 derajat. Sebagai manusia tropis, saya harus pake jaket tebal dan jadi aneh karena orang yang lalu lalang banyak yang pake kaos untuk jalan2.
Mirip dengan kota2 lain di negara maju, kota ini penuh dengan taman kota dan ruang publik untuk duduk santai. Meski juga penuh dengan gedung beton, pohon tumbuh dimana2. Paru2 rasanya jadi lega menghirup udara yang - Naudzubillah - segernya..
Lalu saya buka facebook untuk melihat kota dengan Gubernur yang katanya "tercerdas" didunia. Dan membaca berita ratusan pohon di Monas ditebang untuk diganti dengan beton.
Gubernur "cerdas" ini saya yakin jalan lebih jauh dari saya. Dia sudah keliling dunia kemanapun. Tapi anehnya, keputusannya seperti keputusan orang udik yang wawasannya jauh lebih sempit dari orang2 yang nongkrong di warkop kecil bu Satiyem di dekat rumah.
Jakarta adalah kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia sesudah Hanoi. Itu saja sudah naik 2 peringkat dari sebelumnya yang juara 4.
Dan bukannya menambah taman kota dengan menanam pohon dimana2 untuk memperbaiki kualitas udara, malah sibuk menebangi pohon yang bertugas mengganti udara buruk kita.
Jakarta jelas akan makin panas dan kualitas udaranya tambah hancur. Mungkin dalam waktu dekat, Jakarta akan jadi juara dalam lomba kualitas udara buruk. Dan itu bagi Gubernur mungkin prestasi, yang penting juara.
Entah azab apa yang menimpa kota besar itu. Keunggulan Gubernur cuman "seiman" doang dengan rasa "pribumi". Selebihnya sibuk renovasi dan revitalisasi dengan biaya miliaran. Kayak aji mumpung jadi pimpinan, buat proyek sebanyak2nya utk kumpulkan dana buat pilpres mendatang.
Pantas dulu ketika dipecat Presiden, saya sempat kaget dan menelpon seorang teman yang ada di dalam istana. "Kenapa ??" Tanya saya. "Gak bisa kerja.." kata teman itu. "Seberapa gak bisanya, dari skala 1 sampe 10 ??" Tanya saya lagi penasaran.
Temanku ketawa ngakak, "Nol, bro. Nol. Jokowi ngamuk karena sempat yakin kerjanya seindah presentasinya.."
Dan baru saya sadar beberapa waktu ini. Yang dibangun hanya emosi para pendukungnya, bukan dampak kinerjanya. Karena doi tahu, emosi berkaitan dengan suara pemilih kelak, sedangkan dampak pembangunan tidak ada korelasinya dengan suara yang dibutuhkan..
Azablah Jakarta. Tapi itu yang dimaui oleh pemilihnya. Yang penting santun dan seiman. Lain-lainnya, "Serahkan Tuhan saja.."
Sambil seruput kopi terbaik di dunia, saya kebayang memikirkan hancurnya Indonesia kalau seandainya kelak doi memimpin negara. Karena masih banyak orang bodoh yang lebih memikirkan emosi daripada memilih dengan kesadaran diri.
Ugh, enaknya kopi disini. Pantas Starbuck gak laku, karena kalah bersaing dengan cafe kopi lokal yang menjamur dimana-mana..
Denny Siregar


Milyaran diam

Banjir berkah

ada tanda2 wan afud ketifu beli toa, bisa2 masuk sel ky direktur pertamina dianggap ketipu investasi
Diubah oleh mrokeoceh 19-01-2020 05:41






4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.1K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan