- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Helmy Yahya Dicopot, Karyawan TVRI Segel Ruang Dewan Pengawas


TS
4nt1.sup3r
Helmy Yahya Dicopot, Karyawan TVRI Segel Ruang Dewan Pengawas

Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul pencopotan resmi Helmy Yahya dari kursi Direktur Utama, Karyawan Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia atau LPP TVRI menyegel ruang kerja Dewan Pegawas. Dalam foto yang diterima Bisnis.com, Jumat 17 Januari 2020 terlihat sejumlah karyawan TVRI berada di lorong di depan ruangan Dewan Pengawas TVRI yang mereka segel itu.
Pintu ruangan Dewan Pegawas disegel menggunakan semacam lakban berwarna merah secara menyilang. Kemudian, pintu itu ditempeli tiga lembar kertas putih bertuliskan "DISEGEL OLEH KARYAWAN TVRI".
Sebelumnya, Helmy Yahya telah resmi diberhentikan oleh Dewan Pengawas TVRI dari jabatan Direktur Utama lembaga penyiaran publik itu. Padahal seharusnya, Helmy menjabat Dirut sampai 2022 mendatang.
Kabar pemberhentian Helmy Yahya dari jabatannya itu dibenarkan oleh anggota komisi I DPR Farhan ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis. "Benar. Besok pak Helmy bikin konferensi pers [terkait kabar pemberhentian itu]," kata Farhan seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya tersiar undangan yang diterima media oleh Helmy Yahya usai beredarnya surat pemberhentiannya yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin, Kamis kemarin. Surat tersebut berisi lima poin yang menjadi dasar pemberhentian Helmy dari jabatannya.
Farhan mengatakan, pemberhentian Helmy Yahya harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 pasal 22 sampai pasal 25.
"Dewan Pengawas TVRI harus bisa membuktikan bahwa pemberhentian sesuai pasal 22 sampai dengan 25 PP Nomor 13/2005 atau kalau tidak bisa membuktikan maka bisa menimbulkan sengketa hukum," kata Farhan.
Ia menambahkan, Dewas TVRI juga harus bisa menjaga agar sengketa hukum tersebut tidak mengganggu kinerja TVRI yg akan diawasi langsung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan DPR RI
Sebelum diberhentikan, Helmy Yahya dinonaktifkan dari posisinya oleh Dewan Pengawas TVRI. Hal ini mengacu pada SK Dewan Pengawas Nomor 3/2019.
“Memutuskan, menonaktifkan sementara Sdr. Helmy Yahya sebagai direktur utama lembaga penyiaran TVRI. Selama nonaktif sementara sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Televisi Republik Indonesia, yang bersangkutan tetap mendapatkan penghasilan sebagai Direktur Utama Lembaga Penyiaran Televisi Republik Indonesia," papar SK yang diterima Bisnis.com pada Kamis 5 Desember 2019 lalu.
Dalam surat itu disebutkan bahwa posisi Helmy Yahya akan digantikan oleh Supriyono sebagai Plt. Harian Direktur Utama lembaga penyiaran TVRI. Saat ini, posisi Supriyono merupakan Direktur Teknik TVRI.
https://bisnis.tempo.co/read/1296209...was?page_num=2
Sayang banget karyawan TVRI sama helmy yahya keknya.
Btw, sekalian awak update konferensi pers dari helmy yahya

Quote:
Asumsi
@asumsico
BREAKING NEWS
Helmi Yahya buka suara. Saat ini, reporter Asumsi sedang menghadiri konferensi persnya. Eks-Dirut TVRI itu membeberkan kronologis di balik pemecatannya yang mendadak dan mengejutkan.
Pantengin thread ini. Kami kasih updates langsung dari lapangan.
Asumsi
@asumsico
·
1h
"Waktu kami masuk, kondisi TVRI memprihatinkan. Share di bawah 1 persen, logonya dikatain jadul, peralatan rusak, SDM dan corporate culturenya tidak terlalu terbentuk dengan baik.
Pengelolaan aset juga mengkhawatirkan. Ada 200 laptop dan 200 kamera hilang."
GASPOL, PAK HELMI!
Asumsi
@asumsico
·
1h
"Karyawan kami kehilangan tunjangan. Bayangkan, sejak kami masuk karyawan TVRI hanya menerima gaji pokok. Ternyata 15 tahun terakhir TVRI dimoratorium tidak boleh menerima pegawai negeri. Usianya di atas 40 semua, ini industri kreatif lho."
Asumsi
@asumsico
·
57m
"Dua tahun terakhir, kami melakukan transformasi dalam tata kelola keuangan. Kami meningkatkan kontrol internal, pengawasan, dan tahun 2018 kami meningkat status dari disclaimer jadi Wajar Dengan Pengecualian.
Dua tahun berikutnya, TVRI menerima status Wajar Tanpa Pengecualian."
Asumsi
@asumsico
·
53m
"Banyak stakeholder mulai percaya lagi pada kami. Dari 200 laptop & 200 kamera hilang, kami dapat BMN Awards untuk pengelolaan terbaik untuk aset negara. Dari ratusan Kementerian dan Lembaga yang diaudit, TVRI terpilih sebagai pengelola terbaik kedua. Ini pencapaian luar biasa."
Asumsi
@asumsico
·
52m
Sekadar info:
Wajar Dengan Pengecualian & Wajar Tanpa Pengecualian adalah usaha Badan Pengawas Keuangan dalam menilai seberapa rapinya laporan keuangan suatu lembaga.
Helmi Yahya menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, keuangan TVRI lebih rapi.
Asumsi
@asumsico
·
52m
"Tunjangan kinerja (tunkin) adalah idaman semua pegawai. Kami melobi, dan alhamdulillah Presiden menandatangani Perpres tentang tunkin untuk pegawai TVRI. Kalau tidak ada halangan, per 1 Februari ini pegawai TVRI menerima tunkin."
Asumsi
@asumsico
·
49m
"Di akhir kepemimpinan saya, share kami naik dua kali lipat. Pas kami masuk di bawah 1, dan sekarang 1.59 average per tahun.
Dulu orang bilang program apapun di TVRI pasti nggak ada yang nonton. Tapi pas kami siarin timnas Indonesia lawan Malaysia, penontonnya luar biasa."
Asumsi
@asumsico
·
44m
"TVRI bukan BUMN, kami lembaga negara di bawah Presiden. Penerimaan bukan pajak di era kami pun meningkat. Sebelum kami masuk kalau nggak salah Rp 134 miliar, tahun lalu sudah mencapai Rp 165 miliar, tahun ini Rp 148 miliar."
Asumsi
@asumsico
·
44m
"Di TVRI, rate iklan kami dibatasi. Iklan cuma Rp 30 juta, harganya Rp 2 juta, nggak boleh lebih nggak boleh kurang. Tapi tahun ini kami optimis, karena banyak event olahraga seperti Olimpiade 2020."
Asumsi
@asumsico
·
38m
"Peralatan TVRI dulu dikatain paling jadul. Sekarang menjadi yang tercanggih di Republik ini. Debat Capres yang pertama itu ditayangin TVRI, detik-detik Proklamasi itu TVRI."
Asumsi
@asumsico
·
38m
"Kami juga rebranding. Mulai dari ganti logo, bagaimana mengganti spirit karyawan bekerja. Karya kita jadi bagus, logo kami dikagumi, karyawan pun sangat bangga bisa bekerja di TVRI. Itu luar biasa."
Asumsi
@asumsico
·
34m
"Tapi tanggal 4 Desember 2019 tiba-tiba saya di-nonaktifkan. Saya kaget. Saya tidak tahu ada apa sebenarnya. Oleh karena itu, saya melakukan perlawanan, mengatakan SK itu tidak sah. Akhirnya dimediasi Kemkominfo dan berjalan terus. Saya diminta untuk tidak bicara di media."
Asumsi
@asumsico
·
31m
"Kami datang ke DPR, kami datang ke BPK, kami juga menghadap Mensesneg. Pesannya sama: tidak ada pecat memecat.
Saya sampaikan surat pembelaan saya pada 18 Desember. Lampirannya 1200 halaman. Suratnya 27 halaman. Saya saja nggak kuat ngangkatnya."
Asumsi
@asumsico
·
31m
"Direksi mendukung surat pembelaan tersebut, menandatangani. Mendukung pembelaan saya.
Tapi, Dewan Pengawas memberikan saya surat cinta. Pemberitahuan pemberhentian. Saya diberhentikan karena pembelaan saya ditolak. Saya nggak tahu ada apa di belakang ini."
Asumsi
@asumsico
·
30m
"Kata mereka, saudara tidak memberi penjelasan pembelian program berbiaya besar seperti Liga Inggris.
Padahal semua stasiun TV di dunia mau killer content yang membuat semua orang menonton. Kami kerjasama dengan Mola TV untuk menayangkan Liga Inggris. Ini rezeki anak saleh."
Asumsi
@asumsico
·
28m
"Apakah ada masalah administrasi? Apa betul kami ambil Liga Inggris ini tidak diketahui Dewan Pengawas (Dewas)?"
Siaran Liga Inggris sudah kami sampaikan ke Dewas pada 17 Juli 2019. Rapat dipimpin Ketua Dewas Arif Thamrin. Kami sampaikan jenis kerjasamanya, programnya, dsb."
Asumsi
@asumsico
·
26m
"Dewas minta meningkatkan peluang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari program Liga Inggris. Bahkan, Dewas juga hadir waktu launching program Liga Inggris.
Anggarannya memang nggak ada. Kami mengusahakan dari PNBP itu untuk membiayai program ini. Iklan, sewa pemancar, dll."
Asumsi
@asumsico
·
23m
"Walaupun rebranding tidak ada di anggaran, mata anggarannya sesuai. Mobil harus dicat, harus pakai logo baru, kami tanya ada nggak biayanya? Dibilang ada.
Ada anggaran buat konser rebranding? Katanya ada. Kalau ada penyimpangan, pasti sudah disemprot BPK, kan?"
Asumsi
@asumsico
·
22m
"Anggaran TVRI Rp 132 miliar. 132 dibagi 365 hari, dibagi 22 jam, jadinya dana per episode itu cuma Rp 15 juta. Mau buat apa kau dengan uang ini? Bayar Soimah saja nggak bisa."
Asumsi
@asumsico
·
20m
"Sebelum kami masuk, acara re-run (siaran ulang) itu 55 persen. Setelah kami masuk 49 persen, sekarang tinggal 45 persen. Saya ke luar negeri merayu-rayu TV publik untuk program. Dapat e-sport, dapat program kartun, kami nggak bayar."
Asumsi
@asumsico
·
17m
"Kami juga menemukan ada mutasi pejabat yang tidak sesuai prosedur dan aturan. Sekarang pejabat kami kurang, lebih banyak yang pensiun."
Asumsi
@asumsico
·
17m
"Saya keluar kota harus izin. Saking sayangnya dengan saya, karyawan masuk setiap hari. Setiap keluar kota, ada saja yang mengintip.
Saking sayangnya, sebenarnya mereka memberhentikan saya dengan hormat."
Kalau menurut versi helmy yahya, awak justru terheran heran sama dewasnya sih.







4iinch dan 19 lainnya memberi reputasi
20
6.6K
Kutip
76
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan