- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Yasonna Laoly Enggan Mengomentari Kasus Suap Wahyu Setiawan


TS
striver
Yasonna Laoly Enggan Mengomentari Kasus Suap Wahyu Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Yasonna Laoly enggan membicarakan kasus suap mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan yang menyeret nama partainya.
Ditemui di Pameran Rempah-rempah Rakernas I PDIP, Yasonna mengatakan dia mau bicara terkait hak atas kekayaan intelektual (HAKI) saja. "Itu (kasus Wahyu Setiawan) urusan lain. Urusan kekayaan intelektual tanya saya di sini," kata Yasonna di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Januari 2020.
Ditanya soal pencegahan terhadap Harun Masiku, calon legislator PDIP yang menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi, Menteri Hukum dan HAM ini juga tak mau berkomentar. Dia juga irit saat ditanya apakah menyarankan Harun untuk kooperatif dan menyerahkan diri ke KPK. "Biar hukum yang berjalan sesuai mekanisme," ujar dia.
Yasonna berdalih datang ke pameran untuk melihat kekayaan alam Indonesia. Yasonna pun mendorong seluruh daerah menginventarisasi kekayaan geografisnya untuk didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.
Dia mencontohkan beberapa hasil alam Indonesia yang sudah didaftarkan di antaranya kopi Kintamani (Bali), Kopi Bajawa (Flores), kopi Gayo (Aceh), dan ubi Cilembu (Sumedang, Jawa Barat).
"Saya datang ke pameran untuk melihat bagaimana kekayaan alam daerah ini, untuk mendorong nanti stan-stan, saya lihat itu perlu didaftarkan, dibudidaya," kata Yasonna.
Sumber
Jawab pertanyaan kok pilih pilih


Ditemui di Pameran Rempah-rempah Rakernas I PDIP, Yasonna mengatakan dia mau bicara terkait hak atas kekayaan intelektual (HAKI) saja. "Itu (kasus Wahyu Setiawan) urusan lain. Urusan kekayaan intelektual tanya saya di sini," kata Yasonna di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Januari 2020.
Ditanya soal pencegahan terhadap Harun Masiku, calon legislator PDIP yang menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi, Menteri Hukum dan HAM ini juga tak mau berkomentar. Dia juga irit saat ditanya apakah menyarankan Harun untuk kooperatif dan menyerahkan diri ke KPK. "Biar hukum yang berjalan sesuai mekanisme," ujar dia.
Yasonna berdalih datang ke pameran untuk melihat kekayaan alam Indonesia. Yasonna pun mendorong seluruh daerah menginventarisasi kekayaan geografisnya untuk didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.
Dia mencontohkan beberapa hasil alam Indonesia yang sudah didaftarkan di antaranya kopi Kintamani (Bali), Kopi Bajawa (Flores), kopi Gayo (Aceh), dan ubi Cilembu (Sumedang, Jawa Barat).
"Saya datang ke pameran untuk melihat bagaimana kekayaan alam daerah ini, untuk mendorong nanti stan-stan, saya lihat itu perlu didaftarkan, dibudidaya," kata Yasonna.
Sumber
Jawab pertanyaan kok pilih pilih









4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
564
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan