- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Harga Rokok Naik, Mas Bro. Berhenti Atau Lanjut?


TS
Kangmatasurya
Harga Rokok Naik, Mas Bro. Berhenti Atau Lanjut?
Tahun baru, harga rokokpun ikut baru. mulai hari ini [1 januari 2020] pemerintah resmi menaikan cukai hasil tembakau [CHT] sebesar 23%. dan imbasnya adalah akan terjadi kenaikan harga jual eceran [HJE] rokok 35%.
sumber : pixabay.com
Keputusan pemerintah menaikan cukai hasil tembakau yang kemudian berdampak dengan harga jual rokok di kalangan konsumen pasti telah melalui telaah panjang dan seksama.
Apakah kenaikan harga eceran rokok yang berlaku epektif mulai tanggal 1 januari 2020 ini semata-mata untuk menaikan penerimaan negara dari cukai rokok? Atau pemerintah memandang dan mulai peduli dengan dampak buruk rokok bagi kesehatan rakyat Indonesia, biarlah itu menjadi domainya mereka-mereka yang di beri wewnang dan tanggung jawab mengurusnya di pemerintahan.
Kita sebagai masyarakat biasa seharusnya memandang ini sebagai sebuah langkah positif bagi diri pribadi, keluarga,masyarakat,dan akhirnya bangsa dan negara.
BAGAIMANA CARA KITA MENYIKAPINYA?
Bagi siapa saja di antara kita yang selama ini sudah kadung menjadikan rokok sebagai kebutuhan primer, mumpung lagi suasana tahun baru, mumpung harga rokok baru naik, mengapa tidak menjadikan hal ini sebagai saat yang tepat untuk berhenti merokok?
Bisa di kaji ulang kira-kira berapa pengeluaran rupiah kita setiap hari untuk membeli rokok. Kali sebulan, kalikan lagi setahun, berapa banyak kira-kira uang yang kita bakar hanya untuk menciptakan asap.
Walaupun sampai hari ini saya pribadi belum tahu berapa besarnya harga sebungkus rokok di warung-warung dan pengecer, tapi dengan kenaikan harga rokok pasti akan ada kenaikan jumlah uang yang harus kita keluarkan untuk membeli rokok kedepanya.
sumber : pixabay.com
Maka peraturan menteri keuangan nomor 152 yang menjadi landasan kenaikan harga rokok bisa juga kita jadikan pedoman bagi diri pribadi untuk berhenti merokok.
BERHENTI MEROKOK ITU GAMPANG!
Yang penting ada niat, yang penting ada kemauan. Dan jangan di lupakan juga adalah jangan menunda-nunda keinginan untuk berubah. Ada momen yang tepat untuk berubah menjadi hidup yang lebih baik dan lebih sehat, jangan tunda lagi sampai niat dan tekat menjadi basi.
Bagaimana mas bro? Masih belum berani mengambil keputusan untuk menyingkirkan kebiasaan merokok dari kehidupan sehari-hari? Masih ragu karena sudah terbiasa dengan lingkungan dan pergaulan yang menjadikan rokok adalah hal yang lumrah dan biasa?
Bukankah tahun baru biasanya kita jadikan momen untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain? Nah ini adalah saat yang tepat untuk merubah jati diri dan kebiasaan kita. Setidaknya kita bisa memulai dengan meninggalkan kebiasaan merokok yang merugikan secara ekonomi dan kesehatan bagi diri sendiri dan orang lain.
Selamat tahun baru bagi yang merayakan, selamat jiwa baru bagi orang-orang yang memaknai secara positif setiap perubahan, selamat bagi anda yang berani dan peduli dengan tidak menjadikan rokok sebagi bagian dari rutinitas sehari-hari.
Selamat menikmati hidup yang lebih baik lagi.
BAGAIMANA,MAS BRO, BERANI?
Salam Kang Matasurya

Keputusan pemerintah menaikan cukai hasil tembakau yang kemudian berdampak dengan harga jual rokok di kalangan konsumen pasti telah melalui telaah panjang dan seksama.
Apakah kenaikan harga eceran rokok yang berlaku epektif mulai tanggal 1 januari 2020 ini semata-mata untuk menaikan penerimaan negara dari cukai rokok? Atau pemerintah memandang dan mulai peduli dengan dampak buruk rokok bagi kesehatan rakyat Indonesia, biarlah itu menjadi domainya mereka-mereka yang di beri wewnang dan tanggung jawab mengurusnya di pemerintahan.
Kita sebagai masyarakat biasa seharusnya memandang ini sebagai sebuah langkah positif bagi diri pribadi, keluarga,masyarakat,dan akhirnya bangsa dan negara.
BAGAIMANA CARA KITA MENYIKAPINYA?
Bagi siapa saja di antara kita yang selama ini sudah kadung menjadikan rokok sebagai kebutuhan primer, mumpung lagi suasana tahun baru, mumpung harga rokok baru naik, mengapa tidak menjadikan hal ini sebagai saat yang tepat untuk berhenti merokok?
Bisa di kaji ulang kira-kira berapa pengeluaran rupiah kita setiap hari untuk membeli rokok. Kali sebulan, kalikan lagi setahun, berapa banyak kira-kira uang yang kita bakar hanya untuk menciptakan asap.
Walaupun sampai hari ini saya pribadi belum tahu berapa besarnya harga sebungkus rokok di warung-warung dan pengecer, tapi dengan kenaikan harga rokok pasti akan ada kenaikan jumlah uang yang harus kita keluarkan untuk membeli rokok kedepanya.

Maka peraturan menteri keuangan nomor 152 yang menjadi landasan kenaikan harga rokok bisa juga kita jadikan pedoman bagi diri pribadi untuk berhenti merokok.
BERHENTI MEROKOK ITU GAMPANG!
Yang penting ada niat, yang penting ada kemauan. Dan jangan di lupakan juga adalah jangan menunda-nunda keinginan untuk berubah. Ada momen yang tepat untuk berubah menjadi hidup yang lebih baik dan lebih sehat, jangan tunda lagi sampai niat dan tekat menjadi basi.
Bagaimana mas bro? Masih belum berani mengambil keputusan untuk menyingkirkan kebiasaan merokok dari kehidupan sehari-hari? Masih ragu karena sudah terbiasa dengan lingkungan dan pergaulan yang menjadikan rokok adalah hal yang lumrah dan biasa?
Bukankah tahun baru biasanya kita jadikan momen untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain? Nah ini adalah saat yang tepat untuk merubah jati diri dan kebiasaan kita. Setidaknya kita bisa memulai dengan meninggalkan kebiasaan merokok yang merugikan secara ekonomi dan kesehatan bagi diri sendiri dan orang lain.
Selamat tahun baru bagi yang merayakan, selamat jiwa baru bagi orang-orang yang memaknai secara positif setiap perubahan, selamat bagi anda yang berani dan peduli dengan tidak menjadikan rokok sebagi bagian dari rutinitas sehari-hari.
Selamat menikmati hidup yang lebih baik lagi.
BAGAIMANA,MAS BRO, BERANI?
Salam Kang Matasurya






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.8K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan