- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Melihat Canggihnya Gorong-gorong Raksasa Di Kuala Lumpur Malaysia


TS
gainsborough
Melihat Canggihnya Gorong-gorong Raksasa Di Kuala Lumpur Malaysia

Hujan mulai turun sesaat sebelum pergantian Tahun Baru 2020 kemarin. Hujan deras mengguyur Jakarta hingga pagi hari. Volume air yang begitu besar mengakibatkan kali-kali di Jakarta tidak mampu menampung debit air yang masuk, ditambah lagi kiriman air dari Bogor. Air yang menggenang di sejumlah wilayah menjadikan banjir kado Tahun Baru 2020 bagi Jakarta.
Jika dilihat kebelakang, banjir merupakan bencana alam primitif. Di banyak negara sudah mengembangkan berbagai macam teknologi untuk mencegah banjir. Contohnya seperti tetangga sebelah kita, Negeri Jiran Malaysia. Kuala Lumpur menjadi kota yang menggunakan teknologi gorong-gorong raksasa yang bernama Stormwater Management And Road Tunnel (SMART Tunnel).
Baca juga : Tahun 2020 Perang Chipset 5G Dan Kamera Smartphone
Teknologi gorong-gorong raksasa ini sudah ada sejak tahun 2007. Gorong-gorong ini memiliki panjang 9,7 km, terpanjang di Asia Tenggara dan nomor 2 terpanjang di Asia. Jika di Rupiah kan teknologi ini menelan biaya sebesar Rp 7,1 triliun.

Mari kita lihat bagaimana cara kerja nya. Gorong-gorong raksasa ini memiliki 2 fungsi berbeda. Pada awal nya SMART Tunnel hanya digunakan sebagai jalan tol. Tetapi bila terjadi banjir maka akan beralih fungsi untuk menampung air yang terbagi menjadi 3 tingkat. Tingkat paling bawah untuk air, tingkat tengah dan atas untuk jalan tol. Tapi, ketika ancaman banjir yang melanda Kuala Lumpur cukup parah maka jalan tol di tingkat kedua (bagian tengah) jadi jalur air. Kalau banjirnya super parah, maka tingkat atas pun berubah menjadi jalur air.
Baca juga : Instagram Membuat Fitur Agar Pengguna Lebih Hati-hati Dalam Membuat Caption

SMART Tunnel ini merupakan sodetan raksasa dan panjang yang menghubungkan Sungai Klang di tengah kota dengan Sungai Kerayong di pinggir kota Kuala Lumpur. Dari situ, air banjir masuk lagi ke Sungai Klang baru kemudian dialirkan ke laut di Port Klang.
Sisa-sisa lumpur saat banjir telah surut akan dibersihkan dengan semprotan air bertekanan tinggi. Hanya kurang dari 48 jam saja, gorong-gorong ini sudah dapat dipakai lagi untuk jalan tol. Teknologi ini telah mendapat penghargaan UN Habitat Scroll of Honour Award pada Tahun 2011.
sumber






sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan