Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Peran Kristen dan Kemajuan Iptek Islam
Halo semua, kembali lagi dengan saya, admin Hans. Jadi akhirnya leptop saya sudah benar dan bisa berfungsi kembali dgn baik.
Oke waktu itu, admin Irfan menulis artikel soal perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah. Dalam artikel tersebut, diceritakan bahwa Dinasti Abbasiyah menerjemahkan buku buku yg menjaid sumber sains dan iptek islam.
Namun, muncul sedikit keheranan dari Ephitimia Elsafari, Founder Page Krestenisasi Terselubung sekaligus Pendiri Organisasi Syarikat Moriah. Ia tak habs pikir, kenapa membahas mengenai perkembangan iptek islam tanpa membahas sumber aslinya, yaitu literatur kristen..
Memang betul, Islam cuma menerjemahkan saja, mentransmisikan khazanah keilmuwam itu dari orang orang Kristen, kepada dunia Islam.
Awalnya, semua bermula dari aktivitas penganut Kristen Nestorian, salah satu sekte Kristen Heterodox. Paman Siti Khadijah, Waraqah bin Naufal, kerap disebut di beberapa buku sebagai anggota Sekte ini.
Pada pertengahan pertama abad kelima masehi, pendeta Suriah, Nestorius, dipecat dan diusir dari kota Antioch ke wilayah Arab dan kemudian ke Mesir. Para pengikutnya dengan tulus dan penuh dedikasi, mereka pindah sambil mengajarkan ilmunya ke wilayah timur, tepatnya kota Edessa. Di sana terdapat sebuah akademi kedokteran yang sedang berkembang. Akademi itu menjadi pusat bagi aktivitas Nestorian dan memperoleh dukungan dari Akademi Nisbis di Mesopotamia dan juga dari Akademi Jundishapur. Banyak karya-karya Yunani tentang matematika dan kedokteran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Syriak oleh Penganut Nestorian. Karya karya ini kelak akan diterjemahkan ke Bahasa Arab oleh para penerjemah di dinasti-dinasti muslim.
Kemudian muncul Severus Sebokht, pendeta biara Qen-Neshre di Upper Euphrates yang terkenal sekitar tahun 650 M adalah seorang ahli sains dan filosof. Di bawa kepemimpinannya, biara menjadi salah satu pusat utama dari pengetahuan Yunani. Banyak dari pengetahuan Yunani yang ditransmisikan kepada bangsa Arab melalui usaha-usahanya.
Namun semua terjadi berkat Khalid ibn Yazid ibn Murawiyah, seorang Bangsawan Umayyah dan filsuf, dianggap sebagai orang yang mendorong para sarjana Yunani di Mesir untuk menerjemahkan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab. Peristiwa ini merupakan proses penerjemahan pertama yang terjadi dalam dunia Islam. Ibnu Yazid hidup di Mesir dan meninggal antara tahun 704--708 M.
Kemudian ada pula Jirjis ibn Jibril ibn Bakhtyashu, seorang berkebangsaan Persia jemaat Kristen Nestorian, merupakan orang pertama yang menerjemahkan karya-karya kedokteran Yunani ke dalam bahasa Arab. Ia juga merupakan orang pertama dari Nestorian yang memiliki hubungan dengan beberapa khalifah Abbasiyyah. Mereka memberikan pengaruh yang besar bagi ilmu pengobatan muslim pada abad ke-8 dan ke-9. Bakhtyashu datang ke Baghdad melalui Jundishapur, tempat di sana ia bekerja sebagai kepala rumah sakit pada masa Khalifah al-Mansur.
Ada juga Abu Yahya ibn al-Batriq, seorang dokter yang hidup pada abad ke-8. Sebagaimana Bakhtyashu, ia bekerja pada Khalifah al- Mansur. Ia menerjemahkan literatur ilmu kedokteran dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
Sesudahnya ada Abu Zakariya Yuhanna ibn Maskawaih, seorang tabib yang menerjemahkan beberapa karya Yunani tentang ilmu kedokteran ke dalam bahasa Arab, adalah pemimpin pertama dari perpustakaan Bait al-Hikmah yang didirikan al-Makmun.
Yang paling terkenal, mungkin Hunain ibn Ishaq (808--877 M), adalah seorang tabib Nestorian, salah satu sarjana hebat dan penerjemah handal pada masanya. Adapun jumlah karya terjemahan dari literatur berbahayasa Yunani mencapai lebih dari 100 buah
lalu ada Qusta Ibn Luqa, adalah seorang tabib, ahli astronomi, matematika, filosof dan penerjemah. Ia banyak menerjemahkan karya-karya Diophantus, Theodosius, Anatolycos, dan lain-lain.
Untuk yang masih kristen ada Stefanus. Menurut Hunain, ia menerjemahkan sembilan buah karya-karya Galen ke dalam bahasa Arab. Ia merupakan orang pertama yang menerjemahkan karya-karya Dioscrides ke dalam bahasa arab dan juga sebagai penerjemah karya Oribasius.
Intinya gni, Ilmu pengetahuan yang didapat oleh Abbasiyah, itu semua berkat orang orang Yunani sbg pemilik awal pengetahuan itu, dan di preserve oleh pendeta-pendeta Kristen. Jadi orang orang Islam, tidak mendapat ilmu itu begitu saja dari langit.
untuk mendapat info lebih soal kekristenan, sila like Pej Krestenisasi Terselubung.
-hans
Peran Kristen dan Kemajuan Iptek Islam

https://web.facebook.com/neohistoria...70580603643845
tyrodinthorAvatar border
dellesologyAvatar border
dellesology dan tyrodinthor memberi reputasi
2
2.5K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan