- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Rebahan: Ketika Kaum Rebahan Menyerang


TS
sekar2ahayu
Rebahan: Ketika Kaum Rebahan Menyerang
Kaum Rebahan

Ketemu bantal, rebahan. Mainin hape sambil..., rebahan. Ngemil sama rebahan. Nonton tipi enaknya, ya, sambil rebahan juga. Di kelas pun rebahan. Asal enggak di tengah jalan aja rebahannya. Itu mah kerjaannya polisi tidur. 
Halo, GanSis, selamat datang di trit rebahan ini.
Beberapa minggu lalu, beranda Sekar dipenuhi curcol kaum rebahan. Rata-rata mereka adalah para pelajar yang lagi gabut pas liburan tiba. Ada yang curhat soal dicuekkin pacar, enggak bisa move ondari mantan, ketar-ketir masalah nilai raport yang anjlok, sampai curhatan konyol mengenai hayalan dengan oppa-oppa kesayangan. Eh, ada juga yang baca trit ini sambil rebahan.

Pengertian Rebahan
Sekar enggak menyangka sampai harus membuka KBBI tentang makna rebahan.
Menurut KBBI online, rebahan berasal dari kata 'rebah' yang mendapat imbuhan -an dan berarti: tempat berbaring; pembaringan. Sementara rebah sendiri berarti: bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring (seperti orang, pohon); terletak terbaring; roboh; tumbang.
Nah, tetapi pada penggunaannya, kata rebahan ini telah sedikit bergeser. Kita secara umum mendefinisikan kata rebahan sebagai kegiatan bersantai atau bermalas-malasan. Hohoho.
(pssst, di Jawa, kata rebahan disebut 'leyeh-leyeh' dan sudah ada lagunya, lho. Leyeh-leyeh enak tenan)🤭
Siapa Yang Termasuk Kaum Rebahan?
Wah, Sekar mengaku sebagai kaum rebahan juga. Lagi pula, siapa di dunia ini yang enggak masuk kaum rebahan? Seluruh makhluk hidup maupun tidak hidup di dunia ini hampir 100% adalah kaum rebahan. Enggak percaya? Nih, Sekar kasih buktinya.
Kaum Rebahan = Kaum Pemalas?
Bener enggak, sih, kalau kaum rebahan itu enggak ada kerjaan, cuma bisa males-malesan? Labelling-nya itu, lho, udah negatif ajah.
GanSis, rebahan emang identik dengan santai dan malas-malasan, tetapi tidak semua kaum rebahan itu pemalas. Bagi mereka yang mencari rezeki lewat medsos, buka toko online, misalnya, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak rebahan. Gimana enggak? Tinggal promo, balesin komentar, terus tahu-tahu closinghanya dengan rebahan. Hehehe. Enak kali, ya?
Tetapi, sebagian memang lebih suka bermalas-malasan saja karena tidak ada kegiatan. Kalau ini Sekar enggak mau komen banyak, ya, GanSis. Mereka pasti punya alasan di balik kemalasan itu, salah satunya seperti yang sempat Sekar sebut di atas. Sekar berpendapat, bahwa para pelajar berhak rebahan selama liburan setelah sekian lama berperang melawan kejahatan, eh, ujian.
Walau demikian, menurut Sekar, ada baiknya kegiatan rebahan tidak berlebihan dan banyak menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang positif bagi kita. Kayak Sekar, nih, ngisi waktu luang dengan ngaskus.
Oke, GanSis, semoga fenomena rebahan ini enggak menimbulkan huru-hara, ya. Tetap jaga persatuan, kesatuan, dan stamina menjelang hari esok. 💪
Sampai jumpa lagi. 👋



Sumber: opini pribadi
KBBI
Sumber gambar: pohon rebahan
kucing rebahan
singa rebahan

Halo, GanSis, selamat datang di trit rebahan ini.
Beberapa minggu lalu, beranda Sekar dipenuhi curcol kaum rebahan. Rata-rata mereka adalah para pelajar yang lagi gabut pas liburan tiba. Ada yang curhat soal dicuekkin pacar, enggak bisa move ondari mantan, ketar-ketir masalah nilai raport yang anjlok, sampai curhatan konyol mengenai hayalan dengan oppa-oppa kesayangan. Eh, ada juga yang baca trit ini sambil rebahan.


Pengertian Rebahan
Sekar enggak menyangka sampai harus membuka KBBI tentang makna rebahan.

Menurut KBBI online, rebahan berasal dari kata 'rebah' yang mendapat imbuhan -an dan berarti: tempat berbaring; pembaringan. Sementara rebah sendiri berarti: bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring (seperti orang, pohon); terletak terbaring; roboh; tumbang.
Nah, tetapi pada penggunaannya, kata rebahan ini telah sedikit bergeser. Kita secara umum mendefinisikan kata rebahan sebagai kegiatan bersantai atau bermalas-malasan. Hohoho.
(pssst, di Jawa, kata rebahan disebut 'leyeh-leyeh' dan sudah ada lagunya, lho. Leyeh-leyeh enak tenan)🤭
Siapa Yang Termasuk Kaum Rebahan?
Wah, Sekar mengaku sebagai kaum rebahan juga. Lagi pula, siapa di dunia ini yang enggak masuk kaum rebahan? Seluruh makhluk hidup maupun tidak hidup di dunia ini hampir 100% adalah kaum rebahan. Enggak percaya? Nih, Sekar kasih buktinya.

Spoiler for Singa aja butuh rebahan, masa kita kagak? 😎:
Spoiler for Wah, kalau pohon yang rebahan kayak gini, bisa bikin repot, ya? 😅:
Spoiler for Para meong emang udah terkenal akan kerebahannya. 😌:
Kaum Rebahan = Kaum Pemalas?
Bener enggak, sih, kalau kaum rebahan itu enggak ada kerjaan, cuma bisa males-malesan? Labelling-nya itu, lho, udah negatif ajah.
GanSis, rebahan emang identik dengan santai dan malas-malasan, tetapi tidak semua kaum rebahan itu pemalas. Bagi mereka yang mencari rezeki lewat medsos, buka toko online, misalnya, tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak rebahan. Gimana enggak? Tinggal promo, balesin komentar, terus tahu-tahu closinghanya dengan rebahan. Hehehe. Enak kali, ya?

Tetapi, sebagian memang lebih suka bermalas-malasan saja karena tidak ada kegiatan. Kalau ini Sekar enggak mau komen banyak, ya, GanSis. Mereka pasti punya alasan di balik kemalasan itu, salah satunya seperti yang sempat Sekar sebut di atas. Sekar berpendapat, bahwa para pelajar berhak rebahan selama liburan setelah sekian lama berperang melawan kejahatan, eh, ujian.
Walau demikian, menurut Sekar, ada baiknya kegiatan rebahan tidak berlebihan dan banyak menggunakan waktu luang untuk hal-hal yang positif bagi kita. Kayak Sekar, nih, ngisi waktu luang dengan ngaskus.

Oke, GanSis, semoga fenomena rebahan ini enggak menimbulkan huru-hara, ya. Tetap jaga persatuan, kesatuan, dan stamina menjelang hari esok. 💪
Sampai jumpa lagi. 👋



Sumber: opini pribadi
KBBI
Sumber gambar: pohon rebahan
kucing rebahan
singa rebahan






4iinch dan 12 lainnya memberi reputasi
13
8.3K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan