TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan pegawai Pemprov DKI Jakarta melakukan kerja bakti membersihkan sampah pasca banjir di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Ahad pagi, 5 Januari 2020. Aparat dari TNI dan Polri juga ikut dalam kegiatan yang berjalan di salah satu lokasi banjir, yakni RW 07.

Sejumlah warga RW 07 yang ditemui Tempo mengklaim bahwa banjir di awal tahun 2020 sebagai yang terparah. Warga menilai banjir kali ini lebih besar dibandingkan pada 2002, 2007 dan 2012. "Ini paling gede, orang dewasa tenggelam di sini," ujar Atori, 52 tahun di lokasi.

Menurut Atori, saat banjir melanda kawasan rumahnya 1 Januari lalu, ia dan keluarga mengungsi di lantai dua. Pada tahun-tahun sebelumnya, ujar Atori, banjir tak sampai menenggelamkan atap rumah. "Waktu itu rumah saya belum tinggi (berlantai dua)," kata dia.

Pengakuan serupa disampaikan oleh Serena, 56 tahun, yang rumahnya lebih jauh dari bibir sodetan Kali Cipinang. Banjir sebelumnya, yakni pada 2007 dan 2012 disebut hanya sampai area jalanan. "Ini kelelep (tenggelam) semua, barang-barang basah," kata dia.

Menurut dia, waktu banjir kali ini juga di luar kebiasaan. Pada banjir-banjir sebelumnya, ujar Serena, terjadi pada bulan Februari bukan Januari.

Namun warga lain di RW 07, yakni Yudi, 37 tahun, berpendapat bahwa ketinggian banjir tahun ini sama seperti tahun 2007 dan 2012. Hanya saja, kata dia, air lebih cepat masuk ke dalam rumah. "Sebelumnya ada yang bisa diselamatkan, tapi yang kali ini gak ada sama sekali," kata dia.

Wilayah Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir pada 1 Januari 2020. Hujan lebat yang turun sepanjang malam pergantian tahun membuat air di sejumlah kali meluap. Selain itu, selokan yang tidak mampu menampung debit air diduga mengakibatkan genangan di jalanan.




Era Anies Baswedan, 2020 Banjir Terparah

Kata Sutiyoso, ini pertama kali banjir mobil sampai bisa hanyut seperti Tsunami. Banjir Terparah 2020.