Sewaktu saya bekerja sebagai tenaga konsultan sistem analis di kantor pusat PT. Pertamina (Persero), pada TI Direktorat Pengolahan (T.I. Dit. Pengolahan), pada awalnya saya sempat terkejut melihat begitu banyaknya komputer-komputer baru yang BUKAN MILIK PT. Pertamina (Persero), semuanya bermerek Dell, Compaq, Compall, IBM. Padahal biaya sewanya saat itu (tahun 2005) per unit komputer adalah IDR. 3 juta / bulan.

Dalam hitung-hitungan bodoh, dengan uang sejumlah tersebut selama 3 - 4 bulan saja sudah bisa membeli komputer baru dengan merek yang sama.

Sejumlah tenaga teknisi pun tak luput mengisi sebuah ruang didekat ruang saya, dan mereka berada dalam kewenangan perintah saya, dimana tenaga-tenaga tersebut adalah pegawai dari supplier perangkat komputer tersebut.

Saya mencoba mencari tahu, mengapa perusahaan sebesar ini, yang memiliki KEMAMPUAN untuk MEMBELI ... kok malah menyewa komputer dengan harga yang menurut saya dengan harga sewa selangit.

Di hari kedua, saya masuki ruang Server TI Pengolahan, saya melihat ada begitu banyak tumpukan komputer usang, yang ukurannya besar-besar, printer - printer yang sudah nggak di produksi lagi, dan semua itu adalah MILIK PT. Pertamina (Persero).


Tahukah anda....

Saat PT. Pertamina (Persero) MEMBELI perangkat-perangkat yang saya sebut "USANG" tersebut, dengan nilai investasi yang besar... milyaran rupiah, dan sangat canggih di jamannya.

Setelah beberapa tahun, terlebih dengan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, ternyata kecanggihan perangkat tersebut sudah tidak lagi memadai. Pengolahan data yang semakin membengkak dan membutuhkan memory dan prosesor yang jauh lebih cepat, sudah menjadi beban berat bagi perangkat2 tersebut.

Saat akan di "Remajakan", perangkat tersebut sudah tidak laku lagi di pasaran, karena pasar pun menuntut perangkat komputer yang mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.

Dalam perhitungan ekonomi, perangkat komputer dan asesoris yang ada tersebut mengalami nilai depresiasi, yang secara akuntansi dinilai sebagai nilai Impas, sesuai dengan besarnya investasi dan manfaat yang diperoleh.


PT. Pertamina (Persero) mesti melakukan investasi lagi untuk pengadaan perangkat komputer yang semakin canggih, semakin cepat, dan semakin sesuai dengan perkembangan pengolahan datanya.


Akan tetapi, dengan mengulangi pola investasi yang sama seperti sebelumnya (MEMBELI), maka akan menimbulkan permasalahan - permasalahan sebagai berikut :

Kebutuhan ruang untuk penyimpanan komputer-komputer dan asesoris lama, dan semakin lama akan dibutuhkan ruang yang lebih luas lagi.
Dibutuhkan pelatihan dan perekrutan tenaga teknisi untuk menyesuaikan pengetahuannya dengan perangkat komputer baru.
Mempersiapkan pengadaan suku cadang bagi komputer2 "BARU" yang mengalami kerusakan / upgrade asesoris (memory,harddisk dsb).
Pengadaan software-software dasar sebagai kelengkapan / bagian dari komputer baru tersebut.
"Waktu Khusus" instalasi dan perbaikan mendadak, yang terkadang membutuhkan biaya "Over Time"

Dan masih banyal lagi hal lainnya.. yang bila di total dalam bentuk rupiah akan semakin besar alokasi investasi yang dibutuhkan untuk pembelian perangkat komputer baru.


Lantas apa kelebihannya dengan melakukan sewa komputer ?

Perusahaan akan selalu memperoleh produk - produk dengan prosesor Up to Date yang selalu di supply oleh penyelia (supplier). sementara beban resiko pembelian perangkat komputer dan penyediaan ruang untuk komputer-komputer lama ada pada pihak penyelia.
Setiap penyewaan sudah dilengkapi pula dengan tenaga teknisi dari supplier, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan investasi rekrutmen dan pelatihan teknisi.
kebutuhan penggantian suku cadang dan kerusakan - kerusakan yang timbul segera diganti oleh pihak penyelia (supplier) dan perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya ekstra untuk hal tersebut.
Penyewaan komputer sudah dilengkapi dengan software-software dasar oleh pihak penyelia (supplier)
Instalasi dan perbaikan mendadak dikerjakan segera oleh tenaga teknisi dari peyelia yang selalu stand by pada perusahaan, dimana manakala terjadi kerusakan, maka penyelia sudah menyediakan back up perangkat komputer, yang langsung ditukarkan pada komputer user dengan memback up terlebih dahulu data yang ada, sehingga user tidak perlu terhenti dalam melakukan pekerjaannya.

Hal - hal tersebut adalah pertimbangan untuk suatu kegiatan rutin, apalagi untuk kegiatan - kegiatan yang bersifat insidentil seperti seminar, rapat dan sebagainya, tentu akan jauh lebih ekonomis untuk menyewa daripada membeli.


Maka, secara perhitungan ekonomis, nilai IDR. 3 juta / bulan untuk biaya sewa komputer benar - benar merupakan pilihan yang cerdik untuk memangkas alokasi investasi, yang dapat dipergunakan untuk hal lainnya.

sumber: rental laptop