Masih Ngeyel Mau Sering Begadang? Cek di Sini Bahayanya!

Bahaya Begadang



Hai, Gan! Kamu tim tukang begadang-bangun siang, tim begadang-bangun sebelum Shubuh, apa tim tidur lebih awal-bangun dini hari? Atau jangan-jangan ... tim gak tidur-gak juga bangun? Eh, astaghfirullah ....

Gan, sebagian besar dari kita mungkin pernah rasain yang namanya begadang. Bener apa bener? Bahkan, laki gak dibilang laki katanya kalau gak begadang. Minimal pas momen liga Inggris atau world cup. Tapi, emang sepenting itu buat begadang? Kalau kata Bang Haji Rhoma, sih ...



Masalahnya, Gan. Kadang kita sumir antara perlu atau butuh sama cuma "ngerasa" perlu doang padahal gak butuh. Misal, nih, kita begadang buat mabar. Mabarnya, tiap malem. Etdah. Semalem dalam sebulan mah gak apa-apa. Kalau tiap malam? Hm ... pasti apa-apa. Gak percaya? Yuk, Gan! Coba kita simak dulu beberapa bahaya kalau Agan pada begadang keseringan. (Ane ingetin lagi ye buat yang udah tahu tapi seringnya ngelanggar 😁)

1. Begadang keseringan bisa memicu depresi

Kalau kamu udah ngerasa sering depresi saat menghadapi sebuah masalah, coba cek dan ricek kualitas tidurmu. Jika tidurmu sering kurang dari enam jam, maka bisa dipastikan depresi yang kamu rasa salah satunya diakibatkan oleh kualitas tidurmu. Sering begadang juga akan memicu seseorang mengidap insomnia. Kamu sih gak niat begadang
Tapi karena keseringan, tubuh kamu menolak diajak tidur lebih awal. Itulah insomnia. Dan insomnia ini sangat berkaitan erat dengan depresi.

2. Meningkatkan risiko kanker

Akibat fatal lain dari keseringan begadang adalah meningkatnya risiko kanker. Belum ada penelitian pasti, sih, seperti apa mekanisme begadang dalam kontribusinya meningkatkan risiko kanker. Namun, diduga kuat hal itu berkaitan dengan depresi dan kerusakan sel. Fyi, saat kamu begadang, maka proses perbaikan sel serta pergantian sel yang rusak dalam tubuh--biasanya terjadi antara jam 23.00-02.00 WIB--takkan berjalan optimal.

3. Meningkatkan risiko kematian

Sebuah penelitian menunjukkan, seseorang yang sering banget tidur kurang dari lima jam, risiko kematiannya akan meningkat sebanyak 12%. Risiko ini meningkat untuk semua jenis penyebab kematian. Yang paling utama, kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah. Ngeri kan, Gan?

4. Menurunkan kemampuan berpikir

Gan, kalau kamu udah ngerasa akhir-akhir ini kurang fokus, susah konsentrasi, atau agak lemot saat memecahkan sebuah permasalahan, maka kamu bisa mengecek kebiasaan tidurmu. Keseringan begadang bisa menimbulkan penurunan kemampuan berpikir. Kemampuan memperhatikan dan tingkat kewaspadaan, dapat dipastikan akan mengalami penurunan juga. Makanya, banyak kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kurang fokusnya si pengendara yang ternyata doi habis begadang.

5. Menjadi pelupa

Usia masih muda tapi sering lupa? Nah, bisa jadi penyebabnya karena kamu keseringan begadang, Gan. Saat kamu begadang, regenerasi sel dalam tubuh tidak terjadi. Padahal, salah sau manfaat regenerasi sel adalah memperkuat daya ingat. Pada proses ini juga terjadi proses pemindahan memori ingatan ke bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori jangka panjang. Nah, kebayangkan proses apa saja yang terlewati jika kamu begadang? Jadi, masih mau begadang dan dicap sebagai pelupa padahal usia masih muda?

6. Menurunkan libido

Jika lelah menerjang, mau istri secantik dan semenarik apapun di rumah, pasti yang kepikiran adalah memeluk bantal guling bukan memeluknya, bukan? Nah, itulah salah satu akibat begadang. Sering mengantuk, kekurangan energi, serta depresi akan sangat berpengarauh pada menurunnya ketertarikan pada seks. Bagi para suami, stop begadang kalau sayang istri, ya! Ingat, begadang sesekali saja. Jangan berkali-kali.

Bijimane, Gan? Masih keukeuh mau begadang? Kalau gak sayang kesehatan, minimal sayang pasangan lah, ya! Ingat, bukan berarti gak boleh banget begadang. Ya tapi, maksimal sekali saja dalam seminggu. Menurut Agan gimana? Tulis ulasan ringanmu di thread ini. Belajar bersama bisa dan terimakasih.

Sumber: Hasil pengamatan lingkungan sekitar
Sumber gambar: Google
Referensi: Alodokter.com