Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Alarm Bencana Pemprov DKI Pakai Toa, PDIP: Kita Kembali ke Zaman Batu
AKURAT.CO, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengkritik langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menggunakan pengeras suara atau toa sebagai sarana untuk menyampaikan peringatan dini bencana.

Bahkan untuk pengadaan toa, yang diklaim dilengkapi berbagai fitur canggih ini Pemprov DKI harus menggelontorkan biaya sebesar Rp4 Miliar untuk membeli enam unit toa.

Menurut Gembong, kebijakan Gubernur Anies Baswedan menggunakan toa untuk memberi informasi bencana membuat Jakarta seperti dibawa ke zaman batu. Penggunaan toa menurutnya adalah cara kolot.

“Mengembalikan (Jakarta) ke zaman batu ini,” kata Gembong saat dikonfirmasi Kamis (16/1/2020).

Ketimbang menggunakan, toa Gembong meminta Anies untuk mengembangakan berbagai teknologi yang di wariskan Gubernur terdahulu misalnya aplikasi daring “pantau banjir” yang dirilis Pemprov DKI pada awal tahun 2017 lalu. 

“Yang paling efektif itu memanfaatkan teknogi yang ada. Memaksimalkan teknologi yang ada,” tandasnya.

Apabila penyampaian bencana ini menggunakan teknologi digital, Gembong meyakini akurasinya lebih tepat dan jangkauan lebih cepat dan luas untuk deteksi dini banjir.

“Yang harus kita dorong kan kesana sehingga akurasinya bisa bener-benar terjamin,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah provinsi DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bakal mengucurkan dana sebesar Rp4 miliar untuk pengadaan toa atau pengeras suara untuk peringatan bencana.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan BPBD M Ridwan mengatakan dana miliaran rupiah itu untuk membeli 6 toa. Biaya itu sudah dianggarkan di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun ini. 

Anggaran Rp4 miliar ini belum termasuk biaya perawatan selama setahun yang mencapai Rp165.000.000.

“Pemeliharaan anggarannya Rp165.000.000. Pengadaannya 6 set, anggaran Rp 4.073.901.441,"kata Ridwan saat dikonfirmasi Rabu (15/4/2020).

Ridwan menjelaskan, toa atau pengeras suara yang dinamakan Disaster Warning System (DWS). Perangkat ini tergabung dalam sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) BPBD DKI.

[url]https://www.google.com/amp/s/m.akuraS E N S O R961154/alarm-bencana-pemprov-dki-pakai-toa-pdip-kita-kembali-ke-zaman-batu[/url]
bang.didot
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan