Sepasang suami istri, Totok Santosa Hadiningrat dan Dyah Gitaraja yang saat ini mengaku telah memiliki 425 orang pengikut beberapa hari belakangan ini membuat heboh warganet Purworejo, Jawa Tengah.

Pasalnya pada Jumat, 10 Januari lalu warga Purworejo khususnya yang di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan dikagetkan dengan kehadiran pasutri ini beserta para pengikutnya yang melakukan kirab keliling kampung dengan atribut ala kerajaan.

Pasangan ini mengklaim diri mereka sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat (KAS) yang katanya merupakan penerus dari Kerajaan Majapahit, bahkan mereka juga mendirikan keratonnya di Desa tersebut di atas.



Pada minggu 12 Januari 2020, Totok Santosa Hadiningrat yang mengklaim diri sebagai Sinuhun dan Dyah istrinya yang dipanggil Kanjeng Ratu mengadakan jumpa pers di "keratonnya".

Kemunculan mereka menurut "Sinuhun" Totok adalah untuk menunaikan janji 500 tahun yang lalu dimana pada tahun 1518 penguasa terakhir Majapahit kata dia pernah berjanji menyerahkan kekuasaan selama 500 tahun saja kepada Portugis di Malaka. Dan kini 500 tahun telah berlalu dan kekuasaan harus dikembalikan ke tanah Jawa.

Sesuai janji Totok akan menyelamatkan umat manusia dari perbudakan, dirinya juga mengatakan bahwa Kerajaannya adalah kekaisaran yang memayungi seluruh negara di dunia. Semua wilayah di muka bumi ini adalah kekuasaan dari Kerajaan Agung Sejagat, bahkan Pentagon juga dikatakan adalah dewan keamanan milik kerajaannya dan sama sekali bukan milik Amerika Serikat.
•••



Berita tentang hal ini pertama kali diunggah pada group di Facebook yang bernama Cah Purworejo Perantauan dan hingga saat ini masih banyak mendapat tanggapan dari warganet. Selain kelakar khas netizen seperti contoh ada yang menanyakan lowongan jadi Patih Kerajaan dan sebagainya, mereka juga lebih menyoroti tidak adanya pihak berwenang/pemerintah dalam acara "Kerajaan" itu. Sementara pihak kepolisian setempat ketika dikonfirmasi menyatakan sama sekali tidak pernah mengeluarkan ijin untuk acara tersebut.

Seperti yang sudah sudah mungkin nanti akan diciduk atau bagaimana entahlah, yang jelas warga Desa merasa terganggu dengan kehadiran "Kerajaan Agung Sejagat" ini.

Kalau agan dan sista punya pendapat silahkan dibagikan pada kolom komentar dan seperti biasa mohon dimaafkan dan dikoreksi apabila ada kesalahan, terimakasih.


Sumber Facebook