Kronologi, Gorontalo – Seorang siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Gorontalo menjadi korban pencabulan dari salah seorang oknum guru agama.

ND (16) dikabarkan menjadi korban perilaku bejat dari HH (42). Peristiwa bejat ini terungkap setelah orangtua ND mengadukan hal tersebut ke Polres Gorontalo.

Dari informasi yang diterima Kronologi.id, tindak pencabulan itu terjadi pada Senin 12 Januari 2020 lalu.

“Menurut kronologi versi pelapor kejadian bermula saat jam sekolah, hari senin tanggal 13 Januari 2020 sekitar jam 8:00 WITA, saat apel pagi,” kata Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Muh Kukuh Islami saat dikonfirmasi, melalui sambungan telepon, Jumat (18/1/2020).

“Korban waktu itu tidak ikut apel dan berada di dalam ruang kelas, karena alasan sakit. Oknum guru itu lalu masuk ke ruangan, nah di situ diduga ada indikasi pencabulan,” sambungnya.

Di hari yang sama, kata Muh. Kukuh, korban kembali dicabuli oleh oknum yang sama. Kali ini, pelaku memanggil korban untuk membersihkan ruangannya.

Meski demikian, kata Kukuh, pihaknya masih akan mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti-bukti.

“Masih akan didalami. Bukti-bukti dilengkapi dulu agar perkara itu dapat dinaikkan ke proses penyelidikan,” ucapnya.

Lanjut, Muh. Kukuh, orang tua korban sendiri baru mengetahui kejadian tersebut sehari pasca kejadian. Saat itu, korban mulai memperlihatkan prilaku mencurigakan dan mengatakan tidak ingin lagi bersekolah.

“Kecurigaan orang tua korban pun timbul, hingga korban menceritakan apa yang dialami,” jelasnya.

Sementara itu Kanit II Tipiter Aiptu Juliharto Karmen mengatakan, yang perlu digarisbawasi adalah polisi menggunakan azas praduga tak bersalah. Terlebih laporan baru sepihak.

“Langkah pertama penyelidikan adalah visum dan mengambil keterangan saksi, yakni teman-teman maupun keluarga terdekat korban yang mengetahui peristiwa tersebut,” ujarnya.

https://kronologi.id/2020/01/17/sisw...mpai-dua-kali/