- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Muslim Muin: Kalau Bantaran Kali Dinormalisasi, Jakarta Malah Tenggelam
TS
Malioboror
Muslim Muin: Kalau Bantaran Kali Dinormalisasi, Jakarta Malah Tenggelam
Pakar Hidrodinamika Muslim Muin: Kalau Bantaran Kali Dinormalisasi, Jakarta Malah Tenggelam
tribun news
Jan 3, 2020 5:12 AM
Pakar Hidrodinamika Muslim Muin turut memberikan tanggapannya soal banjir yang terjadi Jakarta. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara Breaking News tvOne, Kamis (2/1/2020).
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hidrodinamika Muslim Muin turut memberikan tanggapannya soal banjir yang terjadi Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program Breaking News tvOne yang diunggah kanal YouTube tvOneNews Kamis (2/1/2020).
Mulanya, Muslim Muin menyinggung masalah program normalisasi Sungai Ciliwung yang terhenti.
Dirinya mengaku bersyukur dengan normalisasi yang tidak dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, normalisasi sebaiknya tidak dilakukan terlebih dahulu karena kapasitas hilir yang tidak memadai dalam menampung air.
"Malah saya bersyukur bahwa normalisasi itu tidak dilakukan. Karena begini, kita punya Sungai Ciliwung ada air dari hulu, dia tertahan di daerah dulu banjir itu. Kalau air yang tertahan ini kita perlancar, kita normalisasi air yang ke hilir jadi besar kan? Yang di hilir ini sudah siap belum?" jelas Muslim Muin.
Muslim Muin mengatakan jika Banjir Kanal Barat (BKB) meluap maka Jakarta akan tenggelam.
Dirinya mengakui memiliki pandangan yang berbeda dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang kekeh ingin normalisasi Sungai Ciliwung.
"Ini BKB akan meluap, free boardnya yang tinggal segini. Kalau di normalisasi saya yakin, BKB meluap Jakarta hancur, jadi terbalik saya sama Pak Menteri (Basuki Hadimuljono)," kata Muslim Muin.
Lebih lanjut, Muslim Muin menyarankan agar Menteri Basuki melakukan pembenahan di hilir ketimbang normalisasi Sungai Ciliwung.
Dirinya pun membeberkan alasan hilir perlu dilakukan pembenahan terlebih dahulu.
"Kalau Pak Menteri mau normalisasi mulailah dari hilir, mulailah dari BKB dulu. BKB itu sudah bisa belum menerima air yang demikian banyak dari Ciliwung," urai Muslim Muin.
"Kalau dinormalisasi di hulu, air di hilir itu akan jauh lebih besar. Jadi bisa dibayangkan kekekalan massa, bahwa air datang sekarang dia tertampung dulu di daerah yang banjir tadi, terus ada yang dialirkan juga. Sekarang dia tidak tertampung, dia langsung dialirkan, jelas ke hilir lebih besar kan, hilirnya itu tidak sanggup sekarang kondisinya," sambung dia.
Muslim Muin mengungkapkan hilir perlu diperbesar lagi kapasitasnya hingga meninggikan tanggulnya.
Dikatakannya, jika normalisasi dilakukan maka Jakarta bisa tenggelam.
"Jadi hilir itu paling tidak dikeruklah, tanggulnya dipertinggilah, kapasitas angkutnya diperbesar. Tapi kalau kondisi sekarang ini, kalau (bantaran kali) dinormalisasi malah tenggelam Jakarta. Alhamdulillah Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) tidak lakukan normalisasi," ucap Muslim Muin.
Lihat videonya mulai menit 2:00:
Menteri Basuki Kekeh Ingin Normalisasi Sungai Ciliwung
Dilansir TribunWow.com sebelumnya, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalankan sejumlah program untuk menekan banjir.
Melalui tayangan live YouTube metrotvnews, Rabu (1/1/2020), Basuki Hadimuljono pun menyinggung ramalan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG).
Disebutnya, curah hujan yang lebih besar akan melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Mulanya, Basuki Hadimuljono menyatakan normalisasi di sejumlah bantaran Kali Ciliwung sudah menunjukkan hasil.
Hal itu ia ungkapkan setelah melakukan penyusuran di Kali Ciliwung bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Namun mohon maaf Pak Gubernur, dalam penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," ucap Basuki.
"Di 16 kilometer itu kalau kita lihat insya Allah aman dari luapan."
Basuki menambahkan, wilayah bantaran Kali Ciliwung yang belum dinormalisasi justru tergenang banjir.
"Tapi yang belum dinormalisasi tergenang," ucapnya.
"Ini kita dengan Pak Gubernur akan diskusikan untuk membuat program itu."
Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembebasan lahan sekitar Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur.
"Kemudian termasuk di Kali Pesanggrahan juga dengan sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur," ujar Basuki.
"Beliau sudah mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena (dari) 1,2 kilometer, 600 meter sudah kita kerjakan (pembebasan lahan)."
Ia menambahkan, sejumlah masyarakat yang menghuni pemukiman sekitar bantaran sungai sudah setuju untuk direlokasi.
"Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat," kata Basuki.
"Alhamdulillah menurut Beliau masyarakat sudah diajak diskusi dan insya Allah bisa menerima itu dan mudah-mudahan bisa kita tangani."
Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembentukan bendungan di Ciawi dan Sukamahi.
Ia menyebut, pembebasan lahan di sekitar bendungan sudah hampir rampung.
"Kemudian bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih, hampir 95 persen," bebernya.
"Kami targetkan tahun 2020 akan selesai."
Basuki berharap, dengan sejumlah program yang akan dilaksanakan itu, banjir di Jakarta dan sekitarnya bisa berkurang.
"Mudah-mudahan dengan beberapa program itu akan mengurangi atau menambah kesiapsiagaan kita menghadapi musim hujan berikutnya yang mungkin akan lebih besar dari apa yang sudah kita rasakan hari-hari ini," kata Basuki.
"Menurut ramalan BMKG, dan ini pun sampai terus sampai dengan Februari."
Lantas, Basuki pun menyinggung banyaknya sampah yang ada di Kali Ciliwung.
"Kita lihat sampah-sampah Kali Ciliwung sangat masif, jadi kita harus bekerja sama dengan masyarakat untuk bisa menghadapi cuaca ekstrem semacam ini," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit 3.56.11:
https://wow.tribunnews.com/2020/01/0...alah-tenggelam
Ini biang kerok anggota tgupepek
tribun news
Jan 3, 2020 5:12 AM
Pakar Hidrodinamika Muslim Muin turut memberikan tanggapannya soal banjir yang terjadi Jakarta. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara Breaking News tvOne, Kamis (2/1/2020).
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hidrodinamika Muslim Muin turut memberikan tanggapannya soal banjir yang terjadi Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program Breaking News tvOne yang diunggah kanal YouTube tvOneNews Kamis (2/1/2020).
Mulanya, Muslim Muin menyinggung masalah program normalisasi Sungai Ciliwung yang terhenti.
Dirinya mengaku bersyukur dengan normalisasi yang tidak dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, normalisasi sebaiknya tidak dilakukan terlebih dahulu karena kapasitas hilir yang tidak memadai dalam menampung air.
"Malah saya bersyukur bahwa normalisasi itu tidak dilakukan. Karena begini, kita punya Sungai Ciliwung ada air dari hulu, dia tertahan di daerah dulu banjir itu. Kalau air yang tertahan ini kita perlancar, kita normalisasi air yang ke hilir jadi besar kan? Yang di hilir ini sudah siap belum?" jelas Muslim Muin.
Muslim Muin mengatakan jika Banjir Kanal Barat (BKB) meluap maka Jakarta akan tenggelam.
Dirinya mengakui memiliki pandangan yang berbeda dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang kekeh ingin normalisasi Sungai Ciliwung.
"Ini BKB akan meluap, free boardnya yang tinggal segini. Kalau di normalisasi saya yakin, BKB meluap Jakarta hancur, jadi terbalik saya sama Pak Menteri (Basuki Hadimuljono)," kata Muslim Muin.
Lebih lanjut, Muslim Muin menyarankan agar Menteri Basuki melakukan pembenahan di hilir ketimbang normalisasi Sungai Ciliwung.
Dirinya pun membeberkan alasan hilir perlu dilakukan pembenahan terlebih dahulu.
"Kalau Pak Menteri mau normalisasi mulailah dari hilir, mulailah dari BKB dulu. BKB itu sudah bisa belum menerima air yang demikian banyak dari Ciliwung," urai Muslim Muin.
"Kalau dinormalisasi di hulu, air di hilir itu akan jauh lebih besar. Jadi bisa dibayangkan kekekalan massa, bahwa air datang sekarang dia tertampung dulu di daerah yang banjir tadi, terus ada yang dialirkan juga. Sekarang dia tidak tertampung, dia langsung dialirkan, jelas ke hilir lebih besar kan, hilirnya itu tidak sanggup sekarang kondisinya," sambung dia.
Muslim Muin mengungkapkan hilir perlu diperbesar lagi kapasitasnya hingga meninggikan tanggulnya.
Dikatakannya, jika normalisasi dilakukan maka Jakarta bisa tenggelam.
"Jadi hilir itu paling tidak dikeruklah, tanggulnya dipertinggilah, kapasitas angkutnya diperbesar. Tapi kalau kondisi sekarang ini, kalau (bantaran kali) dinormalisasi malah tenggelam Jakarta. Alhamdulillah Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) tidak lakukan normalisasi," ucap Muslim Muin.
Lihat videonya mulai menit 2:00:
Menteri Basuki Kekeh Ingin Normalisasi Sungai Ciliwung
Dilansir TribunWow.com sebelumnya, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalankan sejumlah program untuk menekan banjir.
Melalui tayangan live YouTube metrotvnews, Rabu (1/1/2020), Basuki Hadimuljono pun menyinggung ramalan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG).
Disebutnya, curah hujan yang lebih besar akan melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Mulanya, Basuki Hadimuljono menyatakan normalisasi di sejumlah bantaran Kali Ciliwung sudah menunjukkan hasil.
Hal itu ia ungkapkan setelah melakukan penyusuran di Kali Ciliwung bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Namun mohon maaf Pak Gubernur, dalam penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," ucap Basuki.
"Di 16 kilometer itu kalau kita lihat insya Allah aman dari luapan."
Basuki menambahkan, wilayah bantaran Kali Ciliwung yang belum dinormalisasi justru tergenang banjir.
"Tapi yang belum dinormalisasi tergenang," ucapnya.
"Ini kita dengan Pak Gubernur akan diskusikan untuk membuat program itu."
Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembebasan lahan sekitar Kali Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur.
"Kemudian termasuk di Kali Pesanggrahan juga dengan sudetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur," ujar Basuki.
"Beliau sudah mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena (dari) 1,2 kilometer, 600 meter sudah kita kerjakan (pembebasan lahan)."
Ia menambahkan, sejumlah masyarakat yang menghuni pemukiman sekitar bantaran sungai sudah setuju untuk direlokasi.
"Kami menunggu sekarang kesepakatan dengan masyarakat," kata Basuki.
"Alhamdulillah menurut Beliau masyarakat sudah diajak diskusi dan insya Allah bisa menerima itu dan mudah-mudahan bisa kita tangani."
Lebih lanjut, Basuki menyinggung soal pembentukan bendungan di Ciawi dan Sukamahi.
Ia menyebut, pembebasan lahan di sekitar bendungan sudah hampir rampung.
"Kemudian bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90 persen lebih, hampir 95 persen," bebernya.
"Kami targetkan tahun 2020 akan selesai."
Basuki berharap, dengan sejumlah program yang akan dilaksanakan itu, banjir di Jakarta dan sekitarnya bisa berkurang.
"Mudah-mudahan dengan beberapa program itu akan mengurangi atau menambah kesiapsiagaan kita menghadapi musim hujan berikutnya yang mungkin akan lebih besar dari apa yang sudah kita rasakan hari-hari ini," kata Basuki.
"Menurut ramalan BMKG, dan ini pun sampai terus sampai dengan Februari."
Lantas, Basuki pun menyinggung banyaknya sampah yang ada di Kali Ciliwung.
"Kita lihat sampah-sampah Kali Ciliwung sangat masif, jadi kita harus bekerja sama dengan masyarakat untuk bisa menghadapi cuaca ekstrem semacam ini," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit 3.56.11:
https://wow.tribunnews.com/2020/01/0...alah-tenggelam
Ini biang kerok anggota tgupepek
Diubah oleh Malioboror 03-01-2020 02:52
viniest dan 34 lainnya memberi reputasi
35
14.2K
203
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan