- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ribuan Hektar Sawah Hilang Tersapu Longsor dan Banjir


TS
the.commandos
Ribuan Hektar Sawah Hilang Tersapu Longsor dan Banjir
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menyebutkan bahwa akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg sejak Rabu (1/1/20) lalu mengakibatkan sekitar 1.520 hektare sawah warga rusak dan tertimbun bahkan hilang.
“Lahan sawah 1.520 hektare di Cigudeg, Nanggung, dan Sukajaya rusak. Paling banyak di Cigudeg sekitar 265 hektare kena banjir,” ujarnya, Senin (13/1/20).
Sementara itu pihaknya mengaku telah memberikan bantuan berupa metrokimia dan penyebaran sembako kepada korban bencana banjir dan longsor.
Dirinya juga mengatakan banyak lahan persawahan yang tertutup lumpur sehingga membuat lahan persawahan tersebut rusak parah. Bahkan ada juga yang tidak bisa digunakan kembali akibat hilang dan tertutup oleh materil longsor.
“Ada yang hilang, tapi yang paling parah sawahnya ketutupan batu, kami sudah laporkan ke pusat. Kita minta nanti, harus menunggu sawah aman, harus dibantu dengan eskavator. Tapi jalan nyebrangnya kan gak ada,” kata Siti.
Dia menambahkan, terkait respon Kementerian Pertanian, ia menyatakan banwa mereka siap bantu berupa bibit, namun hanya diperuntukan bagi yang memiliki asuransi. “Asuransi pasti tercover, bagi yang tak punya rada susah. Karena harus ada premi kalau tak ada, gak bisa,” tambahnya.
Dirinya mengungkapkan untuk jangka waktu menormalisasi kembali sawah yang rusak akibat bencana semua tergantung bagaimana kondisi area persawahan tersebut, yang pasti pihaknya akan perlahan perbaiki. Sementara mengenai bantuan benih pihaknya mengaku siap bantu.
Selain itu, menurutnya banyak peralatan petani seperti cangkul dan arit yang hilang akibat bencana, dan pihaknya mengaku akan mengganti peralatan yang hilang tersebut. “Perlatan yang hilang akan kami ganti. Sementara mereka minta pacul. Saya juga sudah imbau beberapa perkebunan perusahaan untuk memberikan pacul dan bantuan lainnya kepada petani,” ungkapnya.
Diketahui sementara, akibat bencana banjir dan longsor tersebut kerugian diperkirakan di atas 1 Miliar hanya untuk yang sarananya. Selain itu banyak para petani kehilangan sawahnya meski baru ditanami bibit 10 hari. Untuk kerugian benih sendiri, berkisar 6 Miliar. “Ada yang masih bisa diselamatkan, 50 hektare yang hilang. Ke depannya bagi cangkul dahulu,” pungkasnya.
sumber
bisa dibayangkan dampak ribuan hektar sawah yg gagal panen akibat banjir thd produksi beras nasional,, ini baru yg di satu daerah,, belum di jateng, sumatera dll
“Lahan sawah 1.520 hektare di Cigudeg, Nanggung, dan Sukajaya rusak. Paling banyak di Cigudeg sekitar 265 hektare kena banjir,” ujarnya, Senin (13/1/20).
Sementara itu pihaknya mengaku telah memberikan bantuan berupa metrokimia dan penyebaran sembako kepada korban bencana banjir dan longsor.
Dirinya juga mengatakan banyak lahan persawahan yang tertutup lumpur sehingga membuat lahan persawahan tersebut rusak parah. Bahkan ada juga yang tidak bisa digunakan kembali akibat hilang dan tertutup oleh materil longsor.
“Ada yang hilang, tapi yang paling parah sawahnya ketutupan batu, kami sudah laporkan ke pusat. Kita minta nanti, harus menunggu sawah aman, harus dibantu dengan eskavator. Tapi jalan nyebrangnya kan gak ada,” kata Siti.
Dia menambahkan, terkait respon Kementerian Pertanian, ia menyatakan banwa mereka siap bantu berupa bibit, namun hanya diperuntukan bagi yang memiliki asuransi. “Asuransi pasti tercover, bagi yang tak punya rada susah. Karena harus ada premi kalau tak ada, gak bisa,” tambahnya.
Dirinya mengungkapkan untuk jangka waktu menormalisasi kembali sawah yang rusak akibat bencana semua tergantung bagaimana kondisi area persawahan tersebut, yang pasti pihaknya akan perlahan perbaiki. Sementara mengenai bantuan benih pihaknya mengaku siap bantu.
Selain itu, menurutnya banyak peralatan petani seperti cangkul dan arit yang hilang akibat bencana, dan pihaknya mengaku akan mengganti peralatan yang hilang tersebut. “Perlatan yang hilang akan kami ganti. Sementara mereka minta pacul. Saya juga sudah imbau beberapa perkebunan perusahaan untuk memberikan pacul dan bantuan lainnya kepada petani,” ungkapnya.
Diketahui sementara, akibat bencana banjir dan longsor tersebut kerugian diperkirakan di atas 1 Miliar hanya untuk yang sarananya. Selain itu banyak para petani kehilangan sawahnya meski baru ditanami bibit 10 hari. Untuk kerugian benih sendiri, berkisar 6 Miliar. “Ada yang masih bisa diselamatkan, 50 hektare yang hilang. Ke depannya bagi cangkul dahulu,” pungkasnya.
sumber
bisa dibayangkan dampak ribuan hektar sawah yg gagal panen akibat banjir thd produksi beras nasional,, ini baru yg di satu daerah,, belum di jateng, sumatera dll






4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
631
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan