Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tsimtsumAvatar border
TS
tsimtsum
Pengalaman Yang Tak Biasa
Aku mau bagi cerita...


Baca dengan santai tak perlu buru buru


Spoiler for ilustrasi:

Kejadiannya sekitar awal 2000-an
Rumah ini ada dari tahun 60-an dan memiliki dua lantai, tidak ditempati lagi, hanya dijadikan tempat menyimpan peralatan speaker organ tunggal.
Model lama, punya halaman luas dan dikelilingi batang rambutan, letaknya di pinggiran kota tidak terlalu pelosok namun jarak antar rumah sedikit renggang hampir seratus meter-an lebih.
Dengan hiasan ala batu karang di halamannya, patung kijang yg sudah separuh rusak dimakan usia, cat terkelupas dibagian samping rumah yg dijadikan tempat menaruh barang bekas dan onggokan kayu

Bulan bulan itu cuaca panas terasa hingga dimalam hari, malam itu dirumah ini aku cuma berdua bersama si operator organ, separuh baya namanya Usup.
Putra daerah asli yg masih terdidik dengan budaya lama yg kuat, ransum dimalam hari cuma indomie goreng beberapa bungkus dan beberapa biji telor yg sudah disepakati untuk dimasak semua, sambil menyiapkan menu makan malam usup berkisah bahwa sedari kecil sudah dibekali kemampuan menjaga diri dan punya pendamping.
Ditunjukannya secarik kulit hewan berwarna coklat jingga yang disebut sebagai rajanya khodam, aku pegang dan aku cukup takjub dengan benda itu.

Obrolan kian mengalir sehingga tak cukup disitu usup pun meyakinkan aku dengan atraksi memasak telur dikuali panas kemudian memegang bawahan kuali panas beserta telur didalamnya sampe telurnya matang.

Aku terkesima
Pada pukul sepuluh malam listrik mati disaat kami sedang asyik masyuk dalam percakapan mengenai budaya masing masing, usup memutuskan untuk kami agar segera tidur karena setelah lebih setengah jam pun listrik tidak menunjukan tanda tanda akan dihidupkan.
Oh iya aku hampir lupa, kami bercengkrama di balkon lantai dua pas diluar kamar tidur, sambil berangin angin menatap keseluruh penjuru hanya gelap pekat rimbun batang rambutan, kamar mandi ada dibawah, setelah isapan rokok terakhir aku turun hendak menuntaskan urusan membuang sisa cairan dalam tubuh, keadaan gelap gulita saat itu kurang lebih hampir pukul sebelas malam

Hanya cahaya senter dari hape 3310 sebagai pemandu, aku pun menuruni tangga, sekelebat kupu2 dengan ukuran yg tak biasa melintas didepan wajahku, aku terkejut dan jatuh pada enam anak tangga terakhir dan mendarat diatas tumpukan barang teriplek dan jerigen.
Telingaku berdenging, ada sakit yg amat sangat dipergelangan kaki, aku terkilir, aku tidak berteriak, cuma menunggu bang usup mendengar keributan dan menolongku.
Namun sialnya dua menit lebih aku terkapar bang usup tidak terlihat merespon kejadian, susah payah aku meraih 3310 yang terpental cukup jauh sampai kedepan pintu kamar mandi untuk kemudian aku pun menyorotkan lampu kesekitar, kesemua arah, untuk apa aku pun tak tahu, sekedar berusaha mengalihkan rasa takut mungkin, aku tak tahu pasti.

Kupu kupu itu masih disitu, menempel didinding tepat ditempatku terpeleset dan jatuh.
Aku coba tenangkan diri, ambil nafas dan berusaha berjalan kekamar mandi walau akhirnya aku pun tidak terlalu merasa ingin buang air kecil lagi.
Suara jangkrik diluar seperti hendak memecahkan gendang telinga, keras sekali hingga semua orang yg mendengar pasti akan berfikir itu suara dari jangkrik yang seukuran anjing mungkin.
Aku masih kesal dengan bang usup yg tidak mempedulikanku dibawah sini, hawa panas yang aku rasakan disekitar.
Ketika hendak melangkah naik ke tangga, betapa kejadian itu tak akan terlupakan sampai kini dimana dengan mata kepala sendiri kulihat kupu2 yang tersorot cahaya hape itu perlahan amblas masuk kedalam dinding rumah!
Melihat semua itu badanku kaku, logikaku tak berjalan, suara jangkrik seperti ingin memberi tahu ini tidak baik baik saja.

Hampir satu menit aku akhirnya bisa menguasai diri, kupaksakan langkah menaiki tangga, sakit tak kupeduli.
Rupanya keadaan ini tidak lah segera berlalu. Didepan pintu kamar kudengar suara usup tertawa terbahak, saat pintu kubuka didalam gelap kulihat dia sedang menggigit korek api gas dan membuang wajah kemudian berjongkok menghadap sudut dinding kamar sambil meracau lirih, perasaanku tak karuan campur aduk, semua berkumpul di pangkal tenggorokan.
Saat itu yang kupikirkan hanyalah bagaimana bisa ini terjadi padahal beberapa jam yang lalu semua baik baik saja, meminta tolong ke siapa ? saat itu aku coba menenangkan usup dengan mengajaknya mengingat Tuhan, dia pun balik menasehatiku agar jangan sombong, aku tak mengerti...

Aku merasa tidak melakukan sesuatu yang jahat atau salah hari itu. Aku berusaha tenang dengan memejamkan mata saja, ingin rasanya cepat melewati malam sialan ini. Badanku gemetar berusaha tenang, aku rebahkan badan di kasur tengkurap dan kupejamkan mata sambil mengingat Tuhan-ku, Dia ada, dan Dia melihat semuanya. Aku tutupi telingaku dengan bantal, kurasakan panas di sekitarku

Usup tiba tiba berujar "dia datang dia datang"

Bukan seperti raungan binatang manapun lebih mirip suara truk tua yg dipaksa menanjak, dari luar kemudian ke lantai bawah naik ke tangga masuk kedalam kamar sampai terasa dibelakang ku. Aku tak kuat lagi...

Terbangun karena suara Adzan subuh, listrik sudah menyala, Usup masih tergeletak di sudut kamar, kakiku masih sakit, aku hanya diam menunggu pagi, terasa bahagia saat sinar matahari masuk dan suara burung pagi berkicau, Usup tak mau bicara sampai dia pamitan padaku, dia pulang aku pun bergegas meninggalkan rumah itu setelah kupastikan semua pintu terkunci.

Pengalaman Yang Tak Biasa


Diubah oleh tsimtsum 06-02-2020 14:31
Ninaahmad
tata604
lina.wh
lina.wh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan