Peninggalan sejarah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dirawat dan diamankan agar terjamin keasliannya. Semua peninggalan sejarah merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. Karena, dari masing-masing benda tersebut mempunyai sejarah atau alur cerita tersendiri.

Oleh sebab itu, apabila benda sejarah tersebut semakin tua usia maka nilainya akan semakin tinggi. Namun, harus disimpan dan dijaga ke tempat yang seharusnya yaitu Museum tidak untuk diperjualkan atau sebagai koleksi bagi para tokoh elite. Agar dapat dijadikan penelitian dan dan dilihat oleh generasi selanjutnya.

Berita yang baru-baru ini menjadi trending atau cukup ramai dibicarakan adalah kepulangan 1500 Artefak Indonesia dari Negara Kincir Angin atau Belanda. Namun, sebelum lanjut ke topik pembahasan ane ingin mengulas sedikit mengenai asal muasal dari peninggalan sejarah.



Jadi, zaman praaksara (zaman dimana manusia belum mengenal tulisan) itu terbagi menjadi 3. Yaitu Paleolithikum, Neolithikum, dan Megalithikum. Masing-masing zaman tersebut menghasilkan suatu jenis peninggalan yang berbeda dan mengalami perkembangan.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah “Mengapa ribuan artefak Indonesia ada di tangan Belanda?”. Jawabannya adalah pada masa kolonialisme atau penjajahan ternyata Belanda turut membawa benda bersejarah Indonesia. Benda bersejarah tersebut ditempatkan di Museum Prinsenhf, Delft, Belanda.





Faktor yang menjadi alasan dikembalikannya artefak ke Indinesia adalah krisis dalam hal keuangan yang dialami oleh Belanda. Dari hal tersebut mengakibatkan, Museum Prinsenhf akan ditutup dan akan bergabung ke museum lainnya. Karena, dana yang harus dikeluarkan untuk melakukan pembiayaan terhadap artefak tersebut yaitu 100.000 euro per tahunnya.





Pengembalian sebagian koleksi yang sangat bersejarah ini bertujuan agar dapat dikelola oleh pemerintah Indonesia serta dapat membuka peluang usaha baru. Penempatan benda sejarah ini tidak hanya ditempatkan di Museum Nasional akan tetapi juga ditempatkan di museum-museum yang ada di daerah. Sebelumnya, kabar baik lainnya adalah perencanaan dengan diadakannya pameran. Ya, jadi artefak-artefak bersejarah ini akan dipamerkan di Museum Nasional pada bulan Juni 2020.

Menurut GanSis, dengan dilakukannya pengembalian benda budaya Indonesia dari Belanda bagaimana nih?