RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
Makanan Maksa Di Jamanku, Mungkinkah Membuatmu Tercengang


   
Makanan yang  beragam jaman now, dari produksi rumahan hingga pabrikan, ternyata amat berbeda dengan apa yang kami alami pada jaman dulu. Memang kapasitas lapar antara orang jaman baheula dan jaman milenial, tak jauh beda, hanya saja makanan yang minim membuat kami terlihat "maksa". Mungkin kamu heran, makanan maksa apa yang sebenarnya kami konsumsi itu?

1. Kelapa

Darimana asal kelapa disebut makanan maksa? Yang saya maksud tentu bukan buah kelapa muda atau tua. Tapi buah kelapa yang belum jadi atau dalam istilah kami putik. Buah ini akan jatuh ke tanah sebelum waktunya.

Putik kelapa yang kelat, kami buat rujak. Rasa kelat itu bisa diminimalisir  dengan rasa pedas cabe dan asam jeruk yang tajam.



2. Belalang

Apakah kamu merinding geli mendengar belalang dijadikan santapan? Di tempat kami, orang terbiasa menikmati kuliner belalang sambal kering. Tapi para anak seperti kami, punya cara tersendiri yang maksa. Yakni dengan membakar belalang. Misalnya dengan nyala lilin. Selagi belalang belum masak, tapi lapar sudah mendesak, makanan maksa kami santap dengan berdecap-decap menahan panas.



3. Sasa

Kamu  tahu bumbu penyedap satu ini kerap ditemukan di dapur bunda? Nah, tatkala dulu uang jajan sekolah cekak, kami akan menghemat sedemikian rupa, yakni dengan membeli penyedap rasa saza atau variannya. Jemari tangan dicelupkan ke wadah Sasa, lalu kami menikmatinya seperti raja melahap menjangan. Apakah kami ini anak micin?



4. Kunyit

Jangan kira kami ogah memakan umbi-umbian semisal kunyit. Bunda malahan kerap kali menyarankan agar kami memakannya. Jika suatu kali kami ingin merujak, sementara bahan merujak tak ada, pilihan berikutnya tentulah memakai kunyit

.

Kunyit yang sudah dikupas, kami ulek dengan sedikit cabe, garam, lalu dikasih  asam jeruk yang melimpah. Rujak kunyit pun siap disantap. Apakah itu membuat perut kami kenyang? Tentu saja tidak. Kunyit adalah penambah nafsu makan, maka rasa lapar pun meningkat berkali lipat.



5. Kerak nasi

Fenomena masa kecil memang tak terlupakan, seperti sering terjadi pada saat keluarga atau tetangga hajatan. Apalagi kalau bukan berebut kerak nasi. Tak perduli wajah menghitam karena asap pembakaran, kami tetap betah menunggu hingga dengan setengah mengusir, para ibu akhirnya memberikan kehendak kami itu. Tak jarang para kekanak bergelut sebab tak dapat bagian. Apakah kami anak-anak yang rakus? Tentu saja tidak. Ketika  di rumah, kami tiba-tiba ogah makan kerak nasi, lantaran tak ingin gigi sakit setelah mengunyah yang keras-keras.



6. Belimbing wuluh

Tak ada rotan akar pun jadi. Prinsip ini kami pegang teguh. Belimbing wuluh adalah opsi terakhir sebagai bahan baku, bila tak ada sesuatu yang bisa dirujak.  Tinggal mencampurkannya dengan cabe dan garam, cukuplah membuat kami berdecap kepedasan. Buah kecut yang membikin wajah mengkerut, ternyata sampai sekarang tetap saya sukai. Enam atau tujuh buang belimbing wuluh dicampur dengan cabe, gula merah, kacang tanah, terasi dan secukupnya garam, akan berakhir menjadi saus pempek.

Timbul pertanyaan kenapa kami kerap kali ngerujak pada jaman baheula, tentu saja karena  kami tinggal di perbukitan yang berhawa dingin.

Kalau kamu, apa makanan maksa masa kecilmu yang sekarang terasa aneh? Cerita dong!


-----
Diubah oleh RifanNazhif 02-01-2020 15:14
nurulnadlifa
nona212
tien212700
tien212700 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
3.8K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan