Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Gerindra Kamarussamad mengkritik kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selama dua tahun terakhir. Kamarussamad menyebut, Anies banyak membuat kebijakan dan program, tetapi fokusnya tidak jelas. "Saya lihat justru kepemimpinan Gubernur Anies ini penuh dengan fokus yang tidak jelas," katanya dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2019).
Kamarussamad mencontohkan, salah satu langkah maju Anies adalah menggelontorkan banyak insentif untuk guru-guru mengaji. Namun pada saat bersamaan, ada seorang nenek warga Koja, Jakarta Utara, yang menggendong almarhum cucunya ke rumah sakit karena tidak tersedia ambulans.
Peristiwa yang terjadi pertengahan September 2019 itu mencerminkan minimnya fasilitas dasar kesehatan untuk masyarakat Jakarta. "Di aspek pendidikan dia maju, tapi di aspek pelayanan kesehatan dia terabaikan, ada sesuatu yang missed di situ," ujar Kamarussamad. Selain itu, peristiwa kesalahan penyusunan anggaran berupa pembelian lem Aibon yang berujung pada pemberhentian sejumlah pelaksana harian (PLH) di pemda DKI, juga dinilai sebagai kesalahan Anies. Sebab, menurut Kamarussamad, gubernurlah yang mendapat kuasa penggunaan anggaran. Sedangkan para PLH merupakan bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjalankan kebijakan sesuai arahan gubernur. "Hal ini menunjukkan leadership Pak Anies dalam kebijakan pemerintahan masih sangat diragukan," ujarnya.
Tidak hanya itu, Kamarussamad menilai bahwa Anies mencoba menempatkan posisi gubernur untuk kepentingan politik. Misalnya, memanfaatkan momen-momen perayaan keagamaan untuk menggalang perhatian kelompok tertentu. Padahal, hal yang lebih urgen dari persoalan di Jakarta adalah kebutuhan akan lapangan pekerjaan. Sebaliknya, Kamarussamad memberikan nilai yang baik untuk kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Ia menyebut bahwa Jokowi banyak melakukan perubahan, khususnya terkait kebijakan ekonomi. Mulai dari pembangunan gedung di kampung terpencil dan perbatasan, hingga pembangunan tol. "Menghubungkan satu kabupaten dengan kabupaten lain dengan jalan tol, kemudian membangun bendungan, kemudian mendorong adanya irigasi-irigasi khususnya di sektor pertanian," kata dia.
SUMBER
masih mending klo tingkatkan insentif untuk semua guru
ini hanya buat guru ngaji
