Kaskus

Story

LovembersAvatar border
TS
Lovembers
SECRET
SECRET

SECRETSECRET


(Cerpen)

Hari baru saja beranjak malam saat aku melewati 4 orang ibu-ibu yang duduk di teras rumah no 10. Mereka tampak asyik bergosip kadang diselingi dengan gelak tawa yang nyinyir.

Sesungguhnya aku faham apa yang dipikirkan orang-orang itu, yang hobby sekali menggunjingkan orang lain. Begini salah, begitu salah, ini benar, itu tidak benar. Seakan-akan mereka orang-orang yang maha tahu. Manusia yang paling benar. Padahal kalau diadu amal kebaikannya, belum tentu hakim-hakim dadakan ini menang dengan orang yang dicemoohnya.

Sara, tetangga depan rumahku yang kini jadi perhatian mereka, sejak pindah kesini, Sara selalu jadi bahan gosip. Aku benar-benar tidak mengerti. Kenapa ibu-ibu ini sering menyimpulkan segala hal sesuai kemauan mereka tanpa tahu kebenarannya.

"Dia pastinya bukan perempuan baik-baik. Ih ... pulangnya saja selalu larut malam." Kata ibu berbaju hijau sambil memilin rambutnya

“Sepertinya dia simpanan para bos." Seorang ibu berwajah tirus menambahkan. Matanya mendelik menatap Sara.

Sebenarnya tidak cuma Sara yang menjadi objek gunjingan mereka. Robi, salah satu anak Pak Tomo juga menjadi korban dari mulut-mulut pedas mereka. Hanya gara-gara Robi lebih sering mengajak pulang teman pria ke rumah daripada teman wanita.

"Aku yakin Robi homo, lihat saja temannya cowok semua. Gak pernah dia ajak cewek ke rumahnya."

Dan korban lain lagi..

"Eh, tahu kabar Dina, janda yang rumahnya ujung jalan? Kabarnya dia hamil loh!"

“Dasar murahan. Sudah kerjaannya gak jelas. Bapak si bayi juga gak jelas."

Korban selanjutnya..

"Pak Bambang itu rupanya bapak kandungnya Rita, pembantu si rumahnya. Dunia memang sudah gila!"

Juga kabar-kabar tak jelas lainnya. Aku tidak pernah peduli sebenarnya dengan semua hal itu. Tetapi cukup bingung dengan mereka, mungkin mereka mendapatkan gaji dari menggunjing, sehingga mereka selalu bersemangat melakukanya.

"Selamat malam, ibu-ibu.." Sebenarnya aku benci basa-basi, tapi tidak apa-apa lah, hanya borsosialisasi kata."

"Eh, nak Herry. Kok baru pulang?" Ibu yang memakai daster batik yang bernama Bu Ami menjawab sapaanku. Kubalas lagi dengan senyum sekedar formalitas.

"Kerja lembur ya, pasti cape banget. Makanya cari istri nak biar ada yang ngurus." Ibu berbaju merah menimpali.

Aku mulai tidak nyaman dengan sentilan-sentilan mereka. Kupercepat langkah kakiku. Segera aku masuk ke rumah dan menguncinya dari dalam.

"Sayang, aku pulang ..." aku sedikit berteriak.

Tak ada jawaban.

Aku melangkah ke ruangan tengah. Ah, dia setia menungguku selarut ini disana. Aku berikan senyuman terbaikku seraya membelai pipinya, aku tiba-tiba membayangkan apa yang akan ibu-ibu itu gosipkan kalau tahu aku serumah dengan Marta. Mungkin aku akan dihujani sumpah serapah. Entahlah, yang penting aku tidak pernah merugikan orang lain, aku bukan laki-laki hidung belang ataupun tukang selingkuh, lagipula aku merasa sangat bahagia dengan Marta

Ya, aku sangat bahagia. Kebahagiaan yang selalu hadir saat kami sali menatap. Tatapan hangatnya mampu menghilangkan kepenatanku. Kuhela nafas. Kemudian perlahan aku dekatkan bibirku dengan bibirnya. Kukecup perlahan. Marta mulai mengikuti ritmeku dalam dunia yang kalian sebut 'cermin'.

TAMAT
Diubah oleh Lovembers 10-06-2020 10:00
lina.whAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
1.3K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan