Curah hujan yang meningkat akibat anomali cuaca, menyebabkan banyak lokasi rawan banjir, bahkan saat inipun sudah banyak wilayah yang terendam banjir. Sampah yang menumpuk, serta suhu udara yang cepat berubah memudahkan ketahanan tubuh menurun drastis.
Untuk itu, penting bagi kita agar tetap waspada dan menjaga kesehatan tubuh agar penyakit tak mudah menyerang dan mengganggu aktivitas.
Berikut beberapa penyakit yang sering mengintai saat musim hujan dan banjir:
1. Diare
Quote:

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari (akut), namun pada sebagian kasus dapat memanjang hingga berminggu-minggu (kronis). Pada umumnya, diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika disertai dehidrasi, penyakit ini bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu segera mendapat pertolongan medis.
Gejalanya
Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain Perut terasa mulas, Tinja encer atau bahkan berdarah, Mengalami dehidrasi.
Pengobatan
Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat anti diare.
2.Leptospirosis
Quote:

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi atau babi. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi.
Leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira. Penyakit infeksi bakteri ini banyak terjadi di daerah yang terkena banjir. Leptospirosis juga rentan menyerang orang-orang yang biasa kontak dengan hewan tersebut.
Gejalanya
Beberapa gejalanya yaitu demam tinggi, sakit kepala, perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah. Penyakit Leptospirosis harus dibuktikan dengan cara test laboratorium.
Pengobatan
Infeksi leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik untuk membasmi bakteri dan mengembalikan fungsi tubuh yang terganggu akibat kondisi ini. Obat antibiotik yang umumnya digunakan untuk leptospirosis adalah penisilin dan doksisiklin.
3. Demam Berdarah
Quote:

Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropis.
Gejalanya
Biasanya berupa demam tinggi yang bisa berlangsung selama dua hingga tujuh hari, nyeri sendi, lelah, ruam kulit (bintik-bintik merah kecil), sakit perut, mual, dan muntah.
Ketika mengetahui tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera pergi ke dokter. Pasien demam berdarah sangat disarankan untuk minum lebih banyak, karena mereka akan membutuhkan banyak cairan di tubuhnya.
Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memburuk. Dokter akan menganjurkan pasien minum banyak cairan dan istirahat yang cukup, mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun hindari aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat memperparah perdarahan.
4.Penyakit Kulit
Quote:

Penyakit kulit dapat berupa infeksi atau alergi, pada saat banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tak terjaga dengan baik.
Saat hujan atau banjir akan membawa banyak bakteri yang bisa menyerang kulit. Bakteri akan menyebabkan rasa gatal pada kulit. Selain bakteri gatal pada kulit juga bisa disebabkan oleh jamur. Infeksi jamur kulit umumnya terjadi pada lipatan-lipatan tubuh seperti selangkangan dan payudara.
Pengobatan
Pengobatan penyakit kulit tergantung pada jenis dan penyebabnya. Ada penyakit kulit yang bisa sembuh dengan sendirinya, dan ada juga yang harus ditangani secara medis, mulai dari pemberian obat-obatan salep hingga operasi.
5. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Quote:

Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.
Walaupun demikian, seseorang perlu waspada dan mengetahui kapan saatnya perlu berkonsultasi dengan dokter, serta cara mencegah penyakit ini.
Gejalanya
Gejala yang ditimbulkan berupa demam ringan hingga tinggi, batuk kering hingga berdahak, tenggorokan terasa sakit dan susah menelan.
Pengobatan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, ISPA paling sering disebabkan oleh virus, sehingga akan sembuh sendiri tanpa perlu penanganan khusus. Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara mandiri di rumah, yaitu dengan:
-Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
-Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
-Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
-Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
Sumber tulisan: wikipedia, alodokter.com
Sumber gambar: google image