Telur dalam pembuatan kue adalah unsur yang paling penting.

Telur memang menjadi bahan dasar bahkan utama dalam pembuatan kue. Apalagi kue dengan skala industri, baik besar, kecil, maupun industri rumahan. Peran telur sangat besar sekali.

Fungsi telur dalam pembuatan kue banyak sekali, mulai dari membuat rasa menjadi enak dan gurih, juga bisa membuat cantik juga sempurna penampilan kue.

Tapi sayang, harga telur memang tidak murah, selalu saja mengalami kenaikan harga.

Kondisi harga telur serti itu tentu membuat pusing tujuh keliling industri kue, baik rumahakan ataupun sekala pabrikan.

Karenanya, banyak cara yang dilakukan oleh pengusaha kue untuk mengakali harga telur yang kerap naik.

Nah, salah satu cara menyiasati harga telur, salah seorang pengusaha kue yang mempunyai pabrik kue di Jawa Timur, melalukannya dengan cara keji.

Dirinya menggunakan teluir busuk sebagai bahasan dasar kue-kue yang diproduksi di pabriknya.

Akhirnya pabrik kue kering tersebut yang berlokasi di Desa Tukum, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur disegel polisi.

Tidak hanya tempat usahanya yang ditutup paksa, polisi juga menetapkan pemilik usaha pembuatan kue kering berinisial IS sebagai tersangka.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pitra Andrias Ratulangi seperti dilansir dari ANTARANEWS.com mengatakan, IS sudah menjalankan usaha pembuatan kue kering itu sejak 2014.

Bayangkan juga berapa banyak hasil produksi pabriknya yang sudah beredar dan dikonsumsi masyarakat.

Padahal bahan dasarnya menggunakan telur busuk.

Menurut kacamata kesehatan, jangankan telur busuk, telur yang kulitnya pecah saja sudah tidak layak diolah menjadi makanan, sebab berisiko terkontaminasi bakteri berbahaya.

Bakteri tersebut adalah salmonella.
Bakteri salmonella ini, melansir Centers of Disease Control and Prevention (CDC), bisa sangat mematikan bagi dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun, anak-anak di bawah 5 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti orang dengan HIV / AIDS, diabetes, atau transplantasi organ.

Dalam kebanyakan kasus, penyakit akibat bakteri salmonella ini berlangsung 4-7 hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Gejalanyanbisa; diare, muntah, demam, juga kram perut.

Gejala biasanya muncul 6 jam hingga 4 hari setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Beberapa orang dapat mengalami diare beberapa kali sehari selama beberapa hari dan orang yang sakit mungkin perlu dirawat di rumah sakit.

Menggunakan Telur Busuk
Adapun pabrik kue yang menggunakan telur busuk di Jawa Timur itu memang sengaja menggunakan telur busuk.

Alasannya untuk menekan biaya produksi.

Berdasarkan keterangan IS, melansir Sajiansedap.com, telur-telur busuk itu diperoleh dari seseorang yang berinisial S dari Probolinggo dengan harga Rp 300 per butir yang dikirim setiap seminggu dua kali dengan jumlah sekitar 3.000 hingga 5.000 butir sekali kirim.

Dengan menggunakan bahan dasar tak layak konsumsi dan berpotensi mengancam kesehatan itu, Ia dalam sebulan dapat meraup keuntungan hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Kue kering hasil produksinya, dipasarkan pelaku di sejumlah daerah.

Seperti Kabupaten Lumajang, Probolinggo, dan Jember.

Berdasarkan pelaku, pabriknya memproduksi kue kering dengan telur busuk seminggu empat kali dan dalam sekali produksi bisa mendapatkan omset Rp 4,5 juta yang diedarkan di wilayah Tapal kuda.

Terungkapnya kasus ini, seperti dikutip dari Kompas TV, berawal dari laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas pabrik.

Bau Tak Sedap Di Sekitar Pabrik
Sebab, warga selalu mencium bau tak sedap saat industri rumahan kue kering itu menjalankan operasinya.

Dari penggerebekan yang dilakukan polisi dan dinas terkait pada Selasa (7/1/2020), petugas mendapatkan sejumlah barang bukti.

Dan menetapkan pemilik industri rumahan IS sebagai tersangka.

Selain menemukan barang bukti telur busuk, tempat usaha yang dijalankan IS juga diketahui tidak dilengkapi dengan surat izin dari Dinas Kesehatan maupun BPOM.(*)

SUMUR