- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Said Didu: Mulai Muncul Pernyataan-pernyataan untuk Menutupi Masalah Jiwasraya


TS
wismangan
Said Didu: Mulai Muncul Pernyataan-pernyataan untuk Menutupi Masalah Jiwasraya
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengatakan bahwa sudah mulai bermunculan pernyataan-pernyataan untuk menutupi kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Terutama saat kejadian tahun 2017-2018, yang menurutnya adalah tahun dimana terjadinya perampokan besar-besaran dana nasabah.
Dalam akun Twitternya, @msaid_didu yang dipantau Akurat.co, Jumat (27/12/2019) dirinya menyatakan, "Mulai muncul pernyataan-pernyataan untuk menutupi kejadian di Jiwasraya thn 2017 - 2018 yang menurut perkiraan saya pada tahun itulah terjadi perampokan lewat investasi pembelian saham gorengan dan properti tidak laku."
Sebelumnya Said Didu pernah mengunggah sebuah video ke akun YouTube dengan judul 'Ungkap Modus Perampokan di Jiwasraya', dan sudah ditonton mencapai 5.926 kali. Dia mengatakan ada keanehan pasalnya, suatu perusahaan yang sangat sehat, tiba-tiba sakit alias labanya anjlok atau malah minus.
Dia menyebutkan ada tiga kemungkinan yang terjadi, kenapa Jiwasraya seperti sakit tiba-tiba, yaitu pimpinan jadi gila, ada tsunami ekonomi, dan perampokan.
Dari tiga hal tersebut, Said menduga kemungkinan besar terjadi perampokan di Jiwasraya. Sebab, jika dikatakan pimpinan gila ternyata tidak. Pasalnya, salah satu direksi malah menjadi pejabat di Kantor Staf Presiden (KSP) setelah selesai menjabat di Jiwasraya pada 2018.
"Berarti waras dong, baik-baik saja. Kedua, tidak ada tsunami ekonomi. Bagaimana resiko bisnis tidak mungkin terjadi sebegitu dahsyat sampai puluhan triliun dalam waktu bulanan, itu tidak mungkin kalau tidak terjadi perampokan," kata Said seperti dilansir dari YouTube channelnya.
Hal yang memperkuat hipotesanya, perusahaan sangat sehat langsung rugi, produk yang dikeluarkan punya risiko sangat tinggi dan investasi sangat aneh, di mana premi diinvestasikan di saham-saham gorengan dan agen-agen yang melakukan pembelian saham pun bukan sekuritas terpercaya.
Selain itu, investasinya sebagian besar ke properti, padahal sektor properti pada tahun 2018 sedang tidak bagus.
Ia menceritakan bahwa pada 2005, Said menerima laporan dari direksi bahwa Jiwasraya memang sedang sakit karena punya utang sekitar Rp6 triliun. Itu terjadi dampak dari krisis moneter pada tahun 1998.
"Kemudian dibenahi sampai sembuh pada 2009. Tahun 2009, mendapat laba dan menjadi salah satu asuransi terbaik. Bahkan, bukan di Indonesia, itu pada 2015-2016," ujarnya.
Tahun 2016, kata dia, Jiwasraya berhasil membukukan keuntungan hampir Rp2 triliun. Tahun 2017, keuntungan Jiwasraya naik Rp2,3 tiliun, namun dikoreksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi hanya Rp400 miliar.
"Tahu-tahu tahun 2018, itu langsung terjadi kerugian puluhan triliun. Jadi agak aneh karena tidak ada kejadian apapun yang terjadi 2018, kecuali persiapan pilpres 2019," ujarnya.
Nah, Said Didu juga melihat pimpinan Jiwasraya saat itu terlena dengan kepercayaan publik karena berhasil meningkatkan kepercayaan sangat tinggi dari perusahaan yang bangkrut punya utang Rp6 triliun menjadi perusahaan sehat.
"Dia lupa bahwa kalau lagi sehat, hati-hati bisa stroke mendadak. Ini stroke mendadak," ucapnya.
Dilansir dari CNNIndonesia, sebelumnya Kementerian BUMN telah membongkar kronologi gagal bayar dan dugaan mega korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2006. Hal itu dipaparkan dalam informasi kronologi yang disebarkan kepada media.
"Permasalahan likuiditas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejatinya sudah terjadi sejak 2006 silam. Banyak pihak mulai 'buang badan' menyelamatkan diri," ujar Kementerian BUMN dalam informasi tersebut, dikutip Kamis (26/12/2019).
Ihwal persoalan dimulai pada Desember 2006, saat ekuitas Jiwasraya tercatat negatif Rp3,29 triliun. Setelah itu, pada April 2008, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan laporan audit terhadap Jiwasraya untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 dengan pendapat disclaimer.
"Akuntansi Jiwasraya tidak dapat diandalkan untuk mendukung kewajiban manfaat polis (cadangan) dan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya," tulis Kementerian BUMN.
[url]https://m.akuraS E N S O Rid-927334-read-said-didu-mulai-muncul-pernyataanpernyataan-untuk-menutupi-masalah-jiwasraya[/url]
Muncul mulai
Terutama saat kejadian tahun 2017-2018, yang menurutnya adalah tahun dimana terjadinya perampokan besar-besaran dana nasabah.
Dalam akun Twitternya, @msaid_didu yang dipantau Akurat.co, Jumat (27/12/2019) dirinya menyatakan, "Mulai muncul pernyataan-pernyataan untuk menutupi kejadian di Jiwasraya thn 2017 - 2018 yang menurut perkiraan saya pada tahun itulah terjadi perampokan lewat investasi pembelian saham gorengan dan properti tidak laku."
Sebelumnya Said Didu pernah mengunggah sebuah video ke akun YouTube dengan judul 'Ungkap Modus Perampokan di Jiwasraya', dan sudah ditonton mencapai 5.926 kali. Dia mengatakan ada keanehan pasalnya, suatu perusahaan yang sangat sehat, tiba-tiba sakit alias labanya anjlok atau malah minus.
Dia menyebutkan ada tiga kemungkinan yang terjadi, kenapa Jiwasraya seperti sakit tiba-tiba, yaitu pimpinan jadi gila, ada tsunami ekonomi, dan perampokan.
Dari tiga hal tersebut, Said menduga kemungkinan besar terjadi perampokan di Jiwasraya. Sebab, jika dikatakan pimpinan gila ternyata tidak. Pasalnya, salah satu direksi malah menjadi pejabat di Kantor Staf Presiden (KSP) setelah selesai menjabat di Jiwasraya pada 2018.
"Berarti waras dong, baik-baik saja. Kedua, tidak ada tsunami ekonomi. Bagaimana resiko bisnis tidak mungkin terjadi sebegitu dahsyat sampai puluhan triliun dalam waktu bulanan, itu tidak mungkin kalau tidak terjadi perampokan," kata Said seperti dilansir dari YouTube channelnya.
Hal yang memperkuat hipotesanya, perusahaan sangat sehat langsung rugi, produk yang dikeluarkan punya risiko sangat tinggi dan investasi sangat aneh, di mana premi diinvestasikan di saham-saham gorengan dan agen-agen yang melakukan pembelian saham pun bukan sekuritas terpercaya.
Selain itu, investasinya sebagian besar ke properti, padahal sektor properti pada tahun 2018 sedang tidak bagus.
Ia menceritakan bahwa pada 2005, Said menerima laporan dari direksi bahwa Jiwasraya memang sedang sakit karena punya utang sekitar Rp6 triliun. Itu terjadi dampak dari krisis moneter pada tahun 1998.
"Kemudian dibenahi sampai sembuh pada 2009. Tahun 2009, mendapat laba dan menjadi salah satu asuransi terbaik. Bahkan, bukan di Indonesia, itu pada 2015-2016," ujarnya.
Tahun 2016, kata dia, Jiwasraya berhasil membukukan keuntungan hampir Rp2 triliun. Tahun 2017, keuntungan Jiwasraya naik Rp2,3 tiliun, namun dikoreksi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi hanya Rp400 miliar.
"Tahu-tahu tahun 2018, itu langsung terjadi kerugian puluhan triliun. Jadi agak aneh karena tidak ada kejadian apapun yang terjadi 2018, kecuali persiapan pilpres 2019," ujarnya.
Nah, Said Didu juga melihat pimpinan Jiwasraya saat itu terlena dengan kepercayaan publik karena berhasil meningkatkan kepercayaan sangat tinggi dari perusahaan yang bangkrut punya utang Rp6 triliun menjadi perusahaan sehat.
"Dia lupa bahwa kalau lagi sehat, hati-hati bisa stroke mendadak. Ini stroke mendadak," ucapnya.
Dilansir dari CNNIndonesia, sebelumnya Kementerian BUMN telah membongkar kronologi gagal bayar dan dugaan mega korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2006. Hal itu dipaparkan dalam informasi kronologi yang disebarkan kepada media.
"Permasalahan likuiditas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejatinya sudah terjadi sejak 2006 silam. Banyak pihak mulai 'buang badan' menyelamatkan diri," ujar Kementerian BUMN dalam informasi tersebut, dikutip Kamis (26/12/2019).
Ihwal persoalan dimulai pada Desember 2006, saat ekuitas Jiwasraya tercatat negatif Rp3,29 triliun. Setelah itu, pada April 2008, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengeluarkan laporan audit terhadap Jiwasraya untuk laporan keuangan 2006 dan 2007 dengan pendapat disclaimer.
"Akuntansi Jiwasraya tidak dapat diandalkan untuk mendukung kewajiban manfaat polis (cadangan) dan penyajian informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya," tulis Kementerian BUMN.
[url]https://m.akuraS E N S O Rid-927334-read-said-didu-mulai-muncul-pernyataanpernyataan-untuk-menutupi-masalah-jiwasraya[/url]
Muncul mulai
Diubah oleh wismangan 28-12-2019 23:17






4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.8K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan